Konsep Dasar Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula melalui Pendidikan Kewarganegaraan
Abstract
Politik merupakan sarana yang paling elegan dalam meraih atau mendapatkan suatu kekuasaan. Kebijakan-kebijakan yang ada dalam suatu Negara merupakan produk politik yang digunakan oleh sekelompok orang, dalam hal ini adalah pemerintah, untuk mempengaruhi atau merubah suatu tatanan kehidupan masyarakat. Tentu bukanlah hal mudah untuk mempengaruhi atau memberikan pemahaman politik terhadap masyarakat. Ada beberapa faktor dominan yang dapat mempengaruhi pemahaman politik masyarakat, yaitu faktor pendidikan, faktor lingkungan, faktor jenis kelamin, faktor keturunan sampai faktor mata pencarian. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran penting dalam mempengaruhi atau memberikan pemahaman terhadap politik melalui sarana pendidikan di lingkungan sekolah secara khusus bagai pemilih pemula dan masyarakat secara umum. Tujuan penulisan ini adalah agar siswa sebagai masyarakat sekaligus sebagai pemilih pemula dapat memiliki pemahaman secara mendasar mengenai politik melalui sarana pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan politik. Sehingga siswa sebagai pemilih pemula dan masyarakat secara umum melek politik dan mampu untuk menunjukkan sikap partisipatif terhadap politik. Metode penulisan yang digunakan dalam paper jurnal ini adalah studi kepustakaan dengan didukung oleh hasil penelitian yang relevan. Pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu media sarana pendidikan politik diharapkan dapat meningkatkan partisipasi politik pada para gerasi muda atau yang sering disebut sebagai pemilih pemula, sehingga dalam penerapan konsep masyarakat yang demokratis dapat terlaksana dengan baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Affandi, M. (1971). Himpunan Kuliah Ilmu Ilmu Kenegaraan. Alumni Bandung.
Alfian. (1990). Masalah dan Prospek Pembangunan Politik di Indonesia, Kumpulan Karangan, Jakarta: PT. Gramedia.
Almond, G. & G. Bingham Powell, Jr. (1966). Comparative Politics: A Developmental Approach. Boston: Little Brown and Company Inc.
Almond, G. & Sidney .V. (1990). Budaya Politik Tingkah Laku Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiardjo, M. (2008). Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Diamond, L. (2003). Developing Democracy: Towards Consolidation. Yogyakarta: IRE Press.
Easton, D. (1981). A Framework for Political Analysis. Chicago: The University of Chicago Press.
Fenyapwain, M.M. (2013). Pengaruh Iklan Politik dalam Pemilukada Minahasa Terhadap Partisipasi Pemilih Pemula di Desa Tounelet Kecamatan Kakas. Journal “Acta Diurna” Volume I. No. 1 Tahun 2013.
Imawan, R. (1995). Pemilihan Umum 1992. Dinamika Pemilih dalam Pemilu 1992. Suatu Evaluasi. Jakarta: Center for Strategic and International Studies.
Kantaprawira, R. (2004), Sistem Politik Indonesia, Suatu Model Pengantar, Edisi Revisi, Bandung: Sinar baru Algensindo.
Kavang, D. (1998). Political Culture. Bandung: Armico.
Khalehar, M.F.A,, Ade A.J.S, Ivan S.Z., Prayetno, (2017), Perilaku Memilih Pemilih Pemula pada Proses Pemilihan Kepala Desa Laut Dendang Tahun 2016, Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 9 (1): 99-101.
Kharisma, D. (2015). Peran Pendidikan Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih Muda. Jurnal Politico 1 (7): 1-15.
Laswell, H. D., Lerner, D., & Rothwell, C. E. (1952). The Comparative Study of Elites. Stanford: Hoover Institute Studies.
Marbun, B.N. (2005). Kamus Politik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Mas’oed, M., & Andrews, C. (1986). Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Naning, Ramdlang, (1982), Pendidikan Politik dan Regenerasi, Jakarta: Liberty.
Pahmi, S.Y. (2010). Politik Pencitraan. Jakarta: Gunung Press.
Pasaribu, P., (2017). Peranan Partai Politik dalam Melaksanakan Pendidikan Politik. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 5 (1): 51-59
Prihatmoko, J.J. (2005). Pemilihan Kepala Daerah Langsung. Filosofi, Sistem dan Problema Penerapan di Indonesia. Semarang: Pustaka Pelajar.
Rush, M & Althoff, P. (2001). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Setiajid. (2011). Orientasi politik yang mempengaruhi pemilih pemula dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Walikota Semarang Tahun 2010. Integralistik No.1/Th.XXII/211, Januari-Juni 2011, hal. 18-33.
Sitepu, P. A. (2012). Teori-teori Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suhartono. (2009). Tingkat Kesadaran Politik Pemilih Pemula Dalam Pilkada; Suatu Refleksi School-Based Democracy Education (Studi Kasus Pilkada Provinsi Banten Jawa Barat)”, (Hasil Penelitian, Pascasarjana UPI, 2009) hal 6.
Suharyanto, A. (2017). Pemahaman Siswa Tentang Konsep Demokrasi Dalam Pendidikan Kewarganegaraan, dalam Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 Vol. 1 No. 1 2017, Hal. 530-534
Undang-Undang nomor 10 tahun 2008.Tentang Pemilih Pemula.
DOI: https://doi.org/10.24114/jupiis.v10i1.8385
Article Metrics
Abstract view : 12528 timesPDF - 7481 times
DOI (PDF): https://doi.org/10.24114/jupiis.v10i1.8385.g9058
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License