Cover Image

KARYA MUSIK CANG PANAH: REPRESENTATIF KEUDE KUPI SEBAGAI AXIS MUNDI BAGI MASYARAKAT ACEH

Surya Rahman, Rico Gusmanto

Abstract


Cang Panah is a musical composition inspired by the phenomenon of Acehnese people's activities in Keude Kupi. The people of Aceh always come to Keude Kupi every day to carry out various activities. This activity is formed from social interactions carried out by the community. There are three forms of social interaction found in Keude Kupi, namely interactions between individuals, individuals with groups, and interactions between groups. these three forms of social interaction are social values created by the activities of the Acehnese people. This makes keude kupi an axis mundi for the people of Aceh in terms of social interaction. This plant is actualized in the form of musical works using the principle of sound dialogue. The purpose of the creation of this art is to actualize the social values contained in the keude kupi through musical works in the form of sound dialogue. The method used in making this art is a combination of the creation process by Pande Made Sukerta and Rahayu Supanggah which is elaborated in four stages, namely searching for musical moments, formulating work ideas, determining work, and expressing ideas for interpretation of art. The result of this research is a music which is divided into three parts. Each part of the work is a representation of the form of community social interaction.

Keywords: Aceh, Axis Mundi, Keude Kupi.

 

Abstrak

Cang Panah merupakan sebuah karya komposisi musik yang terinspirasi dari fenomena aktivitas masyarakat Aceh di keude kupi. Masyarakat Aceh selalu mendatangi keude kupi saban hari untuk melakukan berbagai aktivitas. Aktivitas ini terbentuk dari interaksi sosial yang dilakukan masyarakat. Terdapat tiga bentuk interaksi sosial yang ditemukan pada keude kupi, yaitu interaksi antar individu, individu dengan kelompok, serta interaksi antar kelompok. Tiga bentuk interaksi sosial ini merupakan nilai-nilai sosial yang tercipta dari aktivitas masyarakat Aceh. Hal ini menjadikan keude kupi sebagai axis mundi bagi masyarakat Aceh ditinjau dari interaksi sosial. Gagasan ini diaktualisasikan dalam bentuk karya musik menggunakan prinsip dialog bunyi. Tujuan dari penciptaan seni ini adalah mengaktualisasikan nilai-nilai sosial yang terdapat pada keude kupi melalui karya musik dalam bentuk dialog bunyi. Metode yang digunakan pada penciptaan seni ini adalah kombinasi proses penciptaan oleh Pande Made Sukerta dan Rahayu Supanggah yang dielaborasi dalam empat tahapan yaitu pencarian momen musikal, perumusan ide garapan, penentuan garapan, dan menuangkan ide interpretasi garapan. Hasil yang dicapai dari penelitian karya seni ini adalah sebuah musik yang terbagi menjadi tiga bagian karya. Setiap bagian karya merupakan representatif dari bentuk interaksi sosial masyarakat.  

Kata Kunci: Aceh, Axis Mundi, Keude Kupi.


Authors:

Surya Rahman : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh 

Rico Gusmanto : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

 

References:

Cresswell, J. W. (2010). Research Design. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Gusmanto, R., Cufara, D. P., & Ihsan, R. (2021). Kekitaan: Komposisi Musik Yang Mengungkap Identitas Budaya Kabupaten Pasaman Barat. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 23(1), 18–34.

Herdianto, F., Yusnelli, & Antara, F. (2021). Komposisi Musik Badondong Baibo dalam Musik Instrmental. GORGA: Jurnal Seni Rupa, 10(1), 115–124.

Kemdikbudristek. (2016a). Bunyi. Retrieved June 17, 2022, from KBBI Daring website: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bunyi

Kemdikbudristek. (2016b). Dialog. Retrieved June 17, 2022, from KBBI Daring website: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dialog

Khairani, C. (2015). Pendorong Interaksi Sosial Masyarakat Aceh Dalam Warung Kopi. Lentera: Jurnal Ilmiah Sains Dan Teknologi, 14(10), 50–57.

Manalu, N. A., & Febryanti Sukman, F. (2020). Tari Seudati Inong Sebagai Wujud Representasi Kesetaraan Gender Dikabupaten Aceh Besar. GORGA: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 367–376.

Mursyidin. (2018). Pergeseran Pola Interaksi Warung Kopi pada Masyarakat Aceh Barat. Community: Pengawas Dinamika Sosial, 4(2), 201–210.

Pebriana, P. H. (2017). Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi Sosial pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 1–11.

Rahman, S., Sidharta, O., & Sastra, A. I. (2017). Sorak Rang Balai: Dendang Sebagai Representasi dan Identitas Metode Promosi dalam Budaya Dagang Masyarakat Minangkabau. Bercadik: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 4(2), 206–212.

Saldana, J. (2011). Understanding Qualitative Research. Fundamental of Qualitative Research. New York: Oxford University Press.

Setiawan, H. (2011). Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan Pusat Pendidikan Musik di Yogyakarta. Universitas Islam Jaya Yogyakarta.

Soekanto, S. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Suhendra, H., Martarosa, & Haris, A. S. (2018). Basosoh: Komposisi Musik Aleatoric dalam Format Orkestra Fluxus. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 7(2), 156–163.

Taqwadin, D. A., Sulaiman, A. N., Akmal, S., & Fauzan, I. (2019). Potensi Budaya Minum Kopi (Ngopi) dalam Membangun Kembali Koeksistensi Masyarakat Aceh Paska Konflik. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 19(1), 86–102.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.36366

Article Metrics

Abstract view : 181 times
PDF - 112 times

Copyright (c) 2022 Surya Rahman, Rico Gusmanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id

Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

slot gacor slot