NILAI-NILAI MORAL CERITA RAKYAT “SI BORU TUMBAGA” DALAM BUDAYA BATAK TOBA (ANALISIS WACANA KRITIS MODEL SARA MILLS)

Lamria Romaito Sidabutar, Muhammad Surip, Syairal Fahmi Dalimunthe

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan situasi perempuan yang sangat kelam dimana mereka menempati posisi terendah. Wanita berada di bawah pria. Perempuan dipandang sebagai objek laki-laki. Tidak ada kesetaraan martabat di dalamnya. Dalam perkembangannya, perempuan kini memiliki kedudukan yang setara dengan laki-laki. Perempuan bebas mengaktualisasikan dirinya. Dalam cerita rakyat Si Baru Tombaga dalam budaya Batak Toba dikisahkan tentang usaha seorang perempuan untuk memperjuangkan harta pusaka ayahnya. Dalam upaya ini, ia mampu memberikan terobosan baru dalam kehidupan sosial. Dengan kebijakannya, ia memberikan kesempatan baru bagi perempuan untuk memperjuangkan kebenaran. Ia tidak menempatkan perempuan sebagai objek laki-laki, tetapi menjadikan perempuan sebagai subjek dalam kehidupan. Dalam penelitian ini, metode kualitatif digunakan untuk mengungkap bagaimana konstruksi kehidupan masyarakat, khususnya posisi perempuan, memiliki tempat yang setara dengan laki-laki. Kedudukan perempuan ini, diungkapkan dalam cerita rakyat. Selanjutnya peneliti menggunakan Sara Mills' Critique untuk menganalisis cerita rakyat Si Baru Tombaga. Peneliti menemukan bahwa terdapat berbagai pesan dan nilai moral yang harus dihayati dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi mengenai posisi perempuan yang seharusnya memiliki harkat dan martabat yang sama dengan laki-laki.

Keywords


Si Boru Tombaga, wanita, Sara Mills, Budaya

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/ajs.v11i2.37158

Article Metrics

Abstract view : 442 times
PDF - 646 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Lamria Romaito Sidabutar, Muhammad Surip, Syairal Fahmi Dalimunthe

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.