KEPADATAN DAN POLA SEBARAN BIVALVIA PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN DI PERAIRAN PULAU SEMUJUR, KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Okto Supratman, Sudiyar Sudiyar, Arthur Muhammad Farhaby

Abstract


Bivalvia merupakan memiliki peran penting baik ditinjau dari nilai ekologi dan ekonomi. Tingginya nilai ekonomi dapat menyebabkan terjadinya eksploitasi secara berlebihan (overexploitation), kemudian berdampak pada ancaman hewan tersebut di alam.  Kondisi ini sehingga perlu dilakukan penelitian dasar yang berkaitan dengan kepadatan, keanekaragaman dan pola sebaran bivalvia di Pulau semujur. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai April 2018 di Pulau Semujur, Kepulauan Bangka Belitung. Pengambilan data di lapangan meliputi, pengambilan sampel bivalvia, pengukuran parameter fisika kimia perairan dan identifikasi vegetasi lamun. Pengambilan data bivalvia menggunakan kuadrat berukuran 0,5 cm x 0,5 cm. Bivalvia ditemukan di Pulau Semujur sebanyak  8 spesies dari 4 famili. Kepadatan bivalvia di Pulau semujur berkisar 8,4 ind/m2 s.d 21.2 ind/m2. Indeks keanekaragaman (H’) bivalvia berkisar 1,54 s.d 2,184 yang dikategorikan keanekaragaman sedang. Indeks keseragaman (E) di berkisar antara 2,55 s.d 3,22, dikategorikan keseragaman tinggi. Selain itu dilihat dari indeks dominansi bivalvia di Pulau semujur dikategorikan rendah, karena nilai indek dominansi <0,5. Pola sebaran bivalvia bervariasi disetiap spesies ada pola sebaran seragam, acak dan mengelompok. Pola sebaran bivalvia menglompok terdiri dari spesies G.  tumidum, T. palatum dan T. magnum. Pola sebaran acak terdiri dari spesies A. antiquata, G. dispar dan T.vigrata, sedangkan pola sebaran seragam yaitu T. spengleri dan B.  lacerata


Keywords


Bivalvia, Keanakeragaman, Kepadatan, Pola Sebaran dan Pulau Semujur

Full Text:

PDF

References


Akhrianti, I., Bengen, D. G., dan Setyobudiandi, I. 2014. Distribusi spasial dan preferensi habitat bivalvia di pesisir perairan kecamatan Simpang Pesak kabupaten Belitung Timur. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 6(1): 171-185.

Arbi, U.Y. 2016. Populasi dan Sebaran Jenis Moluska Dilindungi di Perairan Selat Lembeh, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, 1(1): 31-37.

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2014-2034

Brower., Zar, J.H., and Von Ende, C.N. 1998. Field and Laboratory Methodes for General Ecology. 4rd Ed. McGraw-Hill. United States of America.

Dayanti, F., Bahtiar and E. Ishak. 2017. Kepadatan dan distribusi Kerang Bulu (Anadara antiquata L, 1758) di perairan Wangi-wangi Selatan Desa Numana Kabupaten Wakatobi. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 2(2): 113-122.

Dharma , B . 1988. Indonesian Shells . Sarana Graha, Jakarta

Fitriana, Y.R., 2006. Keanekaragaman dan kemelimpahan makrozoobentos di hutan mangrove hasil rehabilitasi Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali. Biodiversitas, 7(1): 67-72.

Herawati, P., Barus, T.A. and Wahyuningsih, H., 2017. Keanekaragaman Makrozoobentos dan Hubungannya dengan Penutupan Padang Lamun (Seagrass) di Perairan Mandailing Natal Sumatera Utara. Jurnal Biosains, 3(2): 66-72.

Hernawan U.E., Sjafrie, N.D.M., Supriyadi I.H., Suyarso, Marindah M.Y., Anggraini K., dan Rahmat. 2017. Status padang lamun Indonesia 2017. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI. Jakarta.

Irma D and Sofyatuddin K. 2012. Diversity of Gastropods and Bivalves in mangroveecosystem rehabilitation areas in Aceh Besar and Banda Aceh districts, Indonesia. AACL Bioflux, 5(2): 55-59

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut

Kharisma, D., Adhi, C. dan Azizah, R., 2012. Kajian ekologis bivalvia di perairan Semarang bagian Timur pada bulan Maret-April 2012. J. of Marine Science, 1(2): 216-225.

