Kompetensi Guru dalam Mengajar Notasi Balok pada Siswa Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.24114/grenek.v13i1.56581Keywords:
Kompetensi, Mengajar, Notasi BalokAbstract
Guru Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) di Sekolah Dasar Kota Binjai yang mengajarkan materi seni musik bukan berlatar belakang pendidikan seni musik, hal ini menyebabkan pembelajaran musik terutama notasi balok tidak maksimal. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan guru dalam mengajar notasi balok siswa Sekolah Dasar di Kota Binjai dan mendeskripsikan kompetensi dalam mengajar notasi balok ditinjau dari kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif jenis deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data dari narasumber terkait. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil dari penelitian ini ditemukan permasalahan yang dihadapi guru dalam mengajarkan notasi balok diantaranya: guru kurang menguasi materi notasi balok, siswa kurang semangat untuk pembelajaran Seni Musik, kurangnya media untuk pembelajaran seni musik, kurangnya kreativitas guru-guru untuk pembelajaran Seni Musik. Kompetensi guru dalam mengajarkan seni musik dapat ditinjau dari kompetensi pedagogik, guru belum memahami perangkat pembelajaran yang mereka buat dengan bena; kompetensi profesional, guru-guru tidak memahami materi notasi musik; kompetensi sosial bisa dikatakan baik walaupun masih ada guru yang kurang ramah kepada rekan kerja, murid-murid dan masyarakat di lingkungan sekolah; kompetensi kepribadian bisa dikatakan baik karena sangat bertanggung jawab dengan tugas-tugasnya.References
Amrulloh, (2016). Guru Sebagai Orang Tua dalam Hadis "Aku Bagi Kalian Laksana Ayah". Jurnal Manajemen&Pendidikan Islam , 2(1), 70-91. doi: https://doi.org/10.26594/DIRASAT.V2I1.681
Asmara, H., (2015). Profesi Kependidikan. 1nd ed. Bandung: Alfabeta.
Auliya, dkk., (2020). Metode Penelitian Kualitatif&Kuantitatif. 1nd ed. Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta.
Cole, C., Pinnegar, S., Newberry, M., Cutri, R., & Smith, L. (2023). The Emergence Of Teacher Self In The Elementary Classroom. Teaching and Teacher Education, 125, 104038. doi: https://doi.org/10.3102/1681729
Damanik, R., Sagala, R. W. & Rezeki, T. I., (2021). Keterampilan Dasar Mengajar Guru. 1nd ed. Medan: Umsu Press.
Darmadi, H. (2015). Tugas, Peran, Kompetensi, Dan Tanggung Jawab Menjadi Guru Profesional. Jurnal Edukasi, 13 (2), 161-174.doi: https://doi.org/10.31571/EDUKASI.V13I2.113
Ichsan, M. (2016). Psikologi pendidikan dan ilmu mengajar. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(1), 60-76. doi: http://dx.doi.org/10.22373/je.v2i1.691
Kristanto, A. (2017). Memahami paradigma pendidikan seni. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja, 1(1), 119-126. doi: https://doi.org/10.37368/ja.v1i01.90
Lee, H., & Lee, M. J. (2021). Visual art education and social-emotional learning of students in rural Kenya. International Journal of Educational Research, 108, 101781. doi: https://doi.org/10.1016/j.ijer.2021.101781
Pezaro, S., Jenkins, M., & Bollard, M. (2022). Defining ˜research inspired teaching™and introducing a research inspired online/offline teaching (riot) framework for fostering it using a co-creation approach. Journal Elsevier, 108, 105163. doi : https://doi.org/10.1016/j.nedt.2021.105163
Purhanudin, M. V. (2019). Pendidikan Seni dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. WASPADA (Jurnal Wawasan Pengembangan Pendidikan), 6(2), 12-23. https://ejournal.undaris.ac.id/index.php/waspada/article/view/87
Rondhi, M. (2017). Apresiasi seni dalam konteks pendidikan seni. Imajinasi: Jurnal Seni, 11(1), 9-18. doi: https://doi.org/10.15294/imajinasi.v11i1.11182
Sinaga, f. S. S., Winangsit, E. & Putra, A. D., (2021). Pendidikan, Seni, dan Budaya:Entitas Lokal dalam Peradaban Manusia Masa Kini. Jurnal Pengkajian dan Pencitpaan Musik, 4(2), 104-110. doi: https://doi.org/10.26740/vt.v4n2.p104-110
Soetopo, S. (2015). Pembelajaran Seni Di Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi Sekolah dasar, 2(1), 25-32. doi : https://doi.org/10.36706/JISD.V2I1.8622
Suhaya, S. (2016). Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas. JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni),1 (1), 1-15. doi: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v1i1.837
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen pasal 10 ayat (1) mengamanatkan bahwa Guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Usman, H. & Akbar, p. s., (2017). Metodologi Penelitian Sosial. 3nd ed. jakarta: PT Bumi Aksara.
Widiastuti, U., Sembiring, A. S. & M., (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Etnis Sumatera Utara. Jurnal pengkajian dan Penciptaan Musik, 3(2), 84-88. doi: https://doi.org/10.26740/VT.V3N2.P84-88
Yestiani, D. K., & Zahwa, N. (2020). Peran Guru dalam Pembelajaran Pada Siswa Sekolah Dasar. Fondatia, 4(1), 41-47. doi: https://doi.org/10.36088/fondatia.v4i1.515
Yulianingsih, L. T., & Sobandi, A. (2017). Kinerja Mengajar Guru sebagai Faktor Determinan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 2(2), 157-165. doi: https://doi.org/10.17509/JPM.V2I2.8105
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Adisty Anggraini, Uyuni Widiastuti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors published with the Grenek: Jurnal Seni Musik agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)