The Effect of Unhealthy Food Advertising on Children's Nutritional Consumption Patterns
DOI:
https://doi.org/10.24114/jkss.v23i1.68209Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iklan makanan tidak sehat terhadap pola konsumsi gizi anak-anak usia sekolah dasar. Di era digital saat ini, anak-anak sangat rentan terhadap pengaruh media, terutama melalui iklan makanan yang persuasif dan menarik secara visual. Produk-produk ini umumnya tinggi gula, garam, dan lemak, namun rendah nutrisi esensial. Paparan berulang terhadap iklan semacam ini dapat membentuk preferensi makanan, kebiasaan makan, bahkan perilaku pembelian anak-anak, baik secara langsung maupun dengan mempengaruhi permintaan mereka kepada orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan survei yang melibatkan 150 responden, terdiri dari anak-anak berusia 7–12 tahun dan orang tua mereka di daerah perkotaan. Temuan menunjukkan bahwa paparan yang lebih tinggi terhadap iklan makanan tidak sehat berkorelasi kuat dengan kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengonsumsi makanan olahan rendah nutrisi. Tren ini juga disertai dengan penurunan konsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein sehat. Studi ini menekankan kebutuhan mendesak akan regulasi pemerintah terhadap iklan makanan yang menargetkan anak-anak dan integrasi pendidikan gizi komprehensif ke dalam kurikulum sekolah. Langkah-langkah ini esensial untuk menumbuhkan perilaku makan sehat sejak usia dini dan mencegah ketidakseimbangan gizi jangka panjang.Referensi
Pininta Ayunda. (2016). Iklan “Junk Food” Digital Picu Anak Konsumsi Makanan Tak Sehat. Kompas.com.
Putri Wiono Inggrid. “Dampak Fast Food Advertising Terhadap Perilaku Konsumtif Anak-Anak”. Kemdikbud.go.id
Trijayanti Lupi. (2023). “Efektivitas Kebijakan Pemasaran Iklan Makanan dan Minuman Tidak Sehat dalam Rangka Pencegahan Diabetes Melitus”. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat.
Naderer Brigitte. (2021). “Advertising Unhealthy Food to Children: on the Importance of Regulations, Parenting Styles, and Media Literacy”.Springer.com
Salsabila Amira. (2024). “Viral Jajanan Latio Bikin Murid SD Keracunan, YLKLSoroti Peredaran Cemilan Ilegal”. HaiBunda.com
PTM - Factsheet Peraturan Turunan UU Kesehatan (2023). “Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang Komprehensif: Masukan Peraturan Turunan UU Kesehatan”. Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI).
Admin.demo.panda.id. (2025). “Melawan Iklan Junk Food : Peran Pemerintahan dan Masyarakat dalam Menciptakan Lingkungan Sehat”. Cipatujah-tasikmalaya.desa.id
Naderer Brigitte. (2021). “Advertising Unhealthy Food to Children: on the Importance of Regulations, Parenting Styles, and Media Literacy”.Springer.com
Shabhati Berliandita & Adi Catur Annis. (2023). “Hubungan Konsumsi Makanan Jajanan dengan Kejadian Diare pada Anak Sekolah di Surabaya”. Media Gizi Kesmas.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Cahya Syafira Nasution, Deswita Anggraini Harahap, Marsya Amalia Rachmi, Mia Astuti Br Siregar, Nurul khairunnisa, Yucinda Putri Adhira, Zahra Alya Nabilah, Nurhayati Nurhayati

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.












