ANALISA PENJADWALAN MAIN WORK DENGAN METODE CPM DAN PDM PADA PROYEK JALAN TOL TEBING TINGGI-PARAPAT
Abstract
Proyek adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan waktu dan sumber daya terbatas untuk mencapai hasil akhir yang ditentukan. Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline) sehingga proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Agar suatu proyek berjalan dengan efesien maka harus dilakukan penjadwalan yang baik. Network planning merupakan salah satu teknik penjadwalan yang digunakan untuk membantu memutuskan berbagai masalah, khususnya perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian proyek. Metode penjadwalan yang memiliki banyak kelebihan yaitu CPM (Critical Path Method) dan PDM (Precedence Diagram Method). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Berdasarkan hasil perhitungan dengan CPM diperoleh waktu pengerjaan main work sta. 19+500 – 20+325 adalah selama 345 hari, sedangkan berdasarkan perhitungan dengan PDM diperoleh waktu pengerjaan main work sta. 19+500 - 20+325 adalah selama 355 hari. Penjawalan dengan PDM memiliki waktu pengerjaan yang lebih pendek dibandingkan dengan CPM karena PDM menampung kemungkinan kegiatan boleh dimulai sebelum kegiatan yang mendahuluinya selesai 100%.
Kata Kunci: CPM, PDM, Penjadwalan Proyek
ABSTRACT
A project is an activity carried out with limited time and resources to achieve a specified final result.Projects generally have a deadline (deadline) so that the project must be completed before or at the specified time. In order for a project to run efficiently, good scheduling must be done. Network planning is a scheduling technique used to help decide various problems, especially planning, scheduling and controlling projects. Scheduling methods that have many advantages are CPM (Critical Path Method) and PDM (Precedence Diagram Method). The research method used in this research is descriptive method. Based on the calculation with CPM, it is obtained the working time for the main work sta. 19 + 500 - 20 + 325 is for 345 days, while based on the calculation with the PDM, the time to work on the main work sta. 19 + 500 - 20 + 325 is 355 days. The PDM escort has a shorter processing time compared to the CPM because the PDM accommodates the possibility that the activity can be started before the activity that preceded it is 100% completed.
Keywords: CPM, PDM.Project SchedulingFull Text:
PDFReferences
Ervianto, Wulfram I. (2007). Manejemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi
Herjanto, Eddy. (2003). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Grasindo
Husen, Abrar. (2009). Manajemen Proyek. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Lester, Albert. (2017). Project Management, Planning and Control Managing Engineering, Construction and Manufacturing Projects to PMI, APM and BSI Standards. Cambrige: Joe Hayton
Luthan. A. Putri Lynna dan Syafriandi (2006). Aplikasi Microsoft Project untuk Penjadwalan Kerja Proyek Teknik Sipil. Yogyakarta: Andi offset
Luthan. A. Putri Lynna dan Syafriandi (2017). Manajemen Konstruksi dengan Aplikasi Microsoft. Yogyakarta: Andi offset
Safitri, Elfira. Dkk. (2019). Optimasi Penjadwalan Proyek menggunakan CPM dan PDM (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir). Jurnal Sains Matematika dan Statistika. 5(2): 17-25
Saodang, Hamirhan. (2005). Konstruksi Jalan Raya. Bandung: Nova
Schroeder, Roger G. (1996). Manajemen Operasi Pengambilan Keputusan dalam Suatu Fungsi Operasi. Jakarta: Erlangga.
Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. (2015). Dasar Metode Penelitian. Literasi Media Publising: Yogyakarta
Soeharto, Iman. (1999). Manajemen Proyek. Jakarta: Erlangga
Syah, Mahendra Sultan. (2019). Manajemen Proyek Kiat Sukses Mengelola Proyek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Article Metrics
Abstract view : 808 timesPDF - 814 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat Redaksi:
Jurnal Engineering Development (EDev)