TRADISI PEUSIJUK SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN DESAIN MOTIF ACEH PADA MEDIA BATIK
Abstract
Peusijuk is a tradition of the Acehnese people as a form of gratitude for the achievements achieved in life, obtaining peace and tranquility. The peusijuk procession is carried out at certain moments, such as peusijuk at wedding ceremonies, ceremonies for moving to a new house, ceremonies when going abroad, when going on the pilgrimage, peusijuk keureubeuen (qurban), peusijuk for women divorced by their husbands, fights, hostility, so that it can be reconciled. In the realm of fine arts, we have never taken peusijuek as an object to make a craft work, especially batik pattern designs. The motifs applied to Acehnese batik are generally traditional Acehnese motifs. This creation aims to create Acehnese batik motif designs as a medium, based on the peusijuk tradition. The method used in this creation consisted of four steps, namely: pre-design stage (soul's journey), design (alternative sketches and selected designs), realization (application of selected pattern designs using batik media), and presentation (exhibition of works of art). This creation resulted in 5 new motifs with peusijuk pattern designs, namely Oen Sinijuek, Oen Manek Manoe, Oen naleung samboe, Sijuek, Peureutek. These five patterns have meanings in accordance with the philosophy of the Peusijuk tradition. The resulting patterns can be used as references for further research regarding creative patterns that originate from Acehnese traditions. It is hoped that the creation of these peusijuk pattern designs will have an influence on Acehnese batik craft industry, because it is hoped that through the research on this artwork, Acehnese batik products and its regional culture will become increasingly known through the creation of creative patterns.
Keywords: peusijek, design, patterns, batik.
Abstrak
Peusijuk merupakan tradisi dalam masyarakat Aceh sebagai bentuk rasa syukur atas pencapaian yang diraih dalam kehidupan, mendapatkan ketenteraman, dan kedamaian. Prosesi peusijuk dilakukan pada momen tertentu, seperti peusijuk pada upacara perkawinan, upacara tinggal di rumah baru, upacara hendak merantau, pergi/naik haji, peusijuk keureubeuen (kurban), peusijuk perempuan diceraikan suami, perkelahian, permusuhan, sehingga didamaikan. Pada ranah seni rupa, belum pernah mengambil peusijuek sebagai objek untuk dijadikan sebuah produk kriya khusunya desain motif batik. Motif yang diterapkan pada batik Aceh pada umumnya yaitu motif tradisional Aceh. Penciptaan ini bertujuan untuk membuat desain motif Aceh pada media batik berdasarkan tradisi peusijuk. Metode penciptaan yang digunakan terdiri dari empat langkah, yaitu: tahap pra-perancangan (pengembaraan jiwa), perancangan (sketsa alternatif dan desain terpilih), perwujudan (penerapan desain motif terpilih menggunakan media batik), dan penyajian (pameran karya seni). Hasil penciptaan desain motif peusijuk menghasilkan 5 motif baru yaitu Oen Sinijuek, Oen Manek Manoe, Oen naleung samboe, Sijuek, Peureutek. Lima motif tersebut memiliki makna sesuai dengan filosofi dari tradisi Peusijuk. Motif yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai acuan atau referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai motif kreasi yang berangkat dari tradisi Aceh. Penciptaan desain motif peusijuk dapat berpengaruh terhadap industri kerajinan batik yang ada di Aceh karena diharapkan melalui penelitian karya seni ini produk batik Aceh serta kebudayaan daerah Aceh semakin dikenal melalui penciptaan motif kreasi.
Kata Kunci: peusijuek, desain, motif, batik.
Authors:
Putri Dahlia : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
Fauziana Izzati : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
Sartika Br Sembiring : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
References:
Aulia. (2023), “Penggunaan Motif pada Batik Aceh”. Hasil Wawancara Pribadi: 15 Juli 2023, Aceh.
Pasaribu, M. E., & Atmojo, W. T. (2023). Puzzle Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Motif Batik. Gorga : Jurnal Seni Rupa 12(1), 1-10.
Hendriyana, H. (2018). Metodologi Penelitian Penciptaan Karya. Bandung: Sunan Ambu Press.
Ismail, B. (2003). Mesjid dan Adat Meunasah sebagai Sumber Energi Budaya Aceh. Banda Aceh: Gua Hira.
Purba, M. G. M. B., & Atmojo, W. T. (2023). Penciptaan Desain Produk T-Shirt Dengan Teknik Batik Tulis Bermotif Ornamen Batak Toba. Gorga : Jurnal Seni Rupa 12(1),250-257.
Mittler, G., & Ragans, R. (2005). Understanding Art. Woodland Hills: Glencoe/McGraw-Hill.
Noviana, N. (2018). Integritas Kearifan Lokal Budaya Masyarakat Aceh dalam Tradisi Peusijuk. Deskovi: Art and Design Journal. 1(1), 29-34.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/gr.v12i2.50782
Article Metrics
Abstract view : 74 timesPDF - 36 times
Copyright (c) 2023 Putri Dahlia, Fauziana Izzati, Sartika Br Sembiring
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License