Instrumen Saron dan Angklung (Sarlung) sebagai Proses Kreatif di Komunitas O.M.C Production Banyuwangi
DOI:
https://doi.org/10.24114/grenek.v14i1.65649Keywords:
Saron dan angklung, proses kreatif, komunitas O.M.CAbstract
Sarlung adalah alat musik dolanan yang terbuat dari bambu berbentuk seperti saron. Proses kreatif dalam pembuatan alat musik Sarlung melibatkan serangkaian langkah yang kompleks, yang tidak hanya menggabungkan keterampilan teknis tetapi juga imajinasi dan inovasi. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap tahapan-tahapan dalam proses kreatif pembuatan alat musik Sarlung di komunitas O.M.C Production, dengan mengacu pada teori-teori kreativitas seperti yang diajukan oleh Graham Wallas. Dimulai dengan tahap persiapan (preparation), yaitu riset dan pengumpulan informasi tentang bahan, desain, dan prinsip dasar suara, dilanjutkan dengan tahap inkubasi (incubation) yang melibatkan pemikiran bawah sadar yang memunculkan solusi kreatif. Tahap berikutnya adalah iluminasi (illumination), di mana ide-ide baru muncul secara tiba-tiba, dan diakhiri dengan verifikasi (verification), yang menguji dan menyempurnakan ide melalui eksperimen dan pengujian praktis. Penekanan pada integrasi pengetahuan teknis, kreativitas musikal, serta motivasi eksplorasi memungkinkan penciptaan alat musik yang tidak hanya fungsional tetapi juga inovatif. Artikel ini juga membahas bagaimana proses kreatif dalam pembuatan alat musik dapat berkontribusi pada perkembangan dunia musik, serta pentingnya peran eksperimen dan refleksi dalam menghasilkan karya yang orisinal.References
Andarini, F. F., Sunardi, S., & Monalisa, L. A. (2019). Etnomatematika pada alat musik tradisional Banyuwangi sebagai bahan ajar siswa. KadikmA, 10(1), 45-55.
Cahyanti, A. H. A. P., Kurniawan, I., Kristanto, Y. D., & Kurniawan, H. (2024). Kajian Etnomatematika Pada Alat Musik Saron di Daerah Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Matematika Realistik (JI-MR), 5(1), 150-155.
Djelantik, A. A. M. (1999). Estetika SebuahPengantar. Bandung: MSPI.
Ferrari, R. M. L., Herdini, H., & Afryanto, S. (2021). Proses Kreatif Abah Olot dalam Melestarikan Karinding. PANTUN: Jurnal Ilmiah Seni Budaya, 6(2).
Hadi, S. (1996). Deskripsi Seni Angklung Caruk Banyuwangi. Surabaya: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Kantor Wilayah Propinsi Jawa.
Halim, M. (2024). Analisis Pola Musik Karawitan di Tengah Era Digital. The Indonesian Journal of Computer Science, 13(2).
Hawkins, B. A. (1988). Species diversity in the third and fourth trophic levels: patterns and mechanisms. The Journal of Animal Ecology, 137-162.
Moleong, Lexy J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mukti, C. J., & Heriyawati, Y. (2024). Proses Kreatif Penciptaan Karya Kabayan The Musical. Panggung, 34(3), 384–400.
Muliyah, T. P., Aminatun, D., Nasution, S. S., & Hastomo, T. (2020). Setiana Sri Wahyuni Sitepu,“済無 No Title No Title No Title,” J. Journal GEEJ, 7.
Nortaviana, A., Sumarno, & Puji, R. P. N. (2019). The Dynamics of Traditional Art Angklung Caruk Banyuwangi Regency 1999-2018. Jurnal Historica, 3(2), 166-173.
Nurmala, M. (2018). Inovasi Alat Musik Konvensional Berbahan Dasar Bambu Oleh Indonesian Bamboo Community. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 13(1), 1–10.
Risnandar, R. (2018). Pelarasan Gamelan Jawa. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 13(2), 98–113. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v13i2.2508
Rosyadi, R. (2012). Angklung: dari Angklung Tradisional ke Angklung Modern. Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 4(1), 25-38.
Saepudin, A. (2017). Musik Bambu dalam Konteks Sejarah dan Budaya. In Awilaras.
Selfana, K. N. D., Hartono, H., & Gusanti, Y. (2023). Dampak Pergeseran Budaya Masyarakat Banyuwangi terhadap Pola Permainan Angklung Caruk Grup Aliyan Bolot. Journal of Language Literature and Arts, 3(1), 88-99.
Suwardi, A. (2019). Workshop Pembuatan Instrumen Dan Penyusunan Musik Bambu Untuk Peserta “Festival Swara Deling 2015” Di Surakarta. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 11(2), 86–107.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Soumi Aulia Alhaqqi, Warih Handayaningrum, Eko Wahyuni Rahayu, Indar Sabri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors published with the Grenek: Jurnal Seni Musik agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)