KAJIAN PERANCANGAN PERMUKIMAN KAMPUNG AUR DI KOTA MEDAN (DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DAN LINGKUNGAN)

Dicky Andrea Sembiring

Abstract


ABSTRAK

Kampung Aur adalah salah satu pemukiman padat penduduk yang terletak di tepi Sungai Deli, Medan. Sejauh ini telah ada beberapa jenis solusi untuk masalah pemukiman padat penduduk mulai dari penggusuran paksa, pembangunan permukiman baru dalam bentuk program perbaikan datar / rusunawa dan kampung. Bisa dikatakan, pemerintah mulai menyadari bahwa masalahnya tidak bisa diatasi dengan sistem satu arah. Harus ada komunikasi dengan penghuni permukiman kumuh. Hal ini kemudian mendorong para penulis untuk membuat perencanaan permukiman Kampung Aur dengan pendekatan perilaku lingkungan untuk menjadi tesisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain permukiman yang dapat mengakomodasi aspek sosial dan budaya masyarakat melalui pendekatan perilaku lingkungan. Untuk mencapai tujuan tersebut, observasi partisipatif akan dilakukan pada setiap komunitas dominan yang ada di lokasi. Melalui pengamatan ini akan diketahui bagaimana setting lingkungan dan perilaku bekerja di Kampung Aur. Data pengaturan lingkungan dan perilaku kemudian akan diproses untuk menghasilkan kriteria desain Kampung Aur Settlement. Dari penelitian ini ditemukan bahwa ada dua suku dominan di Kampung Aur, yaitu orang Tionghoa dan Minang. Komunitas Minang lebih jauh menunjukkan karakteristik yang memiliki tingkat teritorialitas tinggi dan privasi yang rendah, sementara orang Cina justru sebaliknya. Berdasarkan karakteristik masyarakat yang ada, desing bisa diproduksi sesuai dengan perilaku masing-masing masyarakat di Kampung Aur.

Kata Kunci : Kampung Aur, Kumuh, Permukiman, Perilaku-Lingkungan

 

ABSTRACT

Kampung Aur is one of the densely populated settlements situated on the banks of the Deli River, Medan. So far there have been several type of solution to the matter regarding densely populated settlements ranging from forced evictions, construction of new settlements in the form of flat / rusunawa and kampung improvement program. It can be said, the government began to realize that the problem can not be solved with one-way system. There must be communication with the slum dwellers. This then prompted the authors to make the planning of Kampung Aur settlements with environmental-behavioral approach to be the title of his thesis. This study aims to produce a design of settlement which can accommodate social and cultural aspects of society through environmental behavior approach. To achieve these objectives, participatory observation will be conducted on each dominant communities that exist on the site. Through these observations it will be known how the environmental setting and behavior setting works in Kampung Aur. The data of environmental setting and behavior setting will then be processed to produce design criteria of Kampung Aur  Settlement. From this research it was found that there are two dominant tribe in Kampung Aur, the Chinese and Minang. Minang communities further demonstrate characteristics that have a high degree of territoriality and low privacy, while Chinese are just the opposite. Based on the characteristics of the existing society, a desing can be produced in accordance with the behavior of each communities in Kampung Aur

 

 Keywords: Aur Settlement, Environmental Behavior, Slum 


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/eb.v3i1.7444

Article Metrics

Abstract view : 595 times
PDF - 597 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Educational Building
Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Indonesia

Jalan Willem Iskandar, Pasar V Medan Estate
Kotak Pos 1589 Medan 20221 Sumatera Utara
Telp. (061) 6613365 Fax. (061) 6614002 / 6613319

E-mail : ptbunimed@gmail.com

 

 
 
 
 
 
 
 
 
Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.