SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA PADA KOMUNITAS LARI DI KOTA MALANG

Authors

  • Ari Wibowo Kurniawan Pascasarjana PPG Universitas Negeri Malang
  • Afid Danendra Kumara Pascasarjana PPG Universitas Negeri Malang
  • Akhmad Sahal Pascasarjana PPG Universitas Negeri Malang
  • Alfian Hizbul Haqim Pascasarjana PPG Universitas Negeri Malang
  • Alzikri Afif Pascasarjana PPG Universitas Negeri Malang
  • Aldi Tio Fanny Pascasarjana PPG Universitas Negeri Malang
  • Mochammad Alfan Taufiqi Pascasarjana PPG Universitas Negeri Malang
  • Moh. Sofyan Sofi Pascasarjana PPG Universitas Negeri Malang
  • Muhammad Farhan Pascasarjana PPG Universitas Negeri Malang
  • Muhammad Revin Amrizal Naufaldi Pascasarjana PPG Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.24114/jpor.v11i2.68249

Keywords:

Cedera Olahraga, Komunitas Lari, Metode RICE

Abstract

Tingginya partisipasi pelari rekreasional di Kota Malang tidak diiringi dengan literasi yang memadai terkait pencegahan dan penanganan cedera olahraga. Akibatnya, cedera ringan hingga sedang kerap terjadi karena minimnya pemahaman tentang teknik lari, pemanasan, dan pertolongan pertama. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelari komunitas Me Against Me (MAM) melalui sosialisasi berbasis praktik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan desain Participatory Action Research (PAR). Teknik pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi lapangan, dianalisis menggunakan pendekatan tematik Braun & Clarke. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesadaran preventif, pengalaman praktis penggunaan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation), serta munculnya kebutuhan terhadap edukasi lanjutan yang lebih mendalam. Respons positif peserta menunjukkan bahwa pendekatan edukatif berbasis komunitas efektif membangun kesadaran kolektif dan perilaku yang lebih reflektif. Kegiatan ini merepresentasikan kolaborasi strategis antara akademisi, komunitas, dan praktisi kesehatan dalam membentuk budaya olahraga yang aman dan berkelanjutan

References

[1]Besson T, Macchi R, Rossi J, Tran T, Milon A, Edouard P. Injuries in recreational runners: A prospective study on risk factors and evolution over time. BMJ Open Sport & Exercise Medicine. 2019;5(1):e000488. https://doi.org/10.1136/bmjsem-2018-000488

[2]Damsted C, Glad S, Nielsen RO. Is there evidence for an association between running experience and injury risk in recreational runners? A systematic review. Sports Medicine. 2019;49(4):601–609. https://doi.org/10.1007/s40279-018-01026-4

[3]Hespanhol LC Jr, Pena Costa LO, Lopes AD. Previous injuries and some training characteristics predict running-related injuries in recreational runners: A prospective cohort study. Journal of Physiotherapy. 2015;61(4):231–237. https://doi.org/10.1016/j.jphys.2015.08.004

[4]Nielsen RO, Bertelsen ML, Møller M, Hulme A, Windt J, Mansournia MA. Training load and structure-specific load: Applications for sport injury causality and data analyses. British Journal of Sports Medicine. 2018;52(17):1016-1017. https://doi.org/10.1136/bjsports-2017-098871

[5]Scheerder J, Breedveld K, Borgers J. Running across Europe: The rise and size of one of the largest sport markets. London: Palgrave Macmillan; 2015.

[6]Thompson WR. Worldwide survey of fitness trends for 2022. ACSMS Health & Fitness Journal. 2022;26(1):11-20. https://doi.org/10.1249/FIT.0000000000000702

[7]Videbæk S, Bueno AM, Nielsen RO, Rasmussen S. Incidence of running-related injuries per 1000 h of running in different types of runners: A systematic review and meta-analysis. Sports Medicine. 2015;45(7):1017-1026. https://doi.org/10.1007/s40279-015-0333-8

[8]World Health Organization. Global action plan on physical activity 2018–2030: More active people for a healthier world. Geneva: WHO; 2018. https://www.who.int/publications/i/item/9789241514187

[9]Yamato TP, Saragiotto BT, Lopes AD. A consensus definition of running-related injury in recreational runners: A modified Delphi approach. Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy. 2015;45(5):375-380. https://doi.org/10.2519/jospt.2015.5741

[10]Kemmis, S., & McTaggart, R. (1988). The Action Research Planner (3rd ed.). Deakin University Press.

[11]Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77–101. https://doi.org/10.1191/1478088706qp063oa

[12]Lack, S., Greene, A., & Moran, K. (2021). Injury prevention strategies in recreational runners: A systematic review and meta-analysis. Sports Medicine - Open, 7(1), 78. https://doi.org/10.1186/s40798-021-00345-0

[13]Merriam, S. B., & Baumgartner, L. M. (2020). Learning in adulthood: A comprehensive guide (4th ed.). Jossey-Bass.

Downloads

Published

2025-08-09

How to Cite

Kurniawan, Ari Wibowo, Afid Danendra Kumara, Akhmad Sahal, Alfian Hizbul Haqim, Alzikri Afif, Aldi Tio Fanny, Mochammad Alfan Taufiqi, Moh. Sofyan Sofi, Muhammad Farhan, and Muhammad Revin Amrizal Naufaldi. “SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA PADA KOMUNITAS LARI DI KOTA MALANG”. Jurnal Pedagogik Olahraga 11, no. 2 (August 9, 2025): 299–304. Accessed August 12, 2025. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpor/article/view/68249.

Issue

Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Pedagogik Olahraga

Section

Articles

License

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal Pedagogik Olahraga is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:

  • Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
  • Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
  • Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.