ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM "SELESAI"
Abstract
During a pandemic like this, Indonesians are more active at home. Apart from work and study, entertainment is also presented on the monitor screen, from films to video games. Many content provider companies are competing to produce and sell their content. Like Netflix, a company that focuses on digital streaming media service providers, has become one of the best-selling digital content provider companies today. On the basis of internet channels, it is clear that it is very profitable for Netflix to sell its services and products which can be accessed by everyone in this hemisphere as long as they use internet access. In a film there is often a message conveyed implicitly. Indonesian film with the title "Selesai", 82 minutes in total duration and a husband and wife who have problems in their relationship. “Selesai” will be released in 2021. This research examines the relationship between camera point of view in influencing the moral communicated by a film and how cinematography is used as visual rhetoric. The study was conducted qualitatively with a film semiotic analysis approach. The "Done" film data is grouped into 4 structures, namely Visual Structure, Verbal Structure (Character, Language, Time, Setting), Narrative Structure and Audio Structure. Diachronically examined by using the views of the signifier and the signified (Signifier and Signified). Like any other research, this research uncovers facts from the film “Selesai” both stated and implied, both good and bad meanings. There are 3 points that lead to the conclusion of this study, namely 1) Infidelity is a Familiar Thing in Indonesia, 2) The Percentage of Mental Disorders in Indonesia is Quite High, 3) The Problem of the Covid-19 Pandemic Has an Impact on Home Harmony.
Keywords: done, semiotics, pandemic, family.
Abstrak
Saat pandemi seperti ini, penduduk Indonesia lebih banyak beraktivitas di dalam rumah. Selain bekerja dan belajar, hiburan pun banyak tersaji melalui layar monitor dari Film hingga Video Game. Banyak perusahaan penyedia konten yang berlomba-lomba untuk menghasilkan dan menjual konten-konten mereka.Seperti Netflix, perusahaan yang fokus pada penyedia layanan media streaming digital, menjadi salah 1 perusahaan penyedia konten digital terlaris saat ini. Dengan basis jalur internet, jelas sangat menguntungkan Netflix untuk menjual jasa maupun produknya yang dapat diakses oleh setiap orang di belahan bumi ini selama memakai akses internet. Pada suatu film acapkali terdapat pesan yang disampaikan secara tersirat. Film Indonesia dengan judul “Selesai”, 82 menit total durasinya dan pasangan suami istri yang bermasalah dalam hubungan mereka. “Selesai” dirilis pada tahun 2021. Penelitian ini mengkaji kaitan sudut pandang kamera dalam mempengaruhi moral yang dikomunikasikan oleh suatu film dan bagaimana sinematografi dipakai sebagai retorika visual. Kajian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan analisa semiotika film. Data Film “Selesai” dikelompokan dalam 4 struktur, yaitu Struktur Visual, Struktur Verbal ( Karakter ,Bahasa, Waktu ,Setting), Struktur Naratif dan Struktur Audio. Dikaji secara diakronik dengan menggunakan pandangan penanda dan petanda (Signifier dan Signified). Seperti penelitian umumnya, penelitian ini menyibak fakta-fakta dari film “Selesai” baik yang tersurat maupun yang tersirat, baik bermakna baik maupun buruk. Terdapat 3 poin yang menghasilkan kesimpulan dari penelitian ini, yaitu 1) Perselingkuhan Merupakan Hal Yang Tidak Asing Di Indonesia, 2) Tingkat Persentase Gangguan Kejiwaan Di Indonesia Cukup Tinggi, 3) Masalah Pandemi Covid-19 Berdampak Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga.
Kata Kunci: selesai, semiotika, pandemi, keluarga.
Authors:
Bobby Halim : Universitas Indo Global Mandiri
Yosef Yulius : Universitas Indo Global Mandiri
References:
Budiman, K. (2011). Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra.
Herawati, E., & Rosidah, R. (2013). Tanda-Tanda dalam Iklan Komersial di Televisi (Analisis Semiotika pada Iklan Susu Sgm Eksplor Presinutri 3). Humaniora, 4(1), 71-81.
Liliweri, A. (2003). Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.
Tinarbuko, S. (2008). Semiotika Komunikasi Visual: Metode Analisis Tanda dan Makna pada Karya Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.
Tinarbuko, S. (2017). Semiotika Tanda Verbal dan Tanda Visual Iklan Layanan Masyarakat. Panggung, 26(2).
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/gr.v12i1.41423
Article Metrics
Abstract view : 575 timesPDF - 1027 times
Copyright (c) 2023 Bobby Halim
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License