Kajian Absurditas Pada Drama Permainan Akhir Karya Samuel Beckett

Susandro Susandro

Abstract


Drama absurd memiliki unsur intrinsik yang cenderung berbeda dari konvensi drama sebelumnya, terutama apabila dibandingkan dengan drama bergaya realisme. Hingga dewasa ini, telah banyak diskursus terkait bagaimana memahami drama tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memaparkan unsur intrinsik lakon serta gagasan yang ada di baliknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Adapun teknik yang dilakukan yaitu studi kepustakaan. Objek utama yang diteliti adalah lakon Permainan Akhir karya Samuel Beckett terjemahan Djoko Quartantyo dengan menguraikan unsur intrinsik lakon, yaitu struktur dan tekstur sebagaimana yang dikemukakan oleh George R. Kernodle. Meski lakon ini dikategorikan sebagai drama absurd, namun juga memiliki struktur; tema, alur, penokohan dan tekstur; dialog, mood atau suasana serta spektakel yang cukup terukur, sebagaimana ditemukan pada drama bergaya realisme. 

Kata KunciPermainan Akhir, Struktur, Tekstur, Absurditas 


Full Text:

PDF

References


Alamo, E. (2020). The play of Monologue Putu Wijaya , Creative Process and Period of Writing. Ekspresi Seni, 73–84.

Bagus, L. (2005). Kamus Filsafat (4th ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dewojati, Cahyaningrum. (2012). Drama: Sejarah, Teori, dan Penerapannya, Javakarsa Media: Jakarta.

Esslin, M. (2008). Teater Absurd. Pustaka Banyumili.

Harymawan, R. (1993). Dramaturgi (T. Suryaman (ed.); 2nd ed.). Remaja Rosdakarya.

Niaga, I. (2014). Membentuk Kemampuan Psikologikal Dasar Calon Aktor Dengan Metode Latihan Bertutur. Ekpresi Seni. Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 16(1), 49–64.

Rifandi, Ilham. (2020). Pemeranan Tokoh Joseph Garcin Naskah Lakon Pintu Tertutup. Creativity and Research Theatre Journal, 2(2), 24-32.

Saaduddin, S., & Novalinda, S. (2017). Pertunjukan Teater Eksperimental Huhh Hahh Hihh: Sebuah Kolaborasi Teater Tari. Ekspresi Seni, 19(1). https://doi.org/10.26887/ekse.v19i1.128

Samodro, W. (2019). Kajian Tekstur Dramatik Lakon Mintaraga Sajian Wayang Wong Sriwedari. Panggung, 17(1), 53–63. https://doi.org/10.33153/glr.v17i1.2601

Saputra, A. T., & Murtana, I. N. (2019). Peristiwa Teater Tu(M)Buh Sebagai Konstruksi Politik Tubuh. Panggung, 29(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v29i2.904

Soemanto, B. (2001). Jagat Teater. Media Pressindo.

Sulaiman, S., Minawati, R., Alamo, E., & Novalinda, S. (2019). Analisis Struktur Pertunjukan Opera Batak Sisingamangaraja XII: Episode Tongtang I Tano Batak. Panggung, 29(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v29i2.908

Yudiaryani. (2002). Panggung Teater Dunia: Perkembangan dan Perubahan Konvensi. Pustaka Gondho Suli.

Yusril. (2012). Kreativitas dan Imajinasi Sutradara Membangun Teater Menuju Ruang publik. Ekspresi Seni, 14(1), 136–146.

Naskah Drama:

Beckett, Samuel. Permainan Akhir (Terjemahan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia oleh Djoko Quartantyo). Broadway, New York: Copyright pada grove press Inc.




DOI: https://doi.org/10.24114/gsts.v2i1.36596

Article Metrics

Abstract view : 273 times
PDF - 389 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Follow us on instagram @gestusjournal

Gestus Journal : Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni