Cover Image

BUSHCRAFT DALAM KARYA UKIR BATU

Angga Elpatsa, San Ahdi, Defrizal Saputra

Abstract


So far, many people don't know the term Bushcraft in detail, even though we see this language very often on our social media. In a narrow sense, some of us think that bushcraft is about adventure in the wild, or there are also those who think that this is the same as the science of survival in the wild. Indeed, some of these points of view are a bit close to the notion of bushcraft itself, both are related to survival in the wild, but there are differences. Bushcraft is more about using primitive tools made by hand as a medium for survival in the wild. This is one of the author's goals in the creation of this stone carving, using primitive human knowledge as a technique for survival. The method of creating this stone carving work is by elaboration and synthesis. Elaboration is an activity carried out by the author to find and collect the required data and work carefully. Then the data is analyzed in detail in the preparation process. Synthesis is a process of combining the results of the elaboration to be realized in a form of concept work. The creation of this work is an implementation of primitive culture as a way to survive. This stone carving later developed into a work of art that has aesthetic value in today's society. Not only as a form of survival in the wild, even bushcraft scholarship can also be a medium of survival in this era of globalization.

Keyword : bushcraft, carving, stone.

 

Abstrak

Istilah Bushcraft sejauh ini masih banyak yang belum mengetahui secara detail, walaupun penggunaan bahasa ini sangat sering kita lihat dalam media sosial kita. Dalam makna sempitnya sebagian kita menganggap bushcraft ialah tentang berpetualang di alam liar, atau ada juga yang menganggap hal ini sama dengan keilmuan bertahan hidup di alam liar. Memang beberapa sudut pandang tersebut sedikit berdekatan dengan pengertian bushcraft itu sendiri, sama-sama berkaitan dengan bertahan hidup di alam liar, namun ada perbedaannya. Bushcraft lebih kepada penggunaan alat-alat primitif yang dibuat oleh tangan sebagai media untuk bertahan hidup di alam liar. Inilah salah satu tujuan penulis dalam penciptaan karya ukir batu ini, menggunakan keilmuan manusia primitif tersebut sebagai teknik untuk bertahan hidup. Metode penciptaan karya ukir batu ini adalah dengan elaborasi dan sintesis. Elaborasi merupakan kegiatan yang dilakukan penulis untuk mencari dan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan serta pengerjaan karya dengan teliti. Kemudian data-data tersebut dianalisis secara rinci dalam proses persiapan. Sedangkan Sintesis merupakan suatu proses penggabungan hasil dari elaborasi untuk diwujudkan dalam sebuah bentuk konsep karya. Penciptaan karya ini merupakan   implementasi dari budaya primitif sebagai salah satu cara untuk bertahan hidup. Ukiran batu ini kemudian berkembang menjadi sebuah karya seni yang bernilai estetik di tengah kehidupan masyarakat sekarang. Bukan hanya sebagai bentuk bertahan hidup di alam liar bahkan keilmuan bushcraft ini juga bisa menjadi sebagai media bertahan hidup di era globalisasi seperti sekarang ini.

Kata kunci: bushcraft, ukiran, batu.

 

Authors:

Angga Elpatsa : Universitas Ngeri Padang

San Ahdi : Universitas Ngeri Padang

Defrizal Saputra : Universitas Ngeri Padang

 

References:

Adiyuwono, N. S. (2008). Survival. Teknik Bertahan Hidup Di Alam Bebas. Bandung: Angkasa.

Bahari, N. (2008). Kritik Seni Wacana: Wacana Apresiasi  dan  Kreasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fenton, L. (2016). Bushcraft and Indigenous Knowledge : Transformation of a Concept in the Modern World. Doctoral of Philosophy (PhD) Thesis, Inggris: University of Kent.

Justin, M. R., Rohiman, R., & Darmawan, A. (2022). Desain Identitas Visual pada UMKM Ruang Keramik Studio Kota Metro Lampung. Gorga: Jurnal Seni Rupa11(1), 156-164. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.34948.

Grave, R. (1984). Australian Bushcraft: A Guide To Survival & Camping. Australia: Pty Ltd.

Kusrianto, A. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset.

Kartika, D. S. (2003). Tinjauan Seni Rupa Modern. Surakarta: Departemen Pendidikan Nasional STSI Surakarta.

Marah, R. (1988). Ragam Hias Minangkabau. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Maulana, A. (2009). Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Absolut.

Oxford, E. D. (1989). A New English Dictionary on Historical Principles (NED).English: Oxford University Press

amadhan, M. S., Yulianti, K. N., & Ananta, D. (2022). Inovasi Produk Fashion dengan Menerapkan Karakter Visual Chiaroscuro Menggunakan Teknik Cetak Tinggi Cukil Kayu Block Printing. Gorga: Jurnal Seni Rupa11(1), 192-201. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.33052.

Susanto, M. (2012). Diksi Rupa: Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. Yogyakarta: DictiArt Lab & Djagad Art House.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.38312

Article Metrics

Abstract view : 134 times
PDF - 123 times

Copyright (c) 2022 Angga Elpatsa, San Ahdi, Defrizal Saputra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id

Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License