Pesan Ekoteologis Islam dalam “Sholawat Kaliopak” Karya Kiai Jadul Maula (Analisis Semiotika Roland Barthes)

Eki Satria

Abstract


Krisis lingkungan hidup merupakan permasalahan global sejak beberapa dekade lalu. Deteriorasi lingkungan secara langsung mengancam kehidupan manusia. Berkaitan dengan krisis lingkungan hidup, penulis menyoroti ormas keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) yang konsisten sejak tahun 1994 sudah menggaungkan jihad menjaga dan melestarikan lingkungan hidup hingga saat ini. Konsistensinya tidak hanya digaungkan dalam forum-forum besar, namun juga terdapat upaya menyuarakannya melalui karya seni bernafas Islami. Salah satunya adalah Sholawat yang berjudul “Sholawat Kaliopak” yang ditulis oleh Kiai Jadul Maula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan ekoteologis Islam yang terkandung dalam Sholawat Kaliopak karya Kiai jadul Maula. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interpretatif. Tahapan pengambilan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Sedangkan analisis yang dilakukan menggunakan semiotika Roland Barthes. Hasil dari pembahasan yang di dapat adalah; 1) kesadaran manusia sebagai khalifah fil ar-ardl dan ‘abd yang merupakan manifestasi sunatullah dalam menjaga alam lingkungan, 2) alam yang terjaga menjadi pelindung bagi keberlangsungan hidup umat manusia, 3) pengamalan dzikir dan ilmu yang seimbang sebagai manusia yang beriman menuju keselamatan dunia dan akhirat, 4) manusia di zaman sekarang banyak yang kehilangan akal budi berdasarkan krisis empati dan simpati yang mengakibatkan kerusakan moral sosial dan turut serta dalam perusakan alam, sehingga perlu mengasah kembali hikmah ilaiyah dan nilai-nilai spiritual yang bersumber dari Allah, 5) manusia harus selalu sadar bagaimana perilakunya kepada alam akan kembali ke diri manusia itu sendiri, karena manusia dan alam memiliki hubungan kasualitas yang sangat erat.


Keywords


Sholawat, Ekoteologi Islam, Musik Islami.

Full Text:

PDF

References


Aini, A. F. (2020). Living hadis dalam tradisi malam kamis majelis shalawat diba’bil-mustofa. Ar-Raniry, International Journal of Islamic Studies, 2(1), 221–235. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/jar.v2i1.7423

Gufron, U., & Hambali, R. Y. A. (2022). Manusia, Alam dan Tuhan dalam Ekosufisme Al-Ghazali. Jaqfi: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 7(1), 86–103.

Handoko, D. (2021). Kisah Perang Kerajaan Mataram Versus Pajang, Anak Angkat Lawan Ayahnya. https://nasional.okezone.com/read/2021/03/13/337/2376998/kisah-perang-kerajaan-mataram-versus-pajang-anak-angkat-lawan-ayahnya?page=2

Hidayat, R. I. (2023). Ahlaq Tasawuf Manunggaling Kawula Gusti. Jurnal Penelitian Agama, 24(1), 49–62.

Indrawan, A. (2010). Selawatan Sebagai Seni Pertunjukan Musikal. Resital, 11, 95–105.

Istianah, I. (2015). Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Perspektif Hadis. Riwayah: Jurnal Studi Hadis, 1(2).

Jalil, A. (2015). Memaknai tradisi upacara labuhan dan pengaruhnya terhadap masyarakat parangtritis. El Harakah: Jurnal Budaya Islam, 17(1), 101–113.

Kamarudin, K., Sehri, A., Arib, J. M., Has, M. H., & Mokodenseho, S. (2020). Dampak Pencemaran Lingkungan dan Eksploitasi Sumber Daya Alam: Beberapa Pandangan Al-Quran.

