PELATIHAN TENUN DARI LIMBAH LIDI KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN ATBM BAGI REMAJA DI KABUPATEN ACEH TAMIANG
Abstract
Abstrak
Tujuan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) Pelatihan tenun dari limbah lidi kelapa sawit dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) bagi remaja di Kabupaten Aceh Tamiang ini adalah untuk melatih naluri kewirausahaan (entrepreneurship) dengan berbasis kepedulian lingkungan para remaja putri yang putus sekolah dan yang aktif sekolah yang berdomisili sekitar kawasan perkebunan kelapa sawit. Lokasi pelatihan dipilih berdasarkan pertimbangan kawasan tempat tinggal yang berdekatan dengan kebun kelapa sawit PT. Mapoli Raya Aceh Tamiang dan juga kebun milik warga yang terdapat di Kampung Paya Bedi, Kecamatan Rantau-Kabupaten Aceh Tamiang. Jumlah peserta yang telibat dalam kegiatan ini adalah 10 orang di mana 6 remaja putri yang tidak melanjukan lagi sekolah dan ditambah 4 orang yang masih sekolah yang memiliki minat untuk ambil bagian dalam pelatihan tenun ini. Metode pelatihan yang diterapkan dalam pelatihan tenun ini apprenticeship yaitu dengan cara memberikan bimbingan dan langsung mengerjakan, melakukan pendampingan dalam jangka mono tahun serta membantu kelompok karya muda untuk melakukan chanelling pemasaran (marketing chanell). Tahapan kegiatan pelatihan dibagi kedalam empat tahap, dengan jadwal yang telah disepakati oleh peserta, pemateri dan mitra dalam hal ini kelompok karya muda kampung Paya Bedi. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi kepada warga, perangkat kampung dan peserta yang dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2017. Selanjutnya pelatihan perdana dijalankan pada tanggal 5 Agustus 2017 dengan materi optimalisasi penggunaan ATBM kelompok yang dilatih oleh Zulkarnen Mora; pelatihan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2017 dengan materi Pelatihan tenun limbah lidi kelapa sawit dengan menggunakan ATBM yang diampaikan oleh Abdul Latief; serta diakhiri kegiatan pada tanggal 7 Agustus 2017 dengan materi Penguatan manajemen organisasi dan keuangan kelompok perempuan karya muda yang disajikan oleh Zainuddin sekaligus melakukan closing ceremony dengan peserta dan mitra. Hasil yang dicapai di mana peserta yang notabenenya adalah remaja putri telah mampu dan memahami arti penting manfaat lingkungan bagi peningkatan pendapatan keluarga dengan menghasilkan aneka ragam produk yang diolah dari limbah lidi kelapa sawit menjadi sovenir yang bernilai jual dan artistik seperti dompet wanita, kotak stationery, kotak tisu dan lain sebagainya. Simpulannya, pelatihan ini sangat membantu remaja dalam membuka cakrawala berpikir dan sense of belonging mereka terhadap keberadaan lingkungan (limbah lidi kelapa sawit) dalam menciptakan peluang usaha yang terintegrasi dengan minat wirausaha yang perlu ditanam sejak dini untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan global di masa yang akan datang.
Kata Kunci : Pelatihan Tenun, Limbah Kelapa Sawit, remaja putri, kelompok karya muda
Abstract
The purpose of Community Service Activities (PKM) Training of weaving from palm oil palm waste using Non-Engine Weaving Tool (ATBM) for adolescents in Aceh Tamiang District is to train entrepreneurial instinct (entrepreneurship) with environmental-based awareness of girls dropping out of school and an active school domiciled around the oil palm plantation area. The training location was chosen based on consideration of the residential area adjacent to the oil palm plantation of PT. Mapoli Raya Aceh Tamiang and also owned by residents garden in Kampung Paya Bedi, District of Rantau-Kabupaten Aceh Tamiang. The number of participants involved in this activity is 10 people where 6 teenage girls are no longer school and plus 4 people still in school who have an interest to take part in this weaving training. The training method applied in this weaving training is apprenticeship by providing guidance and direct work, perform mentoring in mono-year and help young work group to do marketing chanelling. The stages of the training activities are divided into four stages, with the schedule agreed by the participants, the presenters and partners in this case the young work group of Paya Bedi village. The activity began with socialization to the villagers, villagers and participants held on August 4, 2017. Furthermore, the initial training was conducted on 5 August 2017 with material optimization of the use of ATBM group trained by Zulkarnen Mora; the second training was conducted on August 6, 2017 with training material of palm oil palm waste weaving using ATBM delivered by Abdul Latief; and ended the activity on August 7, 2017 with material Strengthening management organization and financial group of young women works presented by Zainuddin as well as closing ceremony with participants and partners. The results achieved in which participants who are notabenenya young women have been able and understand the importance of environmental benefits for the increase in family income by producing a variety of products processed from palm oil palm waste into souvenirs worth selling and artistic such as women's wallets, stationery boxes, boxes tissues and so forth. In conclusion, this training helps teenagers to open their horizons of thinking and sense of belonging to the existence of the environment (palm oil palm waste) in creating business opportunities integrated with entrepreneurial interests that need to be planted early to achieve better prosperity in facing global challenges at future.
Keywords: Weaving Training, Palm Oil Waste, Young Women, Young Working Group
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/jpkm.v23i4.8604
Article Metrics
Abstract view : 551 timesPDF - 1202 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
p-ISSN: 0852-2715 | e-ISSN: 2502-7220
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jl. Willem Iskandar Pasar. V Medan Estate.