OPTIMALISASI PETERNAKAN BABI BIBIT UNGGUL (PERSILANGAN LANDRACE DAN DUROC) BAGI PETERNAK LOKAL DI NUSA TENGGARA TIMUR
Abstract
Pemeliharaan ternak babi membudaya bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya kelompok tani Sehati Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang dengan aktivitas utama adalah budidaya tanaman pangan – holtikultura, serta usaha sampingan ternak babi. Namun, karena keterbatasan pengetahuan pemeliharaan ternak, bibit babi bukan bibit unggul, serta pola pemeliharaan yang dilakukan secara individu sehingga kualitas ternak rendah dan kurang berkembang. Oleh karena itu optimalisasi dilakukan dengan cara pemeliharaan ternak babi sistim penggemukan menggunakan metode kemitraan. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat serta meningkatkan pertumbuhan ternak babi sistim penggemukan dengan pola kemitraan. Metode kegiatan adalah pendekatan partisipatif meliputi penyuluhan, pelatihan, demplot, dan pendampingan. Hasil kegiatan adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat, peningkatan pertumbuhan ternak babi (pertambahan bobot badan 0,18 kg/hari menjadi 0,36 kg/hari dengan lama pemeliharaan lebih singkat yakni 12 bulan menjadi 5 bulan), serta hubungan sosial masyarakat yang semakin akrab. Kesimpulannya optimalisasi pemeliharaan ternak babi penggemukan dengan sistim kemitraan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitra, menghasilkan performans ternak babi dengan PBB 0,36 kg/hari dengan lama pemeliharaan mencapai bobot jual (60 kg) selama 5 bulan, serta hubungan sosial mitra lebih akrab. Disarankan pemeliharaan babi penggemukan sistim kemitraan dapat diadopsi oleh pemerintah setempat dan dilakukan pada peternak lainnya.
Kata kunci: Babi unggul; Promitra; Pakan.
Abstract
The maintenance of pigs is entrenched for the people of East Nusa Tenggara (NTT) especially the Sehati farmer group Tuatuka Village, Kupang Tengah District, Kupang Regency with the main activities being food crop cultivation - horticulture, as well as pig livestock side businesses. However, due to limited knowledge of livestock rising, pig breeds are not superior breeds, as well as individualized maintenance patterns so that the quality of livestock is low and less developed. Therefore optimization is done by raising fattening pigs using the partnership method. The aim of the activity is to increase the community's knowledge and skills and increase the growth of fattening pigs with a partnership pattern. The method of activity is a participatory approach including counseling, training, demonstration plots, and mentoring. The results of the activity were an increase in community knowledge and skills, an increase in the growth of pigs (body weight gain of 0.18 kg / day to 0.36 kg / day with shorter maintenance times i.e. 12 months to 5 months), as well as increasingly social relations familiar. In conclusion, optimizing the maintenance of fattening pigs with a partnership system can improve partners' knowledge and skills, produce performance of pigs with PBB 0.36 kg / day with maintenance time reaching a selling weight (60 kg) for 5 months, as well as closer social relations of partners. It is recommended that maintenance of fattening pigs for the partnership system be adopted by the local government and carried out by other breeders.
Keywords: Superior Pork; Promitra; Feed.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/jpkm.v26i3.14897
Article Metrics
Abstract view : 662 timesPDF - 2100 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
p-ISSN: 0852-2715 | e-ISSN: 2502-7220
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jl. Willem Iskandar Pasar. V Medan Estate.