Persepsi Guru Seni Budaya Terhadap Penerapan Kurikulum 2013 Di SMAN 1 Garut

Nadine Rizkita, Yudi Sukmayadi

Abstract


Artikel ini didasari pada isu perubahan kurikulum yang akan terjadi di tahun 2022. Kemdikbudristek mengeluarkan kurikulum baru mulai tahun 2022 yang dinamakan dengan Kurikulum Prototype 2022. Kurikulum Prototype adalah nama kurikulum baru 2022 yang akan diterapkan untuk semua jenjang.  Dalam hal ini, timbul berbagai cerminan dari berbagai guru di sekolah tentang kurikulum yang digunakan saat ini dengan kurikulum yang akan berganti di tahun ajaran berikutnya. Dalam pespektif ini, Indonesia barangkali dipandang sudah harus dan cukup mampu melakukan gebrakan itu melalui perubahan kurikulum. Tahun 2016, secara resmi keluar peraturan pemerintah baru guna menyelesaikan persoalan yang timbul. Dengan datangnya regulasi baru ini, dilakukan  penelitian  kuantitatif kepada  guru  tentang  persepsi  guru  mata  pelajaran  Seni  Budaya terhadap Kurikulum 2013 Revisi 2016 di SMAN 1 Garut. Dalam penelitian ini melibatkan guru Seni Budaya sebagai sumber untuk mendapatkan informasi berbagai hal mengenai penerapan kurikulum tersebut. Dimana dalam persepsinya kurikulum yang saat ini digunakan dianggap kurang matang persiapannya dan kurang sesuai dengan prinsip kurikulum seperti kurangnya relevansi sumber bahan ajar dan prinsip kontinuitas atau kesinambungan saat proses mengajar. Oleh karena itu, diharapkan untuk kurikulum baru yang akan datang khususnya untuk mata pelajaran Seni Budaya konsentrasi materi seni musik dan seni lainnya dapat memenuhi prinsip relevansi, fleksibilitas, kesinambungan, kepraktisan dan efektivitas. Sehingga terhindar dari keraguan pemahaman saat memberikan ilmu.


Keywords


Kurikulum 2013, Persepsi, Guru, Seni Budaya

Full Text:

PDF

References


Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. (Bandung: PT. Refika Aditama)

Allison, K. R., Silverman, G., & Dignam, C. (1990). Effects on Students of Teacher Training in Use Of A Drug, 20(1), 31–46. https:// doi.org/10.2190/HDRV-3RYR56FY-YM1X

Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. 2009. (Jakarta: AV Publisher) Halaman 248

Habibi, M. R. (2017). Pembelajaran Perkusi Pada Ekstrakurikuler Marching Band di MAN 1 Medan. Grenek : Jurnal Seni Musik, Vol 6 (2): 82.

Idi, A. (2010) Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik (Jogjakarta: Ar- Ruzz Media), halaman 179.

Sukmadinata, N. S. (2008). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek (Bandung: Remaja Rosdakarya), halaman 151.

Suriasumantri, J. S. (1994). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan), halaman 149

Syarif, A. H. (1993). Pengenalan Kurikulum (Pasuruan: Garuda Buana Indah, 1993), halaman 51.

Waldeck, J. H. (2004). Technology Use and Organizational, 41(2), 137– 165. https:// doi.org/10.1177/0021943604263 290

Wang, T. (2019). Competence for Students’ Future: Curriculum Change and Policy Redesign in China. https:// doi.org/10.1177/2096531119850 905




DOI: https://doi.org/10.24114/grenek.v11i1.31046

Article Metrics

Abstract view : 494 times
PDF - 406 times

Refbacks



Copyright (c) 2022 Nadine Rizkita, Yudi Sukmayadi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.