Buni Rang Batoboh Panen Padi sebagai Sumber Penciptaan Komposisi Musik

Nur Alif, Asep Saepul Haris

Abstract


Karya musik Buni Rang Batoboh merupakan karya komposisi musik yang lahir dari fenomena budaya panen padi atau Batoboh. Buni diartikan sebagai suara yang lahir dari sebelum panen padi sampai pada panen padi dan Batoboh pengkarya artikan sebagai semangat atau sprit dari gotong royong yang dilakukan secara bersama-sama dalam mengerjakan panen padi di Nagari Paninggahan. Peristiwa tersebut memilikinilai-nilai budaya yaitu kebersamaan, saling tolong menolong yang terdapat di dalam prosesi budaya panen padi. Fenomena budaya Batoboh yang erat kaitannya dengan beberapa unsur musikal yang ada di dalam peristiwa panen padi. Akan dilahirkan kedalam komposisi musik baru, karya Buni Rang Batoboh digarap dalam tiga bagian yang saling kesenabungan. Karya pertama pemaknaan dari kegiatan mengusir burung dengan mengeksplorasi bunyi-bunyian yang ada disawah seperti hal nya Manggaro. Karya kedua menginterpretasikan orang bermusyawarah atau rapat dalam menentukan jadwal berpanen atau kegiatan Batoboh. Karya ketiga adalah interpretasi bentuk sprit dan gembiranya orang berpanen. Ketiga karya tersebut digarap dengan pendekatan interpretasi. Interpretasi ditujukan pada menerjemahkan dan penyadurkan makna dan nilai sosial budaya yang terdapat di dalam fenomena panen padi Batoboh. Komposisi musik nusantara dengan judul “Buni Rang Batoboh” menghadirkan bentuk inovasi (kebaruan) dalam berbagai aspek garap sesuai dengan konsep yang di tawarkan khususnya.


Full Text:

PDF

References


Alfindo, R. (2016). Perubahan Budaya Batobo Pada Era Modernisasi Di Desa Simandolak Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. FISIP UNRI.

Anas, M. A. (2011). Baandai-Andai dalam Randai. Laporan Karya Seni. Padangpanjang: ISI Padangpanjang.

Hardjana, Suka. (2003). Corat-Coret Musik Konstemporer Dulu dan Kini. Jakarta: Ford Foundation MPSI.

Kharisma, K., Sastra, A. I., & Rafiloza, R. (2019). Komposisi Bakonsi Ate Kowo. Melayu Arts and Performance Journal, 2(1), 51-60.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka cipta.

Made Sukerta, P. (2011). Metode Penyusunan Karya Musik. Sebuah Alternatif, Surakarta: ISI Press Solo.

Martis, M., Ediwar, E., & Elizar, E. (2017). Tradisi Rapek Karambie di Paninjauan dalam Komposisi Musik Karawitan. Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, 2(1).

Nakagawa, S. (2000). Musik dan kosmos: sebuah pengantar etnomusikologi. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Reliansya, Y., Haris, A. S., & Firman, F. (2018). PENCIPTAAN KOMPOSISI MUSIK KARAWITAN “NGANDUN”. Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan, 4(1), 34-46.

Rifandi, I., & Irianto, I. S. (2023). " Membingkai Melayu" Perancangan Metode Akting Berbasis Tradisi Untuk Pembelajaran Makyong di Program Studi Seni Pertunjukan UNIMED. Jurnal Sendratasik, 12(2), 157-168.

Saepul Haris, A. (2006). Salaki Ku Rang Sumando Den. Laporan Karya Akhir ISI Padangpanjang.

Sari, M. P., Rifandi, I., & Rahmatika, A. (2023). Exploration of Ndikkar and Tortor's Movements in the Performance Before I Forget You Pt I. Creativity And Research Theatre Journal, 5(2), 148-155.

Sunarto, Bambang. (2013). Epistemologi Penciptaan Seni. Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta.

Subagyo, S. (2012). Pengembangan nilai dan tradisi gotong royong dalam bingkai konservasi nilai budaya. Indonesian Journal of Conservation, 1(1), 61-68.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d. Bandung: Alfabeta.

Waridi. (2005). Menimbang Pendekatan. Pengkajian dan Penciptaan Musik Nusantara. Surakarta: STSI Pres.

Waridi. (2008). Gagasan dan Kekaryaan Tiga Empu Karawitan. Ethnoteater Publisher dengan BACC Kota Bandung dan Pascasarjana ISI Surakarta.




DOI: https://doi.org/10.24114/ilj.v2i1.56510

Article Metrics

Abstract view : 32 times
PDF - 3 times

DOI (PDF): https://doi.org/10.24114/ilj.v2i1.56510.g23336

Refbacks

  • There are currently no refbacks.