Cover Image

PERANCANGAN MOBILE APPS KAMUS SEBAGAI MEDIA DOKUMENTASI BAHASA ISYARAT KHAS BANDUNG DENGAN PERAGA ANIMASI 3D

Afif Wahyu Farosa, Irfansyah Irfansyah

Abstract


Sign language, which is the main means of communication for the deaf, has many different variations in each region. As a diversity of languages and cultural identities for people with hearing impairment, regional languages also need to be preserved. Bandung as a city that has the highest type of deaf out of all persons with disabilities in it, has a large and active deaf community in introducing distinctive gestures. In fact, several studies have shown that the development of regional sign language led to the start of the construction of the first special school in the city of Bandung, but there has been no research on sign language in the Bandung area itself. The new media can help maintain the typical Bandung sign language to last longer so that it does not experience changes, transitions and language death. The digital dictionary was chosen to be a medium for documentation of Bandung sign language because it fits the needs of problems regarding language resistance. A digital operating system can be summarized in a single unit in the form of an application that can run on two types of devices, namely desktop and mobile. Referring to the design of a digital dictionary that functions as a tool, it requires usability flexibility, so that the application will be designed on mobile media (mobile apps). The design of the dictionary uses a visual aid in the form of 3-dimensional (3D) animation as a conveyer of the language you are looking for and what you want to know. So the purpose of the linguistic study of Bandung sign language is to be able to document the language in a digital dictionary in the form of a 3D animation display. This research uses the design thinking method with a qualitative approach. Data collection was carried out directly in the Deaf community in the city of Bandung and will develop collectively in line with the findings of regional Bandung sign language.

Keywords:sign, language, animation, dictionary, Bandung.

 

Abstrak

Bahasa isyarat yang menjadi alat komunikasi utama bagi penyandang tunarungu (Tuli) memiliki berbagai macam variasi berbeda pada setiap daerah. Sebagai satu keragaman bahasa dan identitas budaya bagi penyandang Tuli, bahasa daerah juga perlu dilestarikan. Bandung sebagai kota yang memiliki jenis Tuli tertinggi dari seluruh penyandang disabilitas di dalamnya, memiliki komunitas Tuli yang besar dan aktif dalam mengenalkan gerak isyarat khas. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bahasa isyarat daerah mengarah pada dimulainya pembangunan sekolah luar biasa pertama yang berada di kota Bandung, namun penelitian bahasa isyarat derah Bandung sendiri belum ada. Media yang baru dapat membantu mempertahankan bahasa isyarat khas Bandung untuk bertahan lebih lama agar tidak mengalami perubahan, peralihan dan kematian bahasa. Kamus digital dipilih untuk menjadi media dokumentasi bahasa isyarat Bandung karena sesuai dengan kebutuhan dari permasalahan mengenai ketahanan bahasa. Sistem operasi digital dapat diringkas dalam satu kesatuan berbentuk aplikasi yang dapat dijalankan pada dua jenis device, yaitu desktop dan mobile. Mengacu pada perancangan kamus digital yang berfungsi sebagai alat bantu maka membutuhkan fleksibilitas kegunaan, sehingga aplikasi akan dirancang pada media yang bersifat mobile (mobile apps). Perancangan kamus menggunakan peraga dalam bentuk animasi jenis 3 dimensi (3D) sebagai penyampai bahasa yang dicari maupun yang ingin diketahui. Sehingga tujuan dari studi linguistik mengenai bahasa isyarat Bandung adalah untuk dapat menjadi dokumentasi bahasa ke dalam kamus digital dalam bentuk peraga animasi 3D. Penelitian menggunakan metode design thinking dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan secara langsung pada komunitas di Tuli di Kota Bandung dan akan berkembang secara kolektif seiring dengan temuan bahasa isyarat daerah Bandung.

Kata Kunci: bahasa, isyarat, animasi, kamus, Bandung.

 

Authors:

Afif Wahyu Farosa : Institut Teknologi Bandung

Irfansyah : Institut Teknologi Bandung

 

References:

Agung, L., Kartasudjana, T., & Permana, A. W. (2021). Estetika Nusantara dalam Karakter Gim Lokapala. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 473-477. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.28556

Agustina, A. (2010). Aplikasi Kamus Digital Istilah-Istilah Biologi dengan Menggunakan Visual Basic 6, 0. Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/75947 Ahmad, F. (2015). Aplikasi Kamus Digital Bahasa Indonesia-Bahasa Arab Dengan Menggunakan Metode Prototyping. Skripsi, Fakultas Ilmu Komputer. Barkhuus, L., Polichar, V.E. Empowerment through seamfulness: smart phones in everyday life. Pers Ubiquit Comput 15, 629–639 (2011). https://doi.org/10.1007/s00779-010-0342-4   

Bahruddin, U., & Qodri, M. (2020). An analysis of the relevance of the items of the National Final Arabic Language Test to the Unit Level Curriculum (KTSP) and Modified Bloom's Classification. Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban. 7 (1). https://doi.org/10.15408/a.v7i1.12806

Dam, R. F., & Siang, T. Y. (2020). Design thinking: Get started with prototyping. Interaction Design Foundation. https://library.parenthelp.eu/wp-content/uploads/2021/03/www.interaction-design.org_.pdf. (diakses tanggal 7 Juli 2023)

Creswell, J. W. (2014). A concise introduction to mixed methods research. SAGE publications.

