UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN WANITA PENGRAJIN PURUN (ELEOCHARIS DULCIS) DI KECAMATAN PERBAUNGAN
Abstract
Abstrak
Purun (Eleocharis Dulcis) adalah tanaman rumput-rumputan yang tumbuh di daerah rawa, memiliki karakteristik daya tarik dan regang yang cukup tinggi. Purun, bagi wanita suku Banjar adalah sangat erat kaitannya dengan budaya, kerajinan, dan peningkatan ekonomi keluarga. Pemanfaatan purun sebagai bahan baku tikar, tas, topi, dan berbagai wadah produk pertanian, sangat memasyarakat, sehingga memberi peluang bisnis bagi ibu-ibu rumah tangga. Sebelum dimanfaatkan dalam proses penganyaman, purun terlebih dahulu dipipihkan. Pemipihan purun, secara tradisional dengan cara meletakkan ikatan-ikatan purun di jalan raya agar digilas kenderaan dan juga dengan menumbuknya hingga pipih. Hal tersebut memperlambat produksi, dan juga purun banyak yang rusak. IbM memberi solusi dengan rancang bangun mesin pemipih purun, yang secara signifikan meningkatkan pendapatan penrajin purun tersebut. Peningkatan pendapatan wanita pengrajin purun (Eleocharis Dulcis) melalui peningkatan sikap positif terhadap peluang pasar dan pemanfaatan mesin pemipih purun berkapasitas 20 Kg/jam, serta inovasi produk anyaman tikar aneka warna. Sikap wanita pengrajin purun terhadap peluang pasar yang lebih luas meningkat secara signifikan, aneka produk tikar semakin bervariasi, serta menghasilkan keuntungan produksi dalam satu minggu untuk dua kelompok dengan jumlah 31 orang meningkat dari Rp. 3. 642.500,- menjadi Rp. 4. 882.500,-.
Kata Kunci: Peningkatan pendapatan, sikap postif, pengarajin purun, mesin pemipih.
Abstract
Purun (Eleocharis Dulcis) is a plant of grass growing in the swamp area, has a high attraction and tensile characteristics. Purun, for Banjar women is very closely related to culture, craft, and economic improvement of the family. Utilization of purun as raw material of mats, bags, hats, and various containers of agricultural products, is very popular, thus providing business opportunities for housewives. Before utilized in the process of weaving, purun first flaked. Purun slaughter, traditionally by putting pentang ties on the highway to be crushed by the vehicle and also by pounding it flat. It slows down the production, and also the much-broken purun. IbM provides a solution with the design of the purun scavenger, and significantly increases the income of the purun craftsmen. Increased income of craftsmen women (Eleocharis Dulcis) through the improvement of positive attitude to market opportunities and utilization of machine enumeration purun with a capacity of 20 Kg / hour, and innovation of woven mat products of various colors. The attitude of the craftsmen women to the wider market opportunities increased significantly, the variety of mat products varied, as well profit production in one week for two groups with total 31 people increased from Rp. 3. 642.500, - to Rp. 4. 882.500, -.
Keywords: Increased revenue, positive attitude, cost reducer, fraud machine
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/jpkm.v23i2.6882
Article Metrics
Abstract view : 589 timesPDF - 1340 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
p-ISSN: 0852-2715 | e-ISSN: 2502-7220
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jl. Willem Iskandar Pasar. V Medan Estate.