Eksplorasi Visual dan Koreografi dalam Film “Anima” pada Album Komposisi Musik Thom Yorke

Rini Utami

Abstract


“Anima” merupakan karya visual yang menggugah pikiran dan menjadi perbincangan dunia musikal yang berdurasi 15 menit. Karya ini bermula dari musik album solo Thom Yorke yang dikemas dengan menyandingkan film dan menggunakan tari sebagai media visualnya. Thom Yorke menggandeng seorang sutradara Paul Thomas Anderson untuk membuat karya yang menggugah kecemasan kontemporer kolektif, menyatukan filosofi, musik, dan koreografi yang spektakuler. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis karya menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika Ferdinand De Saussure.  Penelitian ini berfokus pada membaca tanda dalam visual album musik melalui perspektif tari dan di kaji menggunakan pendekatan ilmu linguistik. Melalui film pendek yang berjudul “Anima” pencipta ingin berbicara tentang kecemasan lewat visual-visual yang menarik dan menawarkan atmosfer baru dalam ranah seni media baru. Film ini seni lebih melebur, artinya batas-batas seni pertunjukan, seni rupa dan seni media rekam menjadi sangat tipis.  Hasil penelitian berupa pemaknaan dari simbol-simbol gerak pada koreografinya seperti perasaan kecemasan yang mendalam tentang keadaan masyarakat saat ini dan mencoba untuk menyadarkan masyarakat.

Keywords


Musik,Koreografi, Film

Full Text:

PDF

References


Agnurhasta, A.W. (2014). Hyperreality In Radiohead’s The Bends, Ok Computer, And Kid an Albums: A Satire To Capitalism, Consumerism, And Mechanisation In Postmodern Culture. Disertasi: Study Program Of English Language And Literature Department Of English Language Education Faculty Of Languages And Arts Yogyakarta State University

Ardianto, D. T., & Riyanto, B. (2020). Film Tari; Sebuah Hibridasi Seni Tari, Teknologi Sinema, dan Media Baru. Mudra Jurnal Seni Budaya, 35(1), 112-116. Doi: https://doi.org/10.31091/mudra.v35i1.856

Audrey, Y. (2021). Hubungan Antara Layanan Video-On-Demand Netflix Dan Minat Berlangganan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Disertasi: Universitas Hasanudin.

Barrett, K. (2021). Inconsistent Cinema: Paul Thomas Anderson, There will be blood and the postmodern filmmaker. Mise-en-scène: The Journal of Film & Visual Narration, 6(1), 54–67. https://hdl.handle.net/10289/14435

Demir, A & Selma,V. J. (2016). The Boundaries Of Dystopian Literature The Genre In Context Tuzla, 2016.

Fanani, F. (2013). Semiotika Strukturalisme Saussure. Jurnal The Messenger, 5(1), 10-15. Doi: http://dx.doi.org/10.26623/themessenger.v5i1.149

Fenda, I. Y. F., & Handriyotopo, H. (2021). Metaphor In The Film Setan Jawa. Capture: Jurnal Seni Media Rekam, 12(2), 189-195. https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/capture/article/view/3441

Gina, S. N. (2022). Sederet Skenario Sudah di Filmkan. Diakses pada laman https://bekasi.pikiranrakyat.com/entertainment/pr-12904814/sederet-skenario-sudah-difilmkan-gina-s-noer-durasi panjang-pendek-film-sama-derajatnya.

Guo, Y., Wang, D., & Cui, W. (2014, May). The Study of New Media Art Aesthetic. In International Conference on Education, Language, Art and Intercultural Communication (ICELAIC-14), 455-457. Atlantis Press.

https://www.ceeol.com/search/article-detail?id=741713

Malia, Y. N. (2021). Analisis Minat Konsumen Berlangganan Netflix Di Masa Pandemi Perspektif Ekonomi Islam (Doctoral dissertation, Universitas Islam Kalimantan MAB).

Martinus, M. (2022). Dramaturgi Tari. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

Michelle, H.K. (2019). Directed Short Film Anima. Diakses pada tanggal 17 Mei 2022 pada laman https://pitchfork.com/news/watch-thom-yorkes-paul-thomas-anderson-directed-short-film-anima/

Murtadho, A. M., Supriatna, E., & Suhendar, S. (2021). Analysis Of Daniel Plainview’s Character Traits In The Movie “There Will Be Blood” By Paul Thomas Anderson. JELL (Journal of English Language and Literature) STIBA-IEC Jakarta, 6(2), 83-98. Doi: https://doi.org/10.37110/jell.v6i2.127

Peter, B. (2019).Review Thom York Anima. Diakses pada tabffal 17 Mei 2022 pada laman https://www.theguardian.com/film/2019/jun/26/anima-review-thom-yorke-paul-thomas-anderson-netflix

Rahmathulla, V.K. Das P. Ramesh, M. & Rajan, R.K. (2007). Growth Rate Pattern and Economic Traits of

Silkworm Bombyx mori, L under the influence of folic acid administration. J. Appl. Sci. Environ. Manage,

(4), 81-84. http://www.bioline.org.br/ja

Sahid, N. (2016). Semiotika : Untuk Teater, Tari, Wayang Purwa, Dan Film. Semarang : Gigih Pustaka Mandiri

Soemantri, Y. S., & Machdalena, S. (2020). Pemaknaan Tanda Model Saussure Dan Peirce Pada Tanda-Tanda Yang Berkaitan Dengan Laut. Metahumaniora, 10(3), 373-389. http://journal.unpad.ac.id/metahumaniora/article/view/30523

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Vincent. McDermott. (2013). Membuat Musik Biasa Menjadi Luar Biasa. Yogyakarta: Art musik

Yildirim, S. (2017). Postmodernist Musical Film: The Blues Brothers (1980), Evita (1996), Moulin Rouge (2001), Sweeney Todd (2007) and La La Land (2016). Cinematographic Art & Documentation, (19), 34-44.




DOI: https://doi.org/10.24114/grenek.v12i1.45367

Article Metrics

Abstract view : 144 times
PDF - 146 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Rini Utami

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.