Gondang Sebagai Pengiring Nyanyian dan Pengaruhnya Terhadap Peragaan Jemaat dalam Ibadah Minggu di HKBP Parsaoran Nauli Pematang Siantar

Harminto Sihombing

Abstract


Beberapa gereja HKBP saat ini menggunakan gondang sebagai musik pengiring nyanyian Buku Ende yang dikombinasikan dengan beberapa instrumen musik modern seperti piano, drum, gitar dan saksofon. Idealnya musik gondang dalam tradisi adat Batak Toba, akan selalu dikombinasikan dengan peragaan tarian yang disebut dengan tortor. Akan tetapi, ketika gondang digunakan dalam ibadah Minggu, bagaimanakah jemaat meragakannya? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang penggunaan gondang dan pengaruhnya terhadap peragaan (gerak) umat pada saat bernyanyi dalam ibadah di HKBP Parsaoran Nauli Pematang Siantar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif. Data akan dikumpulkan dengan observasi langsung pada saat penyelenggaraan ibadah minggu, dan juga melalui wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa jemaat merasakan hal yang baru dalam bernyanyi apabila diiringi dengan musik gondang, mereka akan lebih mudah untuk menghayati makna nyanyian yang digunakan dalam ibadah. Rekomendasi dalam penelitian ini diharapkan dapat menstimulus setiap umat gereja HKBP untuk memahami makna peragaan (gerak), ketika gondang digunakan sebagai musik pengiring nyanyian ibadah Minggu.


Keywords


Gondang, Buku Ende, Peragaan

Full Text:

PDF

References


Buczkowski, G., Kumar, R., Suib, S. L., & Silverman, J. (2005). Diet-Related Modification of Cuticular Hydrocarbon Profiles of the Argentine Ant, Linepithema humile, Diminishes Intercolony Aggression. Journal of Chemical Ecology, 31, 829–843.

Creswell, J. W. (2009). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Mixed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasugian, R. M. (2017). Upacara Kematian Saur Matua Batak Toba: Analisis Tradisi Lisan. LINGUA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 14(2), 225-242. doi: https://doi.org/10.30957/lingua.v14i2.326

HKBP. (1952). Ruhut Parmahanion dohot Paminsangon. Pematangsiantar: Percetakan HKBP.

HKBP. (2006). Buku Ende HKBP. Pematangsiantar: Percetakan HKBP.

HKBP. (2015). Buku Nyanyian Jemaat HKBP. Pematangsiantar: Percetakan HKBP.

Hodges, W. R. (2009). Ganti Andung, Gabe Ende (Replacing Laments, Becoming Hymns): The Changing Voice of Grief in The Pre-Funeral Wakes of Protestant Toba Batak (North Sumatra, Indonesa). Unites States: University of California Santa Barbara.

Hutagalung, R. J. (2018). Klasifikasi Instrumen Musik Pada Ensembel Musik Tradisional Batak Toba. Jurnal Christian Humaniora, 2(2), 114-126. doi: https://doi.org/10.46965/jch.v2i2.92

Hutauruk, J. (2016). Menghargai Dokumen Sejarah Gereja. Medan: Lembaga Pemberdayaan dan Komunikasi-LAPIK.

Ingalls, M. M., Reigersberg, M. S., & Sherinian, Z. C. (2018). Making Congregational Music Local in Christian Communities Worldwide. United States: Routledge.

Lumbantobing, D. (2013). HKBP do HKBP (HKBP is HKBP): Penggalian Teologis dalam Sejarah, Tradisi, dan Dogma HKBP. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Lumbantobing, D. (2013). Isu-isu Teologi Hangat dan Terkini di Huria Kristen Batak Protestan. Pematangsiantar: L-Sapa.

Lumbantobing, D. (2013). Tumbuh Lokal, Berbuah Universal: Revitalisasi Program Pelayanan HKBP Pasca 100 Tahun Dr. IL. Nommensen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Nauly, M., Irmawati, I., Purba, R. M., & Fauzia, R. (2022). The dynamics of ethnic and national identities in the process of becoming an Indonesian: The Bataknese case. Jurnal Psikologi Ulayat, 9(2), 305-331. doi: https://doi.org/10.24854/jpu398

Sari, M. (2018). Komparasi Musik Gubang Dan Musik Gondang Porang Dalam Iringan Bapuncak Di Kota Tanjungbalai Asahan. Grenek: Jurnal Seni Musik, 7(2), 194-205. doi: https://doi.org/10.24114/grenek.v7i2.10957

Selltiz, C., Wrightsman, L. S., Cook, S. W., Golden, G., Busha, C. H., & Harter, S. P. (2016). Practical Research: Planning and Design. Boston: Pearson.

Sihombing, A. A. (2018). Mengenal Budaya Batak Toba Melalui Falsafah “Dalihan Na Tolu” (Perspektif Kohesi dan Kerukunan). Jurnal Keltur Keagamaan, 16(2), 347-371. doi: https://doi.org/10.31291/jlk.v16i2.553

Simanjuntak, E. D. (2012). Gondang dan Tor Tor Sigale - Gale. Grenek: Jurnal Seni Musik, 1(2), 10-20. doi: https://doi.org/10.24114/grenek.v1i2.866

Sirait, R. A. (2021). Studi Kritis Pandangan Ulrich Zwingli terhadap Musik dalam Ibadah Gereja. Tonika: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni, 4(2), 111-121. doi: https://doi.org/10.37368/tonika.v4i2.273

Steuernagel, M. S. (2021). Church Music Through the Lens of Performance. New York: Routledge.

Tamba, L. (2013). Gondang Batak Toba Pada Pesta Pernikahan Masyarakat Jawa Di Kabupaten Asahan (Studi Terhadap Fungsi Dan Makna Gondang Batak). Grenek: Jurnal Seni Musik, 2(3), 20-26. doi: https://doi.org/10.24114/grenek.v2i3.3880

Tinambunan, E. R. (2022). Gondang Batak Toba: Makna Religi dan Implikasinya pada Keagamaan dan Adat. Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi), 8(2), 261-273. doi: https://doi.org/10.18784/smart.v8i2.1775

Tiurina, S. (2022). Apresiasi Musik Oleh Jemaat Ketika Menyanyikan Lagu Ibadah di Kebaktian Minggu. Grenek: Jurnal Seni Musik, 11(2), 68-80. doi: https://doi.org/10.24114/grenek.v11i2.38780

Yamuger. (1999). Kidung Jemaat. Jakarta: Yayasan Musik Gereja.




DOI: https://doi.org/10.24114/grenek.v12i1.40405

Article Metrics

Abstract view : 130 times
PDF - 234 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Harminto Sihombing

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.