KONSTRUKSI ALUN-ALUN DAN MAKNA SIMBOLIK POHON BERINGIN DALAM PUPUH DHANDHANGGULA (KAJIAN ETNOLINGUISTIK)

Cindy Andriani

Abstract


Kebudayaan masa lampau dapat ditelusuri melalui serat atau naskah kuno. Dalam naskah kuno terkandung kearifan lokal, salah satunya penggambaran alun-alun dalam pupuh Dhandhanggula. Tujuan penelitian ini di antaranya: (1)mendeskripsikan leksikon yang berkaitan dengan alun-alun dalam pupuh Dhandhanggula, (2)menjelaskan konstruksi alun-alun dalam pupuh Dhandhanggula, dan (3)menjelaskan makna simbolik pohon beringin. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik. Sumber data pada penelitian ini diambil dari Serat Panji Jayakusuma yang merupakan alih aksara dari naskah kuno, sedangkan data pada penelitian ini adalah pupuh Dhandhanggula 2 yang terdapat dalam bagian 1 Serat Panji Jayakusuma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur dengan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)leksikon yang berkaitan dengan alun-alun dibagi menjadi dua, yaitu leksikon kata dan leksikon gabungan kata. (2)Konstruksi alun-alun dibangun dengan bahan material bata putih, bata merah, dan bata hitam. Daerah luar alun-alun dikelilingi pagar besi, sedangkan di dalamnya ditanami dua pohon beringin. (3)Pohon beringin memiliki makna simbolik sebagai lambang kebijaksanaan, perlindungan, dan pengayoman raja terhadap rakyatnya.

Full Text:

PDF

References


Ashadi. 2017. Alun-Alun Kota Jawa. Jakarta: Arsitektur UMJ Press.

Chaer, A. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Fitriah, L., Indah, A., Karimah, K., & Iswatiningsih, D. 2021. Kajian Etnolinguistik Leksikon Bahasa Remaja Milenial di Sosial Media. Basastra: Jurnal Kajian Bahasa Dan Sastra Indonesia, 10(1), hal. 1–20.

Handinoto. 1992. Alun-Alun sebagai Identitas Kota Jawa, Dulu, dan Sekarang. Dimensi, 1992(18), hal. 1–15.

Kridalaksana, H. 2011. Kamus Linguistik (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Noegraha, N., Sanwani, H., Komari, Kriswanto, A., & Irawan, Y. 2009. Serat Panji Jayakusuma. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Poerwadarminta, Hardjasoedarma, C., & Poejasoedira, J. C. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J. B. Wolters Groningen.

Putra, A. D., Azwir, M., Octaviany, V., & Nilamsuci, R. 2015. Kajian Transformasi Bentuk dan Fungsi Alun-Alun Bandung Sebagai Ruang Terbuka Publik. Jurnal Reka Karsa, 3(3), hal. 1–13. https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v3i3.696

Rahmat, P. S. 2009. Penelitian Kualitatif. Journal Equilibrium, 5(9), hal. 1–8.

Robson, S., & Wibisono, S. 2002. Javanese English Dictionary. Hongkong: Periplus Editions.

Sunjata, I. W. P., Tashadi, & Astuti, S. R. 1995. Makna Simbolik Tumbuh-Tumbuhan dan Bangunan Kraton: Suatu Kajian terhadap Serat Salokapatra. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Yuningsih, E. 2022. Mengungkap Makna Simbolik dalam Khazanah Leksikon Etnoarsitektur Hijau Keraton (Kajian Etnolinguistik di Keraton Kasepuhan Cirebon). Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 11(1), 64-75. https://doi.org/10.26499/rnh.v11i1.4495




DOI: https://doi.org/10.24114/bss.v13i1.54503

Article Metrics

Abstract view : 175 times
PDF - 143 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Cindy Andriani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.