KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ANTOLOGI INDONESIA BERCERITA: KISAH-KISAH RAKYAT YANG TERLUPAKAN

Muhammad Rizal Ramli, Syarif Hidayatullah

Abstract


Kesantunan berbahasa selaras dengan norma yang berlaku dalam masyarakat yang bersifat moral, sosial, dan estetis dalam berinteraksi. Kesantunan berbahasa menjadi hal penting dalam berinteraksi di lingkungan masyarakat dan lingkungan pendidikan. Namun saat ini kesantunan berbahasa di lingkungan pendidikan cenderung diabaikan yang mengakibatkan ketidaksantunan berbahasa di lingkungan sekolah, sehingga perlu adanya pembelajaran untuk memperbaiki pola kesantunan berbahasa siswa. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kesantunan berbahasa di dalam antologi Indonesia Bercerita: Kisah-Kisah Rakyat yang Terlupakan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi yang menyajikan bentuk kesantunan berbahasa dalam antologi Indonesia Bercerita: Kisah-Kisah Rakyat yang Terlupakan melalui dialog tokoh dalam cerita tersebut. Hasil dari penelitian ini meliputi pola kesantunan berbahasa berdasarkan teori prinsip kesantunan berbahasa Leech yang terdiri dari maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan, dan maksim kesimpatian. Penelitian ini merekomendasikan cerita rakyat memiliki peranan penting untuk pembentukan karakter siswa dalam memperbaiki pola kesantunan berbahasa.


Keywords


Kata kunci: Kesantunan Berbahasa, Cerita Rakyat, Pendidikan

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/ajs.v12i2.49205

Article Metrics

Abstract view : 98 times
PDF - 54 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Muhammad Rizal Ramli, Syarif Hidayatullah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.