XENOMANIA BAHASA PADA DESA DAERAH 3T (TERDEPAN,TERLUAR, TERTINGGAL) DI KABUPATEN SUKOHARJO

Anggara Tiyo Pratama

Abstract


Era Industri 4.0 semakin berkembang dan kemajuan teknologi sangat pesat. Dalam bidang bahasa terdapat guncangan yang dapat menyebabkan bahasa Indonesia memudar. Xenomania bahasa merupakan sikap berlebihan dalam menggunakan bahasa asing yang berdatangan dari berbagai media. Media tersebut dapat melalui media sosial dan media publik. Sebagai masyarakat daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) di Kabupaten Sukoharjo, masyarakat harus dapat mencegah masuknya xenomania bahasa tersebut secara perlahan. Tetapi juga tidak mengalihfungsikan bahasa sebagai sumber kegiatan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memahami keberadaan xenomania bahasa yang akan memudarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi dalam kegiatan sehari-hari. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini ialah (1) Penggunaan bahasa Gaul, (2) Penggunaan bahasa Alay, dan (3) Penggunaan bahasa campuran (Indonesia-Inggris). Berdasarkan hasil penelitian yang telah diamati, Xenomania Bahasa sering digunakan pada remaja pada usia 13 tahun sampai dengan 30 tahun. Masyarakat setempat menggunakan Xenomania bahasa pada saat melakukan kegiatan sehari-hari, berkomunikasi dalam media sosial maupun media massa.


Keywords


Era Industri 4.0, Xenomania Bahasa, bahasa Indonesia

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/ajs.v10i2.26287

Article Metrics

Abstract view : 486 times
PDF - 507 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Anggara Tiyo Pratama

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.