BAJU KURUANG BASIBA BUNDO KANDUANG DI NAGARI KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
Abstract
This research is about the basiba bundo kanduang clothes in Nagari Koto Baru, Solok Regency. The basiba basiba shirt is a typical Minang women's dress, in general the design of the basiba shirt is the same. However, in Nagari Koto Baru there are some differences such as color, material and occasion for use. The purpose of this research is to describe the design of the basiba basiba shirt which includes the silhouette or shape, materials, colors, and decorations, along with the meanings contained in the parts of the basiba kuruang shirt. This research method is qualitative. The data types are primary and secondary. Informants are bundo kanduang and the community in Nagari Koto Baru, totaling 5 people. Data analysis techniques were carried out by collecting data, reducing data, presenting data and concluding. The results of the study are the silhouettes or shapes, materials, colors, and decorative styles of the basiba bundo kanduang clothes in Nagari Koto Baru. Previously, no one had researched the design of the basiba bundo kanduang clothes in Nagari Koto Baru. The silhouette or shape of the basiba kurunga is straight, the material used is silk, the color of the alek gadang kuuang basiba shirt is black, and the decoration used on the clothes is naturalist motifs such as flowers, leaves and roots.The meaning of the kuruang basiba shirt is closely related to the social, cultural and environmental life of the people in Nagari Koto Baru. The meaning of the kuruang basiba shirt is found in parts of the clothing such as the siba, kikiek as well as the shape of the neck and the loose silhouette of the shirt.
Keywords: design, basic shirt, meaning.
Abstrak
Baju kuruang basiba merupakan pakaian khas wanita Minang. Pada umumnya desain baju kuruang basiba adalah sama, namun di Nagari Koto Baru ada beberapa perbedaan seperti warna, bahan dan kesempatan pemakaian. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan desain baju kuruang basiba bundo kanduang yang meliputi siluet atau bentuk, bahan, warna, dan ragam hias, beserta makna yang terkandung pada bagian-bagian dari baju kuruang basiba. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Jenis datanya adalah primer dan sekunder. Informan ialah bundo kanduang dan masyarakat di Nagari Koto Baru yang berjumlah 5 orang. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu siluet atau bentuk pada baju kuruang basiba berbentuk lurus, bahan yang digunakan adalah bahan sutra, warna baju kuruang basiba pada alek gadang ini adahlah warna hitam, serta ragam hias yang di gunakan pada bajunya adalah motif naturalis seperti bunga, daun, dan akar. Makna baju kuruang basiba berkaitan erat dengan kehidupan [sosial, budaya dan lingkungan masyarakat yang ada di Nagari Koto Baru. Makna dari baju kuruang basiba terdapat pada bagian baju seperti siba, kikiek serta pada bentuk leher, dan siluet baju yang longgar.
Kata Kunci: desain, baju kuruang basiba, makna.
Authors:
Hazri Lathifatun Nisa : Universitas Negeri Padang
Weni Nelmira : Universitas Negeri Padang
References:
Amna, A. (2023), “Desain baju kuruang basiba bundo kanduang di Nagari Koto Baru”. Hasil Wawancara Pribadi: 12 Juli 2023, Solok.
Cindi, H., & Yuliarma. (2021). Perubahan Desain Busana Adat Pengantin Wanita Di Kota Pariaman Sumatera Barat. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 517.
Ernawati., Izweni., & Weni, N. (2008). Tata busana Jilid I, II, dan III. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Hilda, N., & Yasnidawati. (2019). Penyesuaian Pola Baju Kurung Basiba Untuk Wanita Bertubuh Gemuk Pendek. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(2), 346.
Irfandi, I., Hidayat, T., & Azis, A. C. K. (2018). Optimalisasi Manajemen Administrasi dan Pembukuan Keuangan Pengerajin Anyam Khas Melayu Pesisir Pantai Cermin. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 1, 1610-1619.
Meilani, M. (2013). Teori Warna Penerapan Lingkaran Warna dalam Berbusana.Humaniora: Jurusan Desain Komunikasi Visual, 4(1), 326-338.
Sahlan, E. (2007). Pelaksanaan Alek Baralek dan Tata Tertib KAN Koto Baru. Surat Keputusan Kerapatan Adat Nagari Koto Baru. Solok.
Sugito, S., Atmojo, W., Misgiya, M., & Azis, A. (2024, January). Modification of Archipelago Ornament Design Forms in the Fine Arts Department. In Proceedings of the 5th International Conference on Innovation in Education, Science, and Culture, ICIESC 2023, 24 October 2023, Medan, Indonesia.
Yasnidawati, Y. (2012). Seni Sulam Minangkabau dan Inovasinya untuk Mendukung Pengembangan Industri Kerajinan Rumah Tangga. Teknologi dan Kejuruan: Jurnal teknologi, Kejuruan dan Pengajarannya, 34(2).
Yuliarma, Y. (2016). The Art of Embroidery Designs. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Zulfitri, Z. (2023), “Pemahaman masyarakat dan generasi muda tentang bentuk asal baju kuruang basiba bundo kanduang di Nagari Koto Baru”. Hasil Wawancara Pribadi: 27 Juni 2023, Solok.
Zulhaya, Z. (2023), “Baju kuruang basiba bundo kanduang di Nagari Koto Baru”. Hasil Wawancara Pribadi: 5 Juli 2023, Solok.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/gr.v12i2.50105
Article Metrics
Abstract view : 122 timesPDF - 33 times
Copyright (c) 2023 Hazri Lathifatun Nisa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License