PENCIPTAAN TOKOH SUMARAH DALAM NASKAH MONOLOG BALADA SUMARAH KARYA TENTREM LESTARI

Kalis Laras Wati, Akhyar Makaf

Abstract


Kompleksitas permasalahan hidup yang dialami tokoh Sumarah dalam Naskah Balada Sumarah karya Tentrem Lestari memaksa Sumarah menempati posisi paling rendah dalam struktur kehidupan manusia yaitu sebagai asisten rumah tangga. Bahwa kecerdasan, prestasi, etika yang baik, dan kejujuran yang ia miliki tidak mampu menyelamatkannya dari label anak penyintas ’65. Pengecualian terhadap dirinya dari berbagai sistem kehidupan membuatnya menjadi manusia yang tahan banting. Tetapi Sumarah tetap manusia, ia tetap kalap tentang pertahanan harga dirinya. Sumarah membunuh majikannya karena telah diperkosa. Sikap dan keputusan Sumarah saat membunuh majikan, rasanya seperti sebuah konfirmasi tentang segala tuduhan dan olokan sepanjang hidupnya serta kekecewaan Sumarah tentang keadilan yang hanya dimiliki oleh orang yang memiliki uang. Penciptaan tokoh dengan jenis naskah realis ini menggunakan metode latihan Meiningen yang didasari pada teori “kesatuan kesadaran” yang memusatkan diri pada pelatihan keaktoran dengan pencarian laku secara psikologis. Dari titik ini Stanislavski berpendapat bahwa otentisitas keaktoran terletak pada kemampuannya secara sadar mencipta kondisi as if (seandainya) . Kemudian direalisasikan dalam bentuk pertunjukan permainan tunggal dengan permainan properti ranjang tidur penjara dengan sistem knock down sebagai pendukung setting.

Keywords


Penciptaan, Balada Sumarah, Tentrem Lestari, Monoplay, as if

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/ajs.v12i2.49414

Article Metrics

Abstract view : 113 times
PDF - 163 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Kalis Laras Wati, Akhyar Makaf

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.