PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA UD NAZRUL HABIL BAKERY

Abstract

Pengendalian persediaan bahan baku adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh instansi untuk mengambil keputusan sehingga kebutuhan akan bahan untuk keperluan produksi dapat terpenuhi secara optimal. UD Nazrul Habil Bakery merupakan sebuah pabrik yang bergerak dalam bidang produksi Roti. Terdapat berbagai bahan baku yang digunakan diantaranya tepung terigu, mentega, gula, telur, garam, pengembang, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah pemesanan ekonomis persediaan bahan baku, titik pemesanan kembali (reorder point) dan total biaya persediaan bahan baku menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh jumlah pemesanan ekonomis bahan baku jenis tepung terigu sebesar 5.746 kg, mentega sebesar 2.071 kg, gula sebesar 3.100 kg, telur sebesar 136 butir, garam sebesar 109 kg dan pengembang sebesar 18 kg dengan titik pemesanan kembali (reorder point) bahan baku jenis tepung terigu sebesar 635 kg, mentega sebesar 137 kg, gula sebesar 278 kg, telur sebesar 19 butir, garam sebesar 15 kg dan pengembang sebesar 1,3 kg. Total keseluruhan biaya persediaan bahan baku menurut kebijakan perusahaan adalah Rp.25.540.000,00, sedangkan menurut model Economic Order Quantity (EOQ) adalah Rp.16.974.568,38. Sehingga dengan menerapkan model EOQ pada perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp.8.565.413,62.

Abstract

Inventory control of raw materials is an effort or activity carried out by the agency to make decisions so that the need for materials for production purposes can be fulfilled optimally. UD Nazrul Habil Bakery is a factory engaged in the production of bread. There are various raw materials used including wheat flour, butter, sugar, eggs, salt, developer, and so on. This study aims to determine the number of economic orders for raw material inventory, reorder point and the total cost of raw material inventory using the Economic Order Quantity (EOQ) method. Based on the calculation results, it is obtained that the number of economical orders for raw materials of wheat flour is 5,746 kg, butter is 2,071 kg, sugar is 3,100 kg, eggs are 136 grains, salt is 109 kg and developer is 18 kg with a reorder point for raw materials. 635 kg of flour, 137 kg of butter, 278 kg of sugar, 19 eggs, 15 kg of salt and 1.3 kg of developer. The total cost of raw material inventory according to company policy is Rp.25,540,000.00, while according to the Economic Order Quantity (EOQ) model it is Rp.16,974,568.38. So that by applying the EOQ model to the company, it can save inventory costs of Rp.8,565,413.62.