Eksistensi Sastra Lisan Gorontalo: Kajian Warisan Tinilo Pada Generasi Muda Gorontalo Di Era 4.0
Abstract
Gorontalo memiliki warisan sastra lisan yang merupakan sebuah tradisi
bertutur. Dan setiap ragam dari sastra lisan tersebut memiliki fungsi dan
pengaruh terhadap pandangan hidup masyarakat Gorontalo. Pada penelitian
ini, peneliti memfokuskan diri pada salah satu sastra lisan yaitu Tinilo
khususnya tinilo paita. Tinilo berbentuk syair dan dilagukan secara
bersama-sama dalam upacara adat. Untuk Tinilo Paita biasanya dilakukan pada
saat upacara peringatan kematian yang keempat puluh hari (syair yang
digunakan untuk mengganti batu nisan). Penelitian ini menggunakan
pendekatan deksriptif kualitatif, dengan menggunakan Teknik pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, perekaman, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa eksistensi sastra lisan Tinilo pada generasi muda di Era 4.0
sudah sangat kurang karena di zaman sekarang sudah jarang masyarakat
menggunakan acara adat Tinilo pada pelaksanaan 40 hari kematian. Selain itu,
kurangnya pemahaman generasi muda terkait penggunaan Bahasa Gorontalo
dan adat istiadat Gorontalo. Sedangkan, faktor yang mempengaruhi kurangnya
minat generasi muda Gorontalo di Era 4.0 terhadap sastra lisan Tinilo terdiri
atas dua (2) yaitu faktor internal yang berasal dari diri sendiri dan faktor
eksternal yang berasal dari lingkungan dan keluarga.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/kjb.v10i4.30775
Article Metrics
Abstract view : 305 timesPDF - 1119 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Aryati Hamzah, Ismail Tahir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Kode: Jurnal Bahasa
Kode: Jurnal Bahasa is licensed under a
Creative Commons Attribution 4.0 International License