Dorian, N. C. (1982). Language loss and maintenance in language contact situations. The loss of language skills, 44-59.

Koendoro, D. (2007). Yuk, bikin komik. DAR! Mizan.

Mesthrie, R. (Ed.). (2011). The Cambridge handbook of sociolinguistics. Cambridge University Press.

Issa, T., & Isaias, P. (2022). Usability and human–computer interaction (hci). In Sustainable Design: HCI, Usability and Environmental Concerns (pp. 23-40). London: Springer London. https://doi.org/10.1007/978-1-4471-7513-1_2

Isma, S. T. P. (2012). Signing varieties in Jakarta and Yogyakarta: Dialects or separate languages. Master of Art Thesis, The Chinese University of Hong Kong.

Isma, S. T. (2018). Meneliti bahasa isyarat dalam perspektif variasi bahasa. Kongres Bahasa Indonesia., 1-14.

Ke, F., Lin Kun Shan, H., Ching, Y. H., & Dwyer, F. (2006). Effects of animation on multi-level learning outcomes for learners with different characteristics: A meta-analytic assessment and interpretation. Journal of Visual Literacy. 26(1), 15-40. https://doi.org/10.1080/23796529.2006.11674630

Kukulska-Hulme, A. (2005). Mobile Usability and User Experience. Routledge: London.

Ngulum, M. C., & Indriyanti, A. D. (2020). Evaluasi Kualitas Website Simontasi Unesa Menggunakan Metode Webqual Dan Importance Performance Analysis (Ipa). Journal of Informatics and Computer Science (JINACS)2(01). https://doi.org/10.26740/jinacs.v2n01.p38-42

Nielsen, J. (1993): Usability Inspection Methods. John Wiley & Sons: New York.

Palfreyman, N. (2017). Sign language varieties of Indonesia a linguistic and sociolinguistic investigation. Sign Language and Linguistics, 20(1), 135–145. https://doi.org/10.1075/sll.20.1.06pal

Priyatmono, Dody. (2013) Proses Pembuatan Karya Animasi:http://www.dodyanimation.com/2013/08/29/proses-pembuatankarya-animasi/#more-1056. (diakses tanggal 21 Juni 2023).

Prilosadoso, B. H., Pujiono, B., Supeni, S., & Setyawan, B. W. (2019). Wayang beber animation media as an effort for preserving wayang tradition based on information and technology. Journal of Physics: Conference Series. Vol. 1339, No. 1, p. 012109. IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1339/1/012109

Rahadi, D. R. (2014). Pengukuran usability sistem menggunakan use questionnaire pada aplikasi android. JSI: Jurnal Sistem Informasi (E-Journal)6(1). https://doi.org/10.36706/jsi.v6i1.772 

Ranang, A. S., Basnendar, H., & Asmoro, N. P. (2010). Animasi Kartun dari analog sampai digital. Jakarta: Indeks.

Stamp, R., Schembri, A., Fenlon, J., & Rentelis, R. (2015). Sociolinguistic variation and change in British sign language number signs: Evidence of leveling?. Sign Language Studies. 15(2), 151–181. https://doi.org/10.1353/sls.2015.0001

Sukintaka. (2004). Teori Pendidikan Jasmani (Filosofi, Pembelajaran dan Masa Depan). Bandung: Penerbit Nuansa.

Sudarsono, Blasius. (2003). Menuju Era Baru Dokumentasi. Jakarta: LIPI Press.

Suwiryo, A. I. (2013). Mouth movement patterns in Jakarta and Yogyakarta Sign Language: A preliminary study. Hong Kong: CUHK dissertation.

Utami, D. (2011). Animasi Dalam Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran7(1). https://doi.org/10.17509/jpp.v16i1.2487  

Wijaya, L. L. (2018). Bahasa Isyarat Indonesia Sebagai Panduan Kehidupan Bagi Tuli. http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/11034  

Yuni, N. (2014). Studi Komparatif Ketrampilan Komunikasi Interpersonal Antara Pengguna Bahasa Isyarat SIBI dengan BISINDO. UniversitasMuhammadiyah Malang, Malang.

Yohanes, J. A., Arjawa, I. G. P. B. S., & Punia, I. N. (2013). Bahasa Isyarat Indonesia Dalam Proses Interaksi Sosial Tuli dan “Masyarakat Dengar” di Kota Denpasar. OJS Unud, 1-15.  https://doi.org/10.33322/petir.v15i1.1289

Yuningsih, F., Hadi, A., & Huda, A. (2018). Rancang bangun animasi 3 Dimensi sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Menginstalasi PC. Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika), 2(2). https://doi.org/10.24036/voteteknika.v2i2.4069.


Keywords


sign; language; animation; dictionary; Bandung

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/gr.v12i2.48894

Article Metrics

Abstract view : 80 times
PDF - 64 times

Copyright (c) 2023 Afif Wahyu Farosa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id

Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License