BETON DARI ABU AMPAS TEBU DAN PUTIH TELUR

Pan Surya Handika, Reskhi Dwi Putra Sianturi, Henny Puspita Sari, Putri Lynna A Luthan

Abstract


Abu ampas  tebu dan putih telur merupakan limbah yang dapat digunakan menjadi bahan campuran pada pembuatan beton. Kandungan silika (SiO2) pada abu ampas tebu dapat menjadi bahan  pengikat (binder)  pada  beton. Selainitu zat lengket pada putih telur juga dapat digunakan sebagai pengganti semen dalam pembuatan beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan abu ampas tebu  dan putih telur sebagai  substitusi  parsial semen dengan perbandingan tertentu menjadi bahan baku beton yang dapat meningkatkan kuat tekan beton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Data diperoleh dari hasil pengujian dengan mengunakan alat uji tekan Compression Machine, kemudian membandingkan hasil yang diperoleh. Penelitian terhadap abu ampas tebu dan putih telur dilakukan sebagai bahan substitusi parsial semen dengan persentase secara berturut-turut 0%, dan 5%persentase abu ampas tebu dan 0%, 5%, 10%, 15% persentase putih telur terhadap berat semen. Penelitian ini dilakukan terhadap 42 sampel, dengan 7 varian campuran yang berbeda. Pada beton silindris umur 14 dan 28 hari. Hasil penelitian menujukan semakin tinggi penambahan persentasi Abu Ampas Tebu dan Putih Telur maka semakin tinggi pula nilai slump pada beton. Dari hasil pengujian juga dapat lihat bahwa penambahan AAT dan PT mengakibatkan penurunan pada kuat tekan beton bahwa kuat tekan minimum diperoleh dari substitusi AAT dan PT pada persentasi campuran sebesar 15% ATT dan 5% PT dengan nilai sebesar 3,38 MPa pada umur 14 hari dan kuat tekan tertinggi terjadi pada substitusi AAT dan PT sebesar 0% ( Beton Normal ) tanpa campuran AAT dan PT dengan nilai sebesar 17,47 MPa pada umur 28 hari. Hal ini dapat terjadi karena penambahan AAT dan PT pada campuran beton mengakibatan pengikatan semen dan air tidak terjadi sempurna selain itu juga mengakibatakan terjadinya gelembung yang membuat ronga-ronga atau pori kecil pada beton sehingga mempengaruhi penurunan kuat tekan pada beton. Dari hasil penelitian ini beton dengan campuran AAT dan PT dengan kuat tekan yang dihasilkan beton tidak dapat dijadikan sebagai kontruksi struktur utama namau dari hasil kuat tekan yang didapat dan berat yang didapat beton ini dapat digunakan sebagai dinding persyaratan sebagaai dinding memiliki ketentuan MPa 0,35 – 7 MPa.
 

Kata Kunci: Abu Ampas Tebu, Beton, Kuat Tekan Beton, Putih Telur

 

Sugarcane pulp and egg white ash is a waste that can be used as a mixture of materials in the manufacture of concrete. The content of silica (SiO2) in bagasse ash can be a binder in concrete. In addition, sticky substances in egg white can also be used as a substitute for cement in making concrete. The purpose of this study was to utilize bagasse and egg white ash as a partial substitution of cement with a certain ratio to the raw material of concrete which can increase the concrete compressive strength. The method used in this research is the experimental method. Data obtained from the test results using a Compression Machine press test, then compare the results obtained. Research on bagasse and egg white pulp ash was carried out as a partial substitution of cement with a percentage of 0%, and 5% percentage of bagasse ash and 0%, 5%, 10%, 15% percentage of egg white to cement weight. This study was conducted on 42 samples, with 7 different mixed variants. In cylindrical concrete aged 14 and 28 days. The results showed that the higher the percentage of sugarcane ash and egg white percentage the higher the value of slump in concrete. From the test results it can also be seen that the addition of AAT and PT resulted in a decrease in the compressive strength of concrete that the minimum compressive strength was obtained from the substitution of AAT and PT at a percentage of 15% ATT and 5% PT with a value of 3.38 MPa at the age of 14 days and the highest compressive strength occurred at AAT and PT substitution of 0% (Normal Concrete) without a mixture of AAT and PT with a value of 17.47 MPa at the age of 28 days. This can occur because the addition of AAT and PT in the concrete mixture results in cement binding and water does not occur perfectly besides it also results in the occurrence of bubbles that make the bones or small pores in the concrete affect the decrease in compressive strength of the concrete. From the results of this study concrete with a mixture of AAT and PT with the compressive strength produced by concrete cannot be used as the main structure construction of the results of the compressive strength obtained and the weight obtained by this concrete can be used as a wall of requirements as the walls have MPa provisions of 0.35 - 7 MPa.

 

Keywords: Sugar Cane Ash, Concrete, Concrete Press Strength, Egg White


Full Text:

PDF

References


Abidin, Kurniati., (2011). Uji Kekuatan Material dengan Injeksi Putih Telur. Jurnal Dinamika. Universitas Cokroaminoto Palopo. Palopo.

Irawan, S.R., (2014). Pemanfaatan Kombinasi Limbah Abu Ampas Tebu dan Abu Kulit Kerang Sebagai Substitusi Semen Pada Campuran Beton Mutu K225, Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. Universitas Sriwijaya. Palembang.

Julianto, P.A., (2017). Konsumsi Semen di 2017 Diprediksi Naik Jadi 84,96 Juta Ton. Kompas.com.

Lacey, J, (1980). The Microbiology of The Bagasse of Sugar Cane-Proc. Of XVII Congress of ISSCT.

Mulyono, T., (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta : CV. Andi Offset.

Nugraha, Paul & Antoni., (2007). Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, Beton Kinerja Tinggi. Yoyakarta : Andi.

Penebar Swadaya, (2000). Pembudidayaan Tebu di Lahan Sawah dan Tegalan. Jakarta : Penerbit Swadaya.

Prasetyo, A. E, (2006). Pengaruh Prosentase Katalis terhadap Kekuatan Tarik Komposit Chopped StrandmatTebu dengan Matrik Resin Epoxy. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Rompas, G.P., J.D. Pangouw, R. Pandaleke dan J.B. Mangare, (2013). Pengaruh Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Sebagai Subsitusi Parsial Semen Dalam Campuran Beton Ditinjau Terhadap Kuat Tarik Lentur Dan Modulus Elastisitas. Jurnal Sipil Statik. Universitas Sam Ratulangi..

Slamet, (2002). Tebu (Saccarum officinarum), http://warintek.progresio.or.id/tebu/perkebun/warintek/merintisbisnis/progresio.html diakses pada tanggal 10 Oktober 2018.

SNI 03-2834-2000 tentang tata cara pembuatan rencana campuran beton normal, Badan Standarisasi Nasional Indonesia. Jakarta.

Tjokrodimuljo, K., (1996). Teknologi Beton. Yogyakarta.

Widodo, Slamet., (2003). Optimalisasi Kuat Tekan Self-Compacting Concrete dengan Cara Trial-Mix Komposisi Agregat dan Filler pada Campuran Adukan Beton. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta




DOI: https://doi.org/10.24114/ebjptbs.v5i1JUNI.14176

Article Metrics

Abstract view : 361 times
PDF - 694 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Educational Building
Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Indonesia

Jalan Willem Iskandar, Pasar V Medan Estate
Kotak Pos 1589 Medan 20221 Sumatera Utara
Telp. (061) 6613365 Fax. (061) 6614002 / 6613319

E-mail : ptbunimed@gmail.com

 

 
 
 
 
 
 
 
 
Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.