Seni Tradisi Indonesia dan Tantangan Masyarakat Global
Abstract
Selama beberapa tahun terakhir kemajuan teknologi dan media sosial semakin meluas. Hal ini ikut mempengaruhi berbagai sektor, salah satunya seni tradisi. Di tengah berbagai jenis disrupsi, seni tradisi menghadapi interseksi permasalahan, yakni literasi teknologi dan entitas kultural yang terancam tergantikan oleh dunia virtual-digital. Artikel ini merupakan tulisan konseptual tentang upaya-upaya yang dilakukan menuju seni tradisi yang mengglobal, dekulturalisasi, dan strategi dalam melinungi seni tradisi sebagai karya intelektual. Dampak globalisasi justru memunculkan fenomena baru, seperti hibriditas musik, dan meluasnya akses informasi terhadap seni tradisi. Revitalisasi seni tradisi adalah sebuah keniscayaan yang perlu disambutoleh para pelaku, mulai dari pemerintah, komunitas, penggiat media sosial, pelaku bisnis, dan akademisi. Pada akhirnya prinsip kolaborasi sangat berperan untuk mengambil peran seni tradisi berkontestasi secara global.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adamson, W. L. (2014). Hegemony and revolution: A study Antonio Gramsci’s political and cultural theory. United States of America: Echo Point Books & Media. https://books.google.co.id/books?id=ke44UOfXfcsC&printsec=copyright&hl=id#v=onepage&q&f=false
Ahimsa-Putra, H. S. (2015). Seni tradisi, jatidiri dan strategi kebudayaan. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, 4(1), 1–16. doi: https://doi.org/10.22202/mamangan.1195
Budhi, S. (2018). Revitalisasi kebudayaaan dan tantangan global (pp. 1–8). Kalimantan. https://www.researchgate.net/profile/Setia_Budhi4/publication/339228954_Revitalisasi_Kebudayaan_dan_Tantangan_Global/links/5e44e3ad458515072d96e3d9/Revitalisasi-Kebudayaan-dan-Tantangan-Global.pdf
Cahyo, S. D. (2019). Postmodern aspects of electronic and multimedia music. Jurnal Kajian Seni, 06(01), 16–24. doi: https://doi.org/10.22146/jksks.55035
Cemara 19 Channel. (2021). UNITY IN DIVERSITY Eps-2 ‘Gairah Milenial diantara musik tradisi dan modern’ [YouTube Channel]. Retrieved 27 June 2021. doi: https://www.youtube.com/watch?v=io8Zv85ubcA
D. Kazembe, L. (2021). Curriculum studies and indigenous global contexts of culture, power, and equity. In L. D. Kazembe, Oxford Research Encyclopedia of Education. Oxford University Press. Retrieved 14 July 2021. doi: https://doi.org/10.1093/acrefore/9780190264093.013.1591
Diamandis, P. H., & Kotler, S. (2012). Abundance: The future is better than you think. New York: Free Press. www.SimonandSchuster.com
Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan, mentalitas, dan pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Langer, S. K. (1948). Philosophy in a new key: A Study in the symbolism of reason, rite, and art (3rd ed.). 1957: Harvard University Press.
Radhakrishnan, S. (1939). Eastern religions and Western thought. USA: Oxford University Press.
Reese, S. D. (2022). Writing the conceptual article: A practical guide. Digital Journalism, 0(0), 1–16. doi: https://doi.org/10.1080/21670811.2021.2009353
Ri’aeni, I. (2019). Pengaruh budaya Korea (K-Pop) terhadap remaja di Kota Cirebon. Communications, 1(1), 1–25. doi: https://doi.org/10.21009/Communications.1.1.1
Setyaningrum, N. D. B. (2018). Budaya lokal di era global. Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 20(2), 102–112. doi: https://doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392
Shoemaker, P., Tankard, J., & Lasorsa, D. (2004). How to Build Social Science Theories. Sage.
Spring, J. (2010). Deculturalization and the struggle for equality: A brief history of the education of dominated cultures in the United States. Boston, MA: McGraw-Hill. doi: https://doi.org/10.4324/9781315652368
Surahman, S. (2013). Dampak globalisasi media terhadap seni dan budaya Indonesia. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1), 29–38. doi: https://doi.org/10.30656/lontar.v2i1.334
Sutiyono. (1994). Seni tradisional dalam arus globalisasi ekonomi. Cakrawala Pendidikan, 3(14), 17–30. doi: https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.9132
DOI: https://doi.org/10.24114/grenek.v13i1.57012
Article Metrics
Abstract view : 558 timesPDF - 245 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Riyan Hidayatullah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.