MAKNA DAN FUNGSI TEMBHANG MAMACAH DALAM TRADISI MASYARAKAT BESUKI, SITUBONDO

Putri Kurnia Handayani, Intan Maula Rifada, Aprilia Fridatami

Abstract


Abstrak

 

Penilitian ini membahas mengenai salah satu sastra lisan yakni Tembhang Mamacah yang menjadi salah satu tradisi masyarakat desa Besuki, Kabupaten Situbondo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang didukung oleh pendekatan semiotika, dengan teori milik Roland Barthes sebagai pisau bedahnya. Teori tersebut menejelaskan tiga hal yaitu tanda, penanda, penanda dalam mitos yang ada di dalam suatu tradisi maupun kebudayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna dan fungsi Mamacah pada tradisi masyarakat Besuki.Tehnik pengumpulan data yakni dokumentasi dan wawancara. Analisis data menggunakan tehnik analisis isi dan sumber data diperoleh dari narasumber tersebut yang berupa teks tembhang Mamacah.  Hasil dari penelitian ini diantaranya ialah (1)peneliti mampu memaknai Tembahng Mamacah yang menjadi tradisi dalam msayarakat Besuki Kabupaten Situbondo, (2) Penelitian ini mampu memaparkan fungsi sesungguhnya tradisi lisan Mamacah ini bagi masyarakat yang menjalankannya khususnya masyarakat Besuki.

 

Kata-kata kunci: sastra lisan ,Mamacah, fungsi, makna.

 


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/ajs.v7i2.10014

Article Metrics

Abstract view : 461 times
PDF - 1089 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 1970 Putri Kurnia Handayani, Intan Maula Rifada, Aprilia Fridatami

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.