LITERASI MULTIKULTURAL KOMUNITAS ETNIK KAMPUNG RAMA KECAMATAN PANAKUKANG KOTA MAKASSAR

Tuti Bahfiarti, Arianto Arianto, Jeanny Maria Fatimah, Muhammad Farid

Abstract


Komunitas etnik Kampung Rama dominan beretnik Toraja terletak di Kecamatan Panakukang Kota Makassar. Permasalahan mitra komunitas etnik Kampung Rama Kelompok mayoritas adalah etnik Toraja dan kelompok minoritas adalah etnik Bugis, etnik Makassar, etnik Mandar, dan etnik Jawa. Kelompok mayoritas dan minoritas berbeda agama, nilai, kepercayaan, dan adat istiadat harus saling memahami. Tujuannya memaksimalkan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam menerima perbedaan sebagai keberagaman bangsa. Metode ini dapat meningkatkan karakter sikap demokratis, pluralis, dan humanis pada masyarakat komunitas Etnik Kampung Rama. Tahapan metode yakni, pertama, pembuatan karya audio visual pendidikan multikultural; kedua, kegiatan pengajaran dan pelatihan; ketiga, pemutaran audio visual multikultural, dan keempat : hasil pretest dan postest literasi multikultural. Nilai postest lebih tinggi dari pretest, seperti pemahaman dan keterbukaan masyarakat terhadap perbedaan suku, agama, dan ras. Cara pengambilan keputusan dan peran aktif pada perbedaan suku mengalami peningkatan hasil dari pretest dan postest. Persepsi dan pandangan masyarakat terhadap kebebasan beragama menunjukkan hasil sama yakni 100%.

Kata kunci: Literasi Multikultural; Etnik Toraja; Kampung Rama; Kecamatan Panakukang; Kota Makassar.

Abstract

The dominant ethnic Rama village of Toraja ethnic is located in Panakukang District, Makassar City. Problems with the Rama Kampung Rama ethnic community majority groups are Toraja and minority groups are Bugis, Makassarese, Mandarese and Javanese. Majority and minority groups with different religions, values, beliefs and customs must understand each other. The aim is to maximize knowledge, attitudes and behavior in accepting differences as a diversity of nations. This method can improve the character of democratic, pluralist and humanist attitudes. The stages of the method are, first, the making of audio visual works in multicultural education; second, teaching and training activities; third, multicultural audio-visual playback, and fourth: multicultural literacy pretest and posttest results. The posttest score is higher than the pretest, such as people's understanding and openness to differences in ethnicity, religion, and race. The method of decision making and the active role in tribal differences have increased the results of the pretest and posttest. Public perceptions and views on religious freedom show the same results, namely 100%.

Keywords: Multicultural Literacy; Toraja Ethnic; Kampung Rama; Panakukang District; Makassar city.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/jpkm.v26i2.17150

Article Metrics

Abstract view : 595 times
PDF - 915 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

p-ISSN: 0852-2715 | e-ISSN: 2502-7220


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jl. Willem Iskandar Pasar. V Medan Estate.