Kedewasaan Beragama Salah Satu Wujud Kerukunan Beragama
Abstract
Agama merupakan pondasi dalam kehidupan, karena membawa kehidupan yang penuh bahagia di dunia dan akhirat bagi manusia. Di sisi lain, manusia dalam menjalani aktivitas kehidupan banyak menemui kekerasan, perilaku menyimpang dan kekacauan. Melihat kenyataan bahwa tindakan kekerasan begitu banyak dipengaruhi agama, hubungan antar agama (ideologi), yang tidak hanya menjadi fenomena lokal tetapi sudah menjadi bersifat global. Mengamati kehidupan beragama adalah melalui perilaku yang nampak sebagai pernyataan dari kehidupan seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya kedewasaan dalam beragama yang penuh dengan asumsi dan pandangan, karena keimanan dan kedekatan dengan Tuhan sangat tidak dapat diukur secara ilmiah. Makna kedewasan beragama yaitu rasa keagamaan, pengalaman keTuhanan, keimanan, sikap dan perilaku keagamaan terbentuk dalam sistem mental dan kepribadian. Maka dari itu kedewasaan beragama tidak terlepas dari kriteria kedewasaan kepribadian, karena jika sikap kedewasaan beragama dimiliki seseorang maka memiliki kedewasaan kepribadian, demikian sebaliknya. Dengan kedewasaan beragama yang dimiliki setiap orang maka terciptalah kerukunan beragama yang merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan lebih jauh yaitu situasi aman dan damai. Kondisi sangat dibutuhkan semua pihak masyarakat terutama di negara kita saat ini, karena hampir setiap daerah sangat sering terjadi konflik antar umat beragama.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/jupiis.v8i1.3679
Article Metrics
Abstract view : 2331 timesPDF - 704 times
DOI (PDF): https://doi.org/10.24114/jupiis.v8i1.3679.g3274
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License