Ekonomi Lokal dalam Era Global: Perubahan Sosial Budaya Terhadap Pemilihan Mata Pencaharian Masyarakat Suku Baduy Luar
Abstract
Dampak modernisasi dan pertumbuhan penduduk telah mendorong masyarakat Baduy Luar untuk beradaptasi karena meningkatnya interaksi yang intensif dengan wisatawan. Peningkatan aktivitas pariwisata di kawasan Baduy juga memberikan dampak signifikan pada ekonomi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang kompleksitas perubahan ekonomi lokal di kalangan Suku Baduy Luar dalam menghadapi era globalisasi dan perubahan sosial budaya. Metode penelitian yang diterapkan dalam kajian ini adalah metode pendekatan kualitatif melalui studi lapangan yang melibatkan observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan 12 informan yang mewakili masyarakat Baduy dan sekitarnya serta telaah pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah Masyarakat Baduy Luar sudah mengalami perubahan kegiatan ekonomi perdagangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Strategi perdagangan di Baduy Luar melibatkan pemanfaatan setiap teras rumah sebagai kios untuk menjual produk pertanian dan kerajinan tangan kepada wisatawan, yang menghasilkan peningkatan pendapatan yang signifikan. Selain itu, mereka juga aktif di berbagai platform seperti Tiktok, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada dengan mengadopsi pembayaran menggunakan QR Code (QRIS). Dalam konteks ini, masyarakat Baduy Luar berhasil menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan kebutuhan modern, menunjukkan adaptasi yang bijak
The impact of modernization and population growth has compelled the Baduy Luar community to adapt due to increased intensive interactions with tourists. The rise in tourism activities in the Baduy Luar region has also significantly affected the local economy. This research aims to provide a profound understanding of the complexity of local economic changes among the Baduy Luar Tribe in the face of globalization and socio-cultural transformations. The research method applied in this study is a qualitative approach through field studies involving participatory observation and in-depth interviews with 12 informants representing the Baduy Luar community and its surroundings, as well as a literature review. This research indicates that the Outer Baduy Luar community has changed economic trading activities to meet their daily needs. The trading strategy in Baduy Luar involves utilizing every terrace of their houses as stalls to sell agricultural products and handicrafts to tourists, resulting in a significant increase in income. Additionally, they are also active on various platforms such as Tiktok, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, and Lazada, adopting QR Code (QRIS) payments. In this context, the Baduy Luar community has successfully combined traditional values with modern necessities, demonstrating a wise adaptation.
Full Text:
PDFReferences
Fernando, J., Turnip, E. Y., Feradris, K., & Lim, J. B. (2024). Fenomena Kapitalisme Tersembunyi dalam Kehidupan Suku Baduy Luar. 2(1).
Lestarini, R. (2023). Sinyal Internet di Baduy: Dilema Antara Tradisi dan Modernisasi. UNES Law Review, 6(2), 4326–4348. https://doi.org/10.31933/UNESREV.V6I2.1184
Nurfalah, L., Sera De Claresya, C., & Muhammad Brilliant Bidjaksono, dan. (2023). Adaptasi masyarakat suku baduy luar terhadap perkembangan global berbasis kearifan lokal. Journal of Socio-Cultural Sustainability and Resilience, 1(1). https://doi.org/10.61511/JSCSR.V1I1.2023.182
Setiawan Nur, Mardiana Rina, & Adiwibowo Soeryo. (2023). Adaptasi Masyarakat Baduy terhadap Pertumbuhan Penduduk danModernisasi: Studi Ekologi Budaya dan Ekospiritualitas di DesaKanekes, Kabupaten Lebak, Banten. Jurnal Unpar, 4(2), 107–120.
Mahendra Yoga, Wulandari Gustini, & Lilis. (2023). Perubahan Sosial Budaya Suku Baduy: Sebuah Analisis Interaksi Antara Tradisi dan Modernitas. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 215-225.
DOI: https://doi.org/10.24114/bdh.v6i1.56554
Article Metrics
Abstract view : 207 timesPDF - 62 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright @2017 - 2024. Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan