Kajian Fenomenologi Tentang Makna Bullying Dan Pencapaian Posttraumatic Growth Pada Mahasiswa Penyintas Bullying Di Bali
Abstract
Bullying diketahui sebagai fenomena yang biasa terjadi di lingkungan sekolah. Terdapat berbagai bentuk bullying seperti bullying secara langsung, bullying relasional, dan cyberbullying. Bullying dapat menimbulkan dampak negatif baik pada fisik, psikologis, relasional, dan akademik. Dampak negatif tersebut bahkan dapat bertahan dalam jangka panjang sampai individu memasuki perguruan tinggi, dan menimbulkan masalah pada penyesuaian diri dengan kehidupan kampus, proses akademik, serta meninggalkan perkuliahan. Namun pada beberapa kasus, perjuangan menghadapi bullying dapat menimbulkan pertumbuhan positif pada individu, yang disebut dengan posttraumatic growth. Tujuan penelitian yaitu mengetahui dan menggali lebih dalam tentang makna pengalaman bullying dan bagaimana proses pencapaian posttraumatic growth pada mahasiswa penyintas bullying. Informan penelitian terdiri dari tiga mahasiswa yang merupakan dari Bali, dengan usia 18-21 tahun dan pernah mengalami bullying semasa sekolah. Metode penelitian ini yaitu kualitatif dengan desain descriptive phenomenological analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna bullying bagi mahasiswa penyintas bullying memiliki dua sisi berbeda, yaitu bullying sebagai hal yang negatif dan bullying sebagai hal yang membawa hikmah positif. Proses yang dilalui untuk mencapai posttraumatic growth yaitu mengalami guncangan psikologis, pemaknaan bullying, transformasi diri, dan kemunculan posttraumatic growth. Posttraumatic growth yang muncul pada mahasiswa penyintas bullying di Bali juga erat kaitannya dengan budaya Bali.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andrades, M., Garcia, F. E., Calonge, I., & Martinez-Arias, R. (2017). Posttraumatic growth in children and adolescents expose to the 2010 earthquake in Chile and its relationship with rumination and posttraumatic stress symptomps. J. Happiness Stud, 19, 1505–1517. https://doi.org/doi.org/10.1007/s10902-017-9885-7
Calhoun, L. G., & Tedeschi, R. G. (2014). Handbook of posttraumatic growth: Research and practice. New York: Taylor & Francis.
Dewi, C. I. A. L. (2020). Studi Pendahuluan tentang bullying pada mahasiswa di Bali. Denpasar.
Goodboy, A. K., Martin, M. M., & Goldman, Z. W. (2016). Students’ experiences of bullying in high school and their adjustment and motivation during the first semester of college. Western Journal of Communication, 80(1), 60–78. https://doi.org/10.1080/10570314.2015.1078494
Gruttadaro, D., & Crudo, D. (2012). College students speak: A survey report on mental health. Retrieved from http://www2.nami.org/Content/NavigationMenu/Find_Support/NAMI_on_Campus1/NAMI_Survey_on_College_Students/collegereport.pdf
Haas, M. (2015). Bounching forward: Transforming bad breaks into breakthroughs. New York: Atria/Enliven Books.
Herdiansyah, H. (2015). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu psikologi. Salemba Humanika.
Holt, M. K., Greif Green, J., Reid, G., DiMeo, A., Espelage, D. L., Felix, E. D., … Sharkey, J. D. (2014). Associations between past bullying experiences and psychosocial and academic functioning among college students. Journal of American College Health : J of ACH, 62(8), 552–560. https://doi.org/10.1080/07448481.2014.947990
Jayawickreme, E., & Blackie, L. E. R. (2016). Exploring the psychological benefits of hardship: A critical reassessment of posttraumatic growth. Switzerland: Springer Nature Switzerland.
Kahija, Y. La. (2017). Penelitian fenomenologis: Jalan memahami pengalaman hidup. Daerah Istimewa Yogyakarta: PT Kanisius.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia [KPAI]. (2020). Sejumlah kasus bullying sudah warnai catatan masalah anak di awal 2020, begini kata komisioner kpai. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Retrieved from https://www.kpai.go.id/berita/sejumlah-kasus-bullying-sudah-warnai-catatan-masalah-anak-di-awal-2020-begini-kata-komisioner-kpai
Suari, A. A. P. (2020). Pelinggih padmasana dalam eksistensi agama Hindu (bentuk dan makna). Jurnal Mahasiswa Filsafat Hindu, 2(1), 105–113.
Suharsono, Y., & Anwar, Z. (2020). Analisis stres dan penyesuaian diri pada mahasiswa. Jurnal Online Psikologi, 8(1), 1–12.
Suresh, S., & Tipandjan, A. (2012). School bullying victimization and college adjustment. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, 38(1), 68–73. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/265998720_School_Bullying_Victimization_and_College_Adjustment
Tedeschi, R. G., & Calhoun, L. G. (1999). Facilitating posttraumatic growth: A clinician’s guide. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Wardani, D. K., Mariyati, & Tamrin. (2019). Eksplorasi pengalaman remaja yang menjadi korban bullying di sekolah. Jurnal Ners Widya Husada, 6(1), 15–22.
Weiss, T., & Berger, R. (2010). Posttraumatic growth and culturally competent practice: Lesson learned from around the globe. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Inc.
Wolke, D., & Lereya, S. T. (2015). Long-term effects of bullying. Archives of Disease in Childhood, 1–7. https://doi.org/10.1136/archdischild-2014-306667
Zakiyah, E. Z., Fedryansyah, M., & Gutama, A. S. (2018). Dampak bullying pada tugas perkembangan remaja korban bullying. Jurnal Pekerja Sosial, 1(3), 265–279.
Zhang, Y., Xu, W., Yuan, G., & An, Y. (2018). The relationship between posttraumatic cognitive change, posttraumatic stress disorder, and posttraumatic growth among Chinese adolescents after the Yancheng Tornado: The Mediating Effect of Rumination. Frontiers in Psychology, 9. https://doi.org/10.3389/fpsyg.201800474
DOI: https://doi.org/10.24114/konseling.v20i1.36767
Article Metrics
Abstract view : 602 timesPDF - 410 times
Copyright (c) 2022 Cokorde Istri Ayu Laksmi Dewi, Luh Kadek Pande Ary Susilawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.