HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN PERNIKAHAN DAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA INDIVIDU DEWASA AWAL YANG TIDAK MEMILIKI KETURUNAN

Dinda Agustin, Untung Subroto

Abstract


Komitmen pernikahan adalah proses komunikasi interpersonal untuk mencapai tujuan bersama, menyatukan kepentingan semua, akibatnya adalah mengorbankan banyak individu, meski tidak pantas, untuk menerima kesepakatan bersama meski bukan keinginan pribadi (Reber & Reber, 2010). Komitmen pernikahan merupakan hal penting yang dapat memengaruhi kepuasan pernikahan. Kepuasan pernikahan merupakan pengalaman subyektif, perasaan dominan, dan sikap yang didasarkan pada faktor internal individu yang memengaruhi persepsi kualitas interaksi dalam pernikahan termasuk didalamnya adalah kehadiran anak (Pinsof & Lebow, 2005). Ketidakhadiran anak dalam suatu pernikahan dapat memengaruhi kepuasan dan komitmen dalam pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen pernikahan dan kepuasan pernikahan pada dewasa awal yang tidak memiliki keturunan. Komitmen pernikahan diukur menggunakan Marital Commitment Inventory yang membagi komitmen menjadi komitmen personal, komitmen moral, dan komitmen struktural. Sementara kepuasan pernikahan diukur menggunakan Couple Satisfaction Index 16 untuk mengukur kepuasan pernikahan pasangan. Penelitian ini melibatkan 121 partisipan yang dengan karakteristik individu sedang dalam pernikahan dengan minimal usia pernikahan 5 tahun dan tidak memiliki keturunan karena masalah kesehatan dan salah satu pasangan tidak ingin memiliki keturunan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara komitmen pernikahan dan kepuasan pernikahan pada dewasa awal yang tidak memiliki keturunan dengan besaran korelasi sebesar 0.562, yang berarti jika komitmen pernikahan tinggi maka kepuasan pernikahan pada partisipan tinggi.

Keywords


Komitmen Pernikahan, Kepuasan Pernikahan, Dewasa Awal

Full Text:

PDF

References


Adams, J. M., & Jones, W. H. (1999). Handbook of Interpersonal Commitment and Relationship Stability. In Handbook of Interpersonal Commitment and Relationship Stability. Kluwer Academic Publishers. https://doi.org/10.1007/978-1-4615-4773-0

Duvall, E. M., & Miller, B. C. (1985). Marriage and family development . https://www.worldcat.org/title/marriage-and-family-development/oclc/559103008

Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1989). Enrich marital inventory: a discriminant validity and cross-validation assessment. Journal of Marital and Family Therapy, 15(1), 65–79. https://doi.org/10.1111/J.1752-0606.1989.TB00777.X

Girliani, J. A., Roswiyani, R., & Satyadi, H. (2022). Correlation between Level of Stress and Risk of Eating Disorder Symptoms in Early Adult Individuals. 1362–1367. https://lintar.untar.ac.id/repository/penelitian/buktipenelitian_10717002_6A280922023110.pdf

Johnson, M. P., Caughlin, J. P., & Huston, T. L. (1999). The Tripartite Nature of Marital Commitment: Personal, Moral, and Structural Reasons to Stay Married. Journal of Marriage and the Family, 61(1), 160. https://doi.org/10.2307/353891

Karsten Himawan, K., & Made Karinadevi Permata Jati, N. (2020). Perbedaan Gender Mengenai Kepuasan Pernikahan pad Individu yang Menikah dengan Adat Nyentana di Bali Gender Differences of Marital Satisfaction Among Those Who Marry According to The Nyentana Tradition in Bali. Indonesian Journal of Indigenous Psychology, 7(2), 2580–1228. https://doi.org/10.24854/jpu116

Knox, D., & Schacht, Caroline. (2010). Choices in relationships : an introduction to marriage and the family. Wadsworth. https://books.google.com/books/about/Choices_in_Relationships.html?hl=id&id=6Z3ztCHI3AYC

Matondang, A. (2014). Faktor-faktor yang Mengakibatkan Perceraian dalam Perkawinan. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA), 2(2), 141–150. https://doi.org/10.31289/jppuma.v2i2.919

Onat, G., & Beji, N. K. (2012). Effects of infertility on gender differences in marital relationship and quality of life: a case-control study of Turkish couples. Epub .

Papalia, D. E., Old, S.W., & Feldman, R. D. (2008). Human Development Psikologi Perkembangan . Kencana.

Pascale, R., & Primavera, L. H. (2016). Making Marriage Work . USA: Rownman & Littlefield.

Pinsof, W. W., & Lebow, J. L. (2005). A Scientific Paradigm for Family Psychology. Family Psychology: The Art of Science , 3–19. https://psycnet.apa.org/record/2005-11736-001

Reber, A. S., & Reber, E. S. (2010). Kamus psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=273883

Santrock, J. W. (2006). Remaja . Jakarta: Erlangga .

Sternberg, R. J. (1998). Styles of Thinking and Learning. Http://Dx.Doi.Org/10.1177/082957359801300204, 13(2), 15–40. https://doi.org/10.1177/082957359801300204

Sternberg, R. J. (2011). The Theory of Successful Intelligence. The Cambridge Handbook of Intelligence, 504–527. https://doi.org/10.1017/CBO9780511977244.026

Strong, Bryan., DeVault, Christine., & Cohen, T. F. (2011). The marriage and family experience : intimate relationships in a changing society. Wadsworth/Cengage Learning.

Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta,Bandung.

Wismanto, Y. B. (2012). Multi faktor yang mempengaruhi kepuasan pasangan perkawinan di Jawa Tengah. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Semarang




DOI: https://doi.org/10.24114/konseling.v15i2.55130

Article Metrics

Abstract view : 134 times
PDF - 137 times

Copyright (c) 2023 Dinda Agustin, Untung Subroto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

slot gacor slot