Kurniawan, A. (2023). Sifat Wujud, Argumentasi Logis Eksistensi Tuhan. https://islam.nu.or.id/ilmu-tauhid/sifat-wujud-argumentasi-logis-eksistensi-tuhan-gavbL#google_vignette

Maghfiroh, H. (2022). Menggaungkan Spiritualitas Ekologi. Mediaindonesia.Com. https://mediaindonesia.com/opini/540211/menggaungkan-spiritualitas-ekologi

Mantalean, V. (2022). Pemuka Agama Dunia Forum R20 Terbitkan Komunike Bali 2022. Kompas.Com. https://nasional.kompas.com/read/2022/11/04/17105591/pemuka-agama-dunia-forum-r20-terbitkan-komunike-bali-2022-ini-isi-lengkapnya

Muhammadun. (2018). NU dan Tantangan Krisis Lingkungan. DetikNews. https://news.detik.com/kolom/d-3843168/nu-dan-tantangan-krisis-lingkungan

Ngadhimah, M. (2010). Shalawat Gembrungan (Mutiara budidaya Jawa-Islam).

Pradoko, A. M. (2017). Paradigma Metode Penelitian Kualitatif.

Paradigma Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: UNY Press.

Pradopo, R. D. (1998). Semiotika: Teori, Metode, dan Penerapannya. Humaniora, Vol 10, No 1 (1998), 42–48. https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/607/397

Putra, M. U. M. (2022). Dilemma Industri Bagi Lingkungan Hidup. https://pemkomedan.go.id/artikel-22247-dilemma-industri-bagi-lingkungan-hidup.html

Qohar, N. (2020). Fiqih al-Bi’ah: Tanggung Jawab Manusia Menjaga Lingkungan. https://ulamanusantaracenter.com/fiqih-al-biah-tanggung-jawab-manusia-menjaga-lingkungan/#:~:text=Pengertian fiqh al-bi’ah merupakan bagian dari fiqh kontemporer,al-bi’ah telah memberikan konsep relasi antar Allah-Manusia-Alam %28lingkungan%29.

Ridwanuddin, P. (2017). Ekoteologi dalam Pemikiran Badiuzzaman Said Nursi. Lentera, 1(01).

Rosowulan, T. (2019). Konsep manusia dan alam serta relasi keduanya dalam perspektif Al-Quran. Cakrawala: Jurnal Studi Islam, 14(1), 24–39.

Sa’diyah, Z. (2021). EKO-TEOLOGI ISLAM SEBAGAI SEBUAH TEROBOSAN MENJAWAB PERMASALAHAN EKOLOGIS. PANDEMI, 28.

Safana, N. F. (2022). Labuhan Merapi: Mensyukuri Karunia Tuhan Melalui Wajah Yogyakarta. https://budaya.jogjaprov.go.id/berita/detail/LabuhanMerapi

Sawitri, R. D. (2023). La Ilaha Illallah Al Malikul Haqqul Mubin: Arab, Latin, Arti, Keutamaan dan Cara Mengamalkannya. https://parboaboa.com/la-ilaha-illallah-al-malikul-haqqul-mubin

Siahaan, N. H. T. (2004). Hukum lingkungan dan ekologi pembangunan. Erlangga.

Susetyo, B. (2019). Krisis Moral dan Revitalisasi Nilai-Nilai Budaya.

Tahir. (2017). KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYEBABNYA. Dlh.Luwuutarakab.Go.Id. https://dlh.luwuutarakab.go.id/berita/5/kerusakan-lingkungan-hidup-dan-penyebabnya.html

Widyatwati, K., Suganda, D., Dienaputra, R. D., & Mamun, T. N. (2017). Relasi Raja Dengan Rakyat Studi Tentang Ritual Labuhanlaut Pantai Parang Kusumo Yogyakarta Sebagai Representasi Tatanan Kekuasaan Sosial, Politik, Dan Budaya.




DOI: https://doi.org/10.24114/grenek.v12i2.50756

Article Metrics

Abstract view : 68 times
PDF - 44 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Eki Satria

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.