Aktualisasi dan Filosofi Konsep Kepemimpian Tradisional bagi Generasi Muda di Bale Marojahan Medan
Abstract
Tujuan dari pengabdian ini adalah aktualisasi dan filosofi kepemimpinan tradisional yang diberikan kepada generasi muda di Bale Marojahan Medan. Metode yang digunakan adalah dengan membantu salah satu acara yang tidak bisa dilaksanakan karena tidak adanya dana untuk menjalankan rencana kegiatan tersebut. Acara yang diselenggarakan adalah dengan mendanai acara seminar aktualisasi dan filosofi kepemimpinan tradisional yang tema kali ini memfokuskan pada tradisi Mandailing Angkola dan Minangkabau. Penyelenggaraan cara seminar ini diselenggarakan di Bale Marojahan Medan yang yang menjadi tempat berkumpulnya beberapa komunitas yang terdiri dari generasi muda untuk bisa meningkatkan rasa cinta terhadap tradisi dan nasionalisme bangsa. Target yang dibidik adalah generasi muda untuk tidak mengabaikan kearifan tradisi dan nilai-nilai budaya masyarakat lokal tentang kepemimpinan. Evaluasi kemudian dilakukan 3 bulan sesudah acara diselenggarakan untuk melihat bagaimana aplikasi dan semangat dari generasi muda untuk menggali konsep kepemimpinan tradisional sebagai salah satu alternative dan pilihan diantara berbagai bentuk pola kepemimpinan yang ada kepada komunitas masing-masing.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Maududi, A’bul A’la, “Political Theory of Islam.”Islam: Its Meaning and Message”, Edited By Kurshid Ahmad. London: Islamic Council of Europe, 1976, Hlm: 271. Lihat pula Saiful Mujani, “Muslim Demokrat: Islam, Budaya Demokrasi dan Partisipasi Politik Di Indonesia Pasca-Orde Baru”, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2007, Hlm: 61.
Bauman, Zygmunt, “Legislators and Interpreters: On Modernity, Post-Modenity and Intellectuals”, Oxford, Polity Press. 1989.
Coser, L., “Men Of Ideas”, New York, Quil. 1965. Lihat pula, Michael Walzer, “The Company of Critics”, London, Peter Halban. 1989. Lihat pula,
Gella, A., “An Introduction to the Sociology of the Intelligentsia”, dalam “The Intelligentsia and Intellectuals: Theory, Method, and Case Study”,
Johnshon, Paul, “Intellectuals”, London, Weindenfeld & ANU Press. 1998.
Jurdi, Fajlurrahman, “Aib Politik Muhammadiyah”, Yogyakarta, Juxtapose, 2007, Hlm: 87-90. yang dicetak miring dari penulis.
Jurdi, Syarifuddin; (Sejarah Wahdah Islamiyah: Sebuah Geliat Ormas Islam di Era Transisi, Yogyakarta, Kreasi Wacana, 2007, Hlm: 46-48)
Konraad, Genealogi & Szelenyi I., “The Intellectual on the Road to Class Power”, terjm. A. Arato dan R.E. Allen, Sussex, Harvester Press. 1979. lihat pula, A. Gella, “An Introduction to the Sociology of the Intelligentsia”, dalam “The Intelligentsia and Intellectuals: Theory, Method, and Case Study”, ed.A. Gella, London, Sage Publications Ltd. 1976, Hlm: 9-32.
Latif, Yudi, “Inteligensia Muslim dan Kuasa: Genealogi inteligensia Muslim Indonesia Abad Ke-20”, Bandung, Mizan Pustaka. 2005. Hlm: 20.
Seymuor Martin,”Democracy In Plural Societies”, New Haven, Yale University. 1960.
McDonald, D .; “A Theory of Mass Culture”, dalam B. Rosenberg dan D. White [Editor] Mass Culture, Glencoe, free press, 1957, Hlm: 69. Seperti yang dikutip dalam Dominic Strinati; ”Popular Culture: Pengantar Menuju Teori Budaya Populer”, Bandung, Mizan Media Utama [MMU], 2004, Hlm: 15.
Sztompka, Piotr; ”Sosiologi Perubahan Sosial”, Jakarta, Prenada Media, 2004).
DOI: https://doi.org/10.24114/jupiis.v8i2.5164
Article Metrics
Abstract view : 1097 timesPDF - 864 times
DOI (PDF): https://doi.org/10.24114/jupiis.v8i2.5164.g5509
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License