PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA TIGA TAHUN BERDