BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH UNTUK PENINGKATAN PENGHASILAN DAN PENYEDIAAN PANGAN BERGIZI BAGI MASYARAKAT DESA KEMUMU, BENGKULU UTARA
Abstract
Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat Desa Kemumu tentang teknik budidaya jamur tiram putih guna meningkatkan penghasilan masyarakat dan menyediakan pangan bergizi untuk peningkatan ekonomi dan kesehatan keluarga. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan dan praktek. Peserta kegiatan berjumlah 40 orang yang merupakan anggota Kelompok Tani Karya Baru Kelurahan Kemumu. didominasi oleh perempuan. Tahapan kegiatan diawali dengan penyuluhan tentang pentingnya wirausaha budidaya jamur tiram putih dan manfaat jamur tiram untuk kesehatan. Selanjutnya, semua peserta kegiatan praktek membuat media tumbuh jamur tiram (baglog), sterilisasi baglog, inokulasi baglog, inkubasi baglog selama 40 hari dan pemeliharaan baglog di rumah jamur (kumbung) sampai produksi jamur tiram yang bisa dipanen setiap hari. Kegiatan menghasilkan 110 baglog yang telah menghasilkan jamur tiram dan 1 buah kumbung jamur berukuran 6m x 4 m. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa semua peserta kegiatan telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk budidaya jamur tiram putih. Diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan masyarakat secara mandiri dengan terbentuknya usaha budidaya jamur tiram putih di Desa Kemumu.
Kata kunci: jamur tiram putih, usaha produktif, pangan bergizi, desa Kemumu
Abstract
This community service activity aims to educate the residents of Kemumu Village on the techniques of cultivating white oyster mushrooms to increase community income and enhance family health by providing nutritious food. Activities were carried out through counseling and practical methods. The 40 participants were members of the Karya Baru Farmer Group in Kemumu Village, with a majority being women. During the activity stage, participants were educated about the significance of cultivating entrepreneurial white oyster mushrooms and the benefits for health. In addition, participants created oyster mushroom growing media (baglogs), sterilized the baglogs, inoculated them, and incubated them for 35 days. They also learn how to maintain the baglogs in mushroom houses (kumbung) until the oyster mushrooms are ready to be harvested daily. The activity resulted in 110 baglogs that have produced oyster mushrooms. Based on the evaluation at the end of the activity, it was found that all participants demonstrated successfully cultivated white oyster mushrooms. It is expected that the community will be able to sustain this activity on its own by establishing a white oyster mushroom cultivation business in Kemumu Village.
Keywords: white oyster mushroom, productive business, nutritious food, Kemumu village
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/jpkm.v30i4.56003
Article Metrics
Abstract view : 34 timesPDF - 39 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
p-ISSN: 0852-2715 | e-ISSN: 2502-7220
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jl. Willem Iskandar Pasar. V Medan Estate.