Mangondas Huhut Mangula : Turahan Pada Masyarakat Simalungun Dalam Koreografi
Abstract
Turahan merupakan karya tari tradisional etnis Simalungun, karya tari Turahan merupakan peninggalan dari para raja untuk membangun rumah Bolon. Turahan artinya gotong royong yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Simalungun, karya ini merupakan sumber penciptaan karya tari “Mangondas Huhut Mangula”. Adapun tujuan dari karya tari ini yaitu sebagai bahan apresiasi kepada masyarakat Simalungun. Untuk mencari sumber garapan karya tari menggunakan teori Alma Hawkins. Karya tari Mangondas Huhut Mangula digarap menjadi tiga bagian, adapun pada bagian pertama menggambarkan kegiatan masyarakat yang sedang melakukan aktivitas sehari-hari seperti bertani, kemudian pada bagian kedua menggambarkan masyarakat Simalungun sedang melakukan musyawarah untuk melakukan kegiatan pembangunan rumah Bolon, pada bagian terakhir menggambarkan ritual pemanggilan roh untuk membantu mereka mulai dari penebangan pohon hingga pembangunan rumah Bolon.
Full Text:
PDFReferences
Hadi, Sumandiyo. 2012. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Cipta Media & BP ISI Yogyakarta.
Hawkins, Alma. 2003. Bergerak Menurut Kata Hati, Terj I Wayan Dibia. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Hendro Martono. 2012. Metode Penciptaan Tari di Indonesia. Mudra.
Martono, Hendro. 2012. Koreografi Lingkungan Revitalisasi Pembangunan dan Gaya Penciptaan. Seniman Nusantara: Cipta Media.
Lexi J.Moleong. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi pengetahuan dasar komposisi tari. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
DOI: https://doi.org/10.24114/gsts.v1i2.28324
Article Metrics
Abstract view : 325 timesPDF - 91 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Follow us on instagram @gestusjournal
Gestus Journal : Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni