MOTIF DAN MAKNA MOTIF TENUN ULOS BATAK ANGKOLA DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN
Abstract
The current problem is that the Angkola Batak Ulos weaving is not widely known to the public, because the types of Ulos in North Sumatra are very diverse. This research was conducted to describe the shape of the motifs, the meaning of the motifs and the weaving technique of Angkola Batak Ulos in South Tapanuli Regency. The research method used is descriptive qualitative with data types in the form of primary data and secondary data. Collecting data in this study using observation techniques, interviews and documentation. The results of the research show that the Ulos Batak Angkola weaving motifs in South Tapanuli Regency consist of 17 motifs, namely pusuk robung, distance, cap mumbang, hiok-hiok, sijobang, singap, simata na maraturan, simata namaradopan, Ruang, lus-lus, bungo ros, iran-iran, letters, naginjang signs, sirat, jojak, suri-suri. The shape of the Ulos weaving motif is geometric and decorative. The source of inspiration for the Angkola Batak Ulos weaving motifs is living things and the surrounding environment. The meaning contained in the Ulos Batak Angkola woven motif is in the form of advice, hopes and prayers as well as the family tree of the people of North Sumatra. The Angkola Batak Ulos weaving technique is to carry out the preparatory process, namely mangunggas, manjomur, mangukul, mangasoli, mangani. After that, weaving can only begin, in weaving the position of the two legs must be straight ahead, the soles of the feet are right on the point. The sitting position must be fixed (not shifting) because it will affect the balance of the body when weaving. In making a motif, the first thing to do is move the guyun first, then carry the guyun with both hands, so that you can see the voids in the warp threads, use balobas to make it easier to count the threads, after that the motif making can be done according to the calculation of the motif. Use the tipak to secure the thread. So that the Ulos Batak Angkola weaving in South Tapanuli Regency can develop according to fashion developments but refers to the characteristics of regional motifs so that it becomes attractive to consumers, for this, targeted guidance and support from the government is needed for weaving craftsmen in South Tapanuli Regency.
Keywords: weaving, Ulos Batak Angkola.
Abstrak
Permasalahan dewasa ini tenun Ulos Batak Angkola belum banyak dikenal masyarakat, dikarenakan jenis Ulos di Sumatera Utara sangat beragam. Riset dilaksanakan untuk mendeskripsikan model motif, makna dari motif dan teknik menenun Ulos Batak Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan. Metode penelitian yang dipakai ialah deskriptif kualitatif dengan jenis data berupa data yang bersifat primer dan data sekunder. Pengumpulan data penelitian memakai teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif tenun Ulos Batak Angkola pada Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari 17 motif yaitu pusuk robung, jarak, tutup mumbang, hiok-hiok, sijobang, singap, simata na maraturan, simata namaradopan, ruang, lus-lus, bungo ros, iran-iran, surat, rambu naginjang, sirat, jojak, suri-suri. Bentuk dari motif tenun Ulos meupakan bentuk geometris dan dekoratif. Dasar inspirasi motif tenun Ulos Batak Angkola makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Makna yang terkandung dalam motif tenun Ulos Batak Angkola yaitu berupa harapan, nasehat dan doa serta silsilah keluarga masyarakat Sumatera Utara. Teknik menenun Ulos Batak Angkola yaitu melakukan proses persiapan yaitu mangunggas, manjomur, mangukul, mangasoli, mangani. Setelah itu, baru menenun dapat dimulai, dalam menenun posisi kedua kaki harus lurus kedepan, kedua telapak kaki tepat pada tadokan. Posisi tempat duduk harus tetap (tidak bergeser-geser) karena akan mempengaruhi keseimbangan badan saat menenun. Dalam pembuatan motif, hal yang pertama dilakukan adalah menggerakkan guyun terlebih dahulu, setelah itu baru guyun dijinjing dengan kedua tangan, sehingga terlihat rongga pada benang lungsinya, gunakan balobas untuk mempermudah penghitungan benangnya, setelah itu pembuatan motif dapat dilakukan sesuai dengan perhitungan motifnya. Gunakan tipak untuk merapatkan benangnya. Agar tenun Ulos Batak Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan dapat berkembang mengikuti perkembangan mode namun tetap beracuan terhadap ciri khas motif daerah sehingga tetap menjadi daya pikat terhadap konsumen, mengenai hal tersebut maka penting pembinaan dan sokongan yang terencana dari pemerintah terhadap pengerajin tenun di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kata Kunci: tenun, Ulos Batak Angkola.
