FORMULASI DAN UJI KEAMANAN HAIR TONIC EKSTRAK KROKOT PADA PERTUMBUHAN RAMBUT KELINCI
DOI:
https://doi.org/10.24114/jbio.v5i3.13563Keywords:
hair tonicAbstract
Krokot adalah salah satu tanaman gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman lainnya. Banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat krokot sehingga pemanfaatan krokot belum maksimal. Salah satu manfat krokot yang biasa digunakan masyarakat tradisional adalah untuk mengurangi kerontokan dan menyuburkan rambut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui manfaat krokot sebagai hair tonic, menentukan nilai pH yang sesuai dalam percampuran formula hair tonic dengan ekstrak krokot, mengetahui jumlah mikrobiologi pada hair tonic, melihat pertumbuhan rambut pada kulit punggung kelinci serta rekasi hair tonic terhadap kulit punggung kelinci dan mengetahui perubahan bentuk, warna dan bau pada hair tonic. Metode penelitian dilaksakan menjadi dua bagian yaitu tahap pembuatan dan pengujian. Pada tahap pembuatan terdiri dari pengambilan sampel krokot kemudian dikeringkan dengan suhu ruangan, pembentukan serbuk dengan blender, maserasi serbuk krokot dan pemekatan dengan rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak krokot. Tahap pengujian hair tonic ekstrak krokot meliputi uji mikrobiologi, uji pH, uji aktivitas, uji iritas dan uji organoleptik Hasil penelitian diperoleh uji mikrobiologi diperoleh angka lempeng total 2,3 101 koloni/ml, Staphiloccocus aureus 0 koloni/ml (negatif), Pseudomonas aeruginosa 0 koloni/ml (negatif), dan Candida albicans 0 koloni/ml (negatif). Berdasarkan hasil uji dapat disimpulkan bahwa hair tonic yang dihasilkan telah memiliki mikrobiologi dengan kadar yang aman, pH tidak terlalu asam, mampu memanjangkan dan menambah bobot rambut, tidak menimbulkan iritasi serta aroma dan warna cukup disukai responden.References
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Jubaidah, et al.2018. Formulasi dan Uji Pertumbuhan Rambut Kelinci dari Sediaan Hair Tonic Kombinasi Ekstrak Daun Seledri (Apium Graveolens Linn) dan Daun Mangkokan (Polyscias Scutellaria (Burm.F.) Fosberg). Jurnal Ilmiah Manuntung. 4(1):8-14.
Kumalasari, E. dan N. Sulistyani. Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Batang Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) Terhadap Candida albicans serta Skrining Fitokimia. Jurnal Ilmiah Kefarmasian. 2011; 1(2): 51 “ 62.
Leboffe, Michael J dan Burton E.Pierce. 2012. Microbiology Laboratory Theory and Application. CO: Morton Pub.
Martin, A.,Swarbick,J.,Cammarata,A. 1983. Farmasi Fisik Jilid II Edisi ke-3 Terjemahan dari Physical Phrmacy oleh Joshita. Jakarta: UI Press.
Okafor, I.A. 2014. Phytochemical Studies On Portulaca oleracea (Purslane) Plant. International Journal Of Biomedical Research. Vol.3(1):132-136.
Purwantini, I., R. Munawaroh, dan D. Naniek B.s., 2006. Kombinasi Daun Teh dan Mangkokan sebagai Penumbuh Rambut. UGM & Universitas Muhamadiyah. Yogyakarta & Surakarta.
SNI 16-4955-1998. 1998. Losio Tonik Rambut. Jakarta: BSN.
Tanaka S, Saito M, and Tabata M. 1980. Bioassay of crude drugs for hair growth promoting activity in mice by a new simple method. Planta Medica J Med Plant Res: 84-90.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Emelia Ginting Ginting

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
For Authors Jurnal Biosains agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the Jurnal Biosains (JBIO) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).