Keadaan Sosial Budaya Penduduk Pinggir Rel Kereta Api Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat
Abstract
Tulisan ini mengungkapkan keadaan sosial budaya termasuk di antaranya interaksi sosial antar sesama penduduk, pemertahanan hidup dan faktor-faktor penyebab timbulnya pemukiman kumuh pinggir rel kereta api kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan penelitian lapangan (field research) dengan observasi (pengamatan), wawancara (interview) dan kuesioner (angket). Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa dari segi tingkat pendidikan responden rata-rata tamatan SD dan SMP, sehingga pengetahuan responden rendah. Rendahnya pendidikan inilah yang menjadi salah satu penyebab sulit mendapatkan pekerjaan di kota. Sulitnya mendaptkan pekerjaan yang layak makanya membuat ekonomi mereka pun menjadi tidak berkecukupan. Akibatnya mereka memilih tinggal di pemukiaman kumuh pinggir rel kereta api dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Pekerjaan responden adalah pekerjaan pada sektor informal yaitu sebagai wiraswasta, pedagang, buruh, dan tukang becak. Pendapatan responden mayoritas berada dalam kategori sangat rendah, lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan mereka. Cara hidup/kebiasaan responden adalah saling membantu dan interaksi sosialnya kurang berjalan di lingkungan 24. Kegiatan organisasi di masyarakat mengalami kemunduran, karena tidak adanya masyarakat mau berpartisipasi ikut pengajian dan STM (Serikat Tolong-Menolong).
Kata Kunci:Sosial Budaya, Penduduk, Pinggir Rel Kereta Api
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwi, M. M. S. 1992.Antropologi Perkotaan. Jakrta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ananonim. 1993. Kongres Kebudayaan 1991 : Kebudayaan dan Sektor-sektor Kehidupan Masyarakat IV.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai-nilai Budaya.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian : suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Bintarto, 1984. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya.Jakarta : Ghalia Indonesia.
Daldjoeni, N. 1992. Seluk Beluk Masyarakat Kota (Pusparagam Sosiologi Kota Dan Ekologi Sosial).Bandung : Alumni.
Gallion, A & Simon E. 1994. Pengantar Perancangan Kota. Jakarta : Erlangga.
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta : Rineka Cipta.
Koestoer, R. K dkk. 2001. Dimensi Keruangan Kota. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press).
Michael, P. T, 1983. Pembangunan Ekonomi di Dunia Kerja.Jakarta : Ghalia Indonesia
Ritonga, A dkk. 2001. Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sugandhy, dkk. 2007. Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara.
Sumardi, M & Hans-Dieter. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta : CV. Rajawali.
Suparlan, P. 1993. Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Tarimana, A. 1986. Asa Structural-Fungsional dan Penerapannya dalam Sistem Pembangunan Nasional di Negara Kita.Kendari : Universitas Halouleo Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Zulkarnain, W. 2006. Permukiman Kumuh Di Perkotaan, Studi Kasus Di Kelurahan Kampong Baru Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. Medan : USU Press.
DOI: https://doi.org/10.24114/antro.v1i2.5080
Article Metrics
Abstract view : 2865 timesPDF - 1125 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License