Authors:
Adriani : Universitas Negeri Padang
Nova Fitriani : Universitas Negeri Padang
References:
Agusti Efi. (2019). Studi Kasus Motif Tenun Sipirok di Aek Bayur Kota Padang Sidimpuan. kapita selekta geografi, 2, 64–72.
Alamo, E., Eliza, M., & Syailillah, G. (2021). Makna dan Fungsi Kain Ulos pada Pusat Latihan Opera Batak Pematang Siantar (PLOt) di Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(1), 94. https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.24824.
Binarul Anas. (2012). Mengenal Tenun Songket Ratu Kain Sumatra Barat.
Denyanty, L. (n.d.). Studi Tentang Tenun Songket Silungkang. UNP.
Ernawati, Izwerni, & Nelmira, W. (2008). Tata Busana. In Winarti (Ed.), Tata Busana (1 ed., hal. 1–419). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Fitriani, S. R., & Armojo, W. T. (2020). Desain Kerajinan Tas Ulos Batak Karya Sabina Collection. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 9(2), 462. https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.22120
Lubis, J. R., & Sandi, D. M. (2020). Keberagaman Jenis Ulos Dalam Kajian Visual. September, 152–168.
Marfianda, W., Ramainas, & Adriani. (2014). Tenun Kubang di Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota. Home Economics And Tourism, 6(2), 2–16.
Meyliona, G., Adriani, & Weni, N. (2013). Studi Tentang Tenunan Pandi Sikek di Rumah Tenun Pusako Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Journal of Home Economics and Tourism, 4(3), 1–15.
Muri yusuf. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan gabungan (irfan fahmi (ed.); 4 ed.). Kencana.
Nelmira, W. (2014). Pengetahuan Dasar Bordir.
Novitasari, P., Ernawati, & Nelmira, W. (2015). Songket Bungo Tanjung di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Journal of Home Economics and Tourism, 9(2), 1–11.
Novrita, S. Z., Pratiwi, M., & Puspanelli. (2022). Makna Motif Batik Di Kabupaten Solok Selatan Studi Kasus Pada Sanggar Azyanu Batik 1000 Rumah Gadang. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(2), 628. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.39652
Pateda. (2001). Semantik Leksikal (2 ed.). Rineka Cipta.
Purnamawati, S., Adriani, & Novrita, S. Z. (2016). Studi Tentang Batik Basurek di Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu. Journal of Home Economics and Tourism, 11(1), 1–12.
Ramainas. (2013). Pengetahuan Tekstil. Universitas Negeri Padang.
Salamun. (2013). Kerajinan Tenun dan Batik.
Saputri, F., Adriani, & Novrita, S. Z. (2018). Bentuk, Fungsi dan Makna Motif Batik Muaro Bungo Jambi. Journal of Home Economics and Tourism, 18(3), 1–17.
Siregar. (2017). Mangihut Siregar Jurnal Studi Kultural Industri Kreatif Ulos pada Masyarakat Pulau Samosir. Jurnal Studi Kultural, II(1), 1–5.
Siregar, R. (n.d.). Pergeseran Fungsi Abit Godang (Ulos) dalam Perkawinan Masyarakat Batak Angkola-Sipirok Di Kota Medan. http://digilib.unimed.ac.id/173/1/Pergeseran fungsi Abit Godang %28ulos%29 dalam perkawinan masyarakat Batak Angkola-Sipirok di Kota Medan.pdf#
Suhersono, H. (2005). Motif Flora dan Fauna.
Takari, M. (2015). Ulos Dan Sejenisnya Dalam Budaya Batak Di Sumatera Utara: Makna, Fungsi, Dan Teknologi (Nomor January 2007). https://doi.org/10.13140/RG.2.1.3025.1925
Valenta, N. S., & Adriani. (2022). Studi Tentang Batik Batam (Studi Kasus di Indra Batik Batam di Kota Batam). Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(1), 89–106. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.29696
Widati, & W, R. (2002). Perempuan dalam Usaha Pertenunan Sulawesi Selatan. Jurnal Perempuan, 22.
Zahrina, C. (2012). Tenun Angkola Dalam Dinamika Sejarah (S. . Parlindungan Harahap (ed.)). Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional. http.ww%5Cw.bpsnt-bandaaceh.Gom
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/gr.v12i2.49593
Article Metrics
Abstract view : 265 timesPDF - 580 times
Copyright (c) 2023 Adriani; Nova Fitriani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License