“Inomeurme” Interpretasi Meugang sebagai Nilai Sosial Masyarakat Aceh dalam Seni Pertunjukan Komposisi Musik Kontemporer
Abstract
Meugang merupakan salah satu budaya tradisi yang masih dilestarikan di Aceh. Meugang atau sebagian menyebutnya ma’meugang adalah sebuah tradisi makan daging pada saat sebelum memulai puasa Ramadhan, lebaran Idul fitri dan lebaran Idul Adha. Praktek Perayaan Meugang ini dirayakan oleh semua lapisan Masyrakat, baik di desa maupun di kota. Perayaan Meugang juga dijadikan momen penting untuk setiap keluarga yang bisa dilihat dari aktivitas Meuramin yaitu makan bersama dengan seluruh kalangan. Kebudayaan suatu daerah tentunya akan menghasilkan sejumlah wujud baik itu nilai, budaya maupun hal lainnya. Tradisi meugang di Aceh tentunya memiliki nilai sosial yang berbeda jika ditinjau dari segi lingkungan sosial. Nilai-nilai sosial yang terkandung dalam tradisi meugang memang tidak terlepas dari rasa keindahan dan rasa kebersamaan dalam interaksi sosial masyarakat serta keluarga. Dengan adanya interaksi sosial ini, perayaan meugang dapat menghasilkan nilai sosial dalam bermasyarakat, yaitu nilai kebersamaan dan nilai keindahan. Gagasan ini menarik untuk diaktualisasikan melalui karya seni musik dengan menginterpretasikan kembali Nilai Sosial tersebut ke dalam bentuk Komposisi Musik Kontemporer, yang mana adanya kebaruan dan gambaran terhadap karakter bunyi pada fenomena meugang tersebut. Tujuan dari penelitian karya seni ini adalah untuk mengaktualisasikan Nilai Sosial pada Fenomena Perayaan Meugang melalui Komposisi Musik Kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode penciptaan dengan menggabungkan proses penciptaan musik dari Pande Made Sukerta (Menyusun Gagasan Isi, Menyusun Ide Garapan, Menentukan Garapan) dan teori garap dari Rahayu Supanggah (Materi Garap, Pengarap, Sarana Garap, Prabot, Penentu Garap, dan Pertimbangan Garap).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Cresswell, J. W. (2010). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Gerungan. (2010). Psikologi Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Gusmanto, R., & Rahman, S. (2022). Reinterpretasi Keude Kupi Sebagai Axis mundi Masyarakat Aceh dalam Bentuk Dialog Bunyi. Grenek: Jurnal Seni Musik, 11(2), 27-39. DOI: 10.24114/grenek.v11i2.38802
Hardjana, Suka. (2003). Corat- Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta: Ford Foundation dan MSPI
Hasjmy, A. (1983). Kebudayaan Aceh Dalam Sejarah. Jakarta: Beuna
Iskandar. (2010). Perayaan Ma Meugang Dalam Perspektif Hukum Islam. Laporan Penelitian Lhokseumawe-Aceh: STAIN Malikulssaleh.
Marzuki, M. (2014). Tradisi Meugang dalam Masyarakat Aceh: Sebuah Tafsir Agama dalam Budaya. el Harakah: Jurnal Budaya Islam, 16(2), 216-233. DOI: https://doi.org/10.18860/el.v16i2.2781
Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pebriana, P. H. (2017). Analisis penggunaan gadget terhadap kemampuan interaksi sosial pada anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 1-11. DOI:10.31004/OBSESI.V1I1.26
Ratna, N. K. (2010). Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Saldana, J. (2011). Understanding qualitative research, Fundamentals of qualitative research. New York: Oxford University Press.
Setiawan, H. (2011). Pusat pendidikan musik di Yogyakarta (Doctoral dissertation, UAJY). http://e-journal.uajy.ac.id/2174/
Sukerta, P. M. (2011). Metode Penyusunan Karya Musik (Sebuah Alternatif). Surakarta: ISI Press Solo.
Supanggah, R. (2009). Bothekan karawitan II: Garap. Surakarta: ISI Press.
Syani, Abdul. (2002). Sosiologi, Sistematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Yigibalom, L. (2013). Peranan interaksi anggota keluarga dalam upaya mempertahankan harmonisasi kehidupan keluarga di Desa Kumuluk Kecamatan Tiom Kabupaten Lanny Jaya. Acta Diurna Komunikasi, 2(4). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/2974
DOI: https://doi.org/10.24114/grenek.v12i2.50856
Article Metrics
Abstract view : 143 timesPDF - 105 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Rizki Mona Dwi Putra, Tria Ocktarizka
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.