ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE

Novia Sulaimah

Abstract


Sebagai masyarakat multilingual dengan keberagamaan budayanya, Indonesia menjadi terbiasa dengan fenomena kedwibahasaan atau bilingualisme, menggunakan dua bahasa atau lebih. Fenomena kebahasaan yang menyebabkan munculnya alih kode dan campur kode dalam suatu komunikasi. Karya sastra sebagai cerminan dari realitas masyarakat yang ada, menjadi objek kajian yang menarik untuk menelusuri fenomena bilingualisme yang terjadi. Penulis seringkali terpengaruh oleh latar belakang masyarakatnya, sehingga seringkali pula ditemukan alih kode dan campur kode dalam suatu karya sastra. Melalui metode penelitian deskriptif kualitatif dalam novel Negeri di Ujung Tanduk karya Tere liye dapat diperoleh hasil berupa data yang menyatakan bahwa (1) terdapat penggunaan bahasa asing dan daerah dalam novel tersebut, (2) faktor pendorong alih kode dan campur kode dalam novel tersebut yaitu faktor intralinguistik dan ekstralinguistik yang menyebabkan hidupnya cerita, (3) fungsi dari alih kode dan campur kode dalam novel tersebut adalah sebagai kalimat memerintah, memuji, bertanya, dan menegaskan maksud. Implikasi untuk pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yaitu sebagai bahan ajar SMA Kelas VIII dalam Kompetensi Dasar 3.12 menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan (cerpen, puisi, novel, dan karya seni daerah) yang diperdengarkan dan dibaca.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/edukasi%20kultura.v8i1.15742

Article Metrics

Abstract view : 217 times
PDF - 237 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 EDUKASI KULTURA : JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.