Krebs, C.J. 1998. Ecological Methodelogy. 2rd ed. Addison-Welsey Education Publishers, California.

Mellors, J., H. Marsh, T.J.B. Carruthers, and M. Waycott.2002. Testing the sediment-trapping paradigm of seagrass: do seagrasses influence nutrient status and sediment structure in tropical intertidal environments?. Bulletin of Marine Science, 71(3):1215-1226

Molles, M.C. 2010. Ecology : Concept and Aplication. 5rd Ed, McGraw-Hill, New York.

Nurdin, J., Marusin, N., Asmara, A., Deswandi, R. dan Marzuki, J., 2010. Kepadatan Populasi Dan Pertumbuhan Kerang Darah Anadara antiquata L.(bivalvia: Arcidae) di Teluk Sungai Pisang, Kota Padang, Sumatera Barat. Makara Journal of Science, 10(2):96-101

Odum, 1971. Fundamental of Ecology. third edition. Sounders College Publishing. Philadelphia.

Pancawati D.N., Suprapto D., dan Purnomo P.W. 2014. Karakteristik Fisika Kimia Perairan Habitat Bivalvia Di Sungai Wiso Jepara. Management of Aquatic Resources Journal, 3(4):141-146.

Poutiers J.M. 1998. Gastropods In : The Living Marine Resources of the Western Central Pacific.FAO. Rome.

Pranoto, H., 2017. Studi Kelimpahan dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Perairan Bedagai, Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal Biosains, 3(3): 125-130.

Rachmawaty. 2011. Indeks Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Tingkat Pencemaran Di Muara Sungai Jeneberang. Jurnal Bionature. 12 (2): 103 - 109

Sagita, A., Kurnia, R. and Sulistiono, S., 2017. Budidaya Kerang Hijau (Perna Viridis L.) dengan Metode dan Kepadatan Berbeda di Perairan Pesisir Kuala Langsa, Aceh. Jurnal Riset Akuakultur, 12(1: 57-68.

Sahidin, A., Zahidah, Herawati, H., Wardiatno, Y., Setyobudiandi, I. and Partasasmita, R. 2018. Macrozoobenthos as bioindicator of ecological status in Tanjung Pasir Coastal, Tangerang District, Banten Province, Indonesia. Biodiversitas, 19(3): 1123-1129.

Santhiya N., S. Baskara Sanjeevi , M. Gayathri and M. Dhanalakshmi. 2013. Economic importance of marine molluscs. Res. Environ. Life Sci, 6(4): 129-132

Soeharmoko. 2010. Inventarisasi jenis kekerangan yang dikonsumsi Masyarakat di kepulauan Riau.. Jurnal Dinamika. 2(1):45-52

Stiling, P. (1999) : Ecology : Theories and Application 3rd Ed, Prentice Hall, New Jersey

Supratman, O. and Syamsudin, T.S., 2018. Karakteristik Habitat Siput Gonggong (Strombus turturella) di Ekosistem Padang Lamun. Jurnal Kelautan Tropis, 21(2): 81-90.

Supratman, O., Farhaby, A.M. and Ferizal, J., 2018. Kelimpahan dan Keanekaragaman Gastropoda pada Zona Intertidal di Pulau Bangka Bagian Timur. Jurnal Enggano, 3(1):10-21.

Susetya, I.E., Desrita, D., Ginting, E.D.D., Fauzan, M., Yusni, E. and Saridu, S.A. 2018. Diversity of bivalves in Tanjung Balai Asahan Waters, North Sumatra, Indonesia. Biodiversitas. 19(3): 1147-1153.

Tabugo, S.R.M., Pattuinan, J.O., Sespene, N.J.J. and Jamasali, A.J., 2013. Some economically important bivalves and gastropods found in the Island of Hadji Panglima Tahil, in the province of Sulu, Philippines. International Research Journal of Biological Sciences, 2(7): 30-36.

Suwignyo S., Widigdo B., Wardiatno Y., Krisanti M. 2005. Avertebrata Air Jilid 1. Penebar Swadaya. Jakarta

Susiana, Niartiningsih A., Amran M.A., dan Rochmady. 2017. Kesesuaian Lokasi untuk Restoking Kima Tridacnidae di Kepulauan Spermonde. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 9(2):475-490




DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v5i1.11862

Article Metrics

Abstract view : 1644 times
PDF - 1304 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

INDEXING

  

 

 

 

JBIO : Jurnal Biosains (The Journal of Biosciences), Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. ISSN 2443-1230 (print) dan ISSN 2460-6804 (online)

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.