Detak: Penciptaan Komposisi Musik Berbasiskan Fenomena Budaya Ritual Makan Jantung
Abstract
Ritual Makan Jantung merupakan sebuah ritual yang ada di desa Guguk kabupaten Merangin, Jambi. Ritual ini menjadikan jantung kerbau sebagai simbol yang di percaya masyarakat sebagai organ penting yang menjadi denyut kehidupan. Ritual Makan Jantung ini bertujuan untuk, silaturahmi guna membersihkan dosa, memberi tunjuk aja (edukasi) kepada anak dan kemenakan, menyampaikan aturan - aturan adat dan tolak bala. Peristiwa budaya Ritual Makan Jantung menjadi gagasan ekstra musikal dalam penciptaan karya, ekstra musikal adalah hal-hal yang terjadi di luar persoalan musik yang absolut, seperti fenomena alam, sosial, dan lain sebagainya yang nantinya digunakan sebagai inspirasi penciptaan musik oleh komponis. Penulis menggunakan metode pengumpulan data, observasi dan perwujudan karya. Penulis mereinterpretasikan simbol jantung yang di gunakan pada Ritual Makan Jantung dan merepresentasikan nilai nilai tunjuk aja (edukasi) menggunakan kesenian Ba’ba sebagai bahan garap musikalnya dengan judul besar Detak yang terdiri dari dua karya berjudul “Satu” dan “SaRaSaTu” dengan pendekatan world music.
Full Text:
PDFReferences
Ali, M. (2009). Estetika Sebuah Pengantar Filsafat Keindahan. Tanggerang: Sanggar Luxor.
Apriandi, R., Ediwar, E., & Anton, S. (2023). MANAJEMEN PERTUNJUKAN KOMPOSISI MUSIK LAGU TALEMPONG RATOK TIRAMA: SUATU PENDEKATAN WORD MUSIK. Journal of Innovation Research and Knowledge, 3(3), 525-540.
Banoe, P. (2003). Kamus musik. Jakarta: Kanisius.
Hardjana, S. (2003). Corat-coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta: Ford Foundation dan MSPI.
Herdiansyah, H. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.
Hernanda, A. H. (2013). Dag Dig Dug. Laporan Karya Seni: ISI Padang Panjang.
Janardhana, Y. P. K. (2021). Kamuflase: Korelasi Intramusikal dan Ekstramusikal dalam Penciptaan Komposisi Karawitan Bali. Journal of Music Science, Technology, and Industry. Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar.
Kartika, D. S. (2016). Kreasi Artistik: perjumpaan tradisi dan modern dalam paradigma kekaryaan seni. Karanganyar: Citra Sains. Lembaga Pengkajian dan Konservasi Budaya Nusantara.
Moleong, L. J. (1994). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Rosdakarya.
Sutopo, H. B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian). Surakarta: Sebelas Maret Pres.
Soedarsono, R. M. (1972). Djawa dan Bali Dua Pusat Pengembangan Seni Drama.
Sukerta, P. M. (2011). Metode Penyusunan Karya Musik (Sebuah Alternatif). Surakarta: ISI Press Solo.
Sunarto, B. (2013). Epistemologi Penciptaan Seni. Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta.
Tika, A. R. (2023). MENGAKAR PADA BUDI: KREATIVITAS AKA BODI THEATRE DI KOTA MEDAN. Prabung Seni: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, 2(1), 1-9.
Waridi. (2005). Menimbang Pendekatan: Pengkajian dan Penciptaan Musik Nusantara. Surakarta: STSI Press.
Waridi. (2008). Gagasan & Kekaryaan Tiga Empu Karawitan. Surakarta: Etno Teater Publisher.
DOI: https://doi.org/10.24114/gsts.v4i1.60256
Article Metrics
Abstract view : 45 timesPDF - 36 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Deddy Setiawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Follow us on instagram @gestusjournal
Gestus Journal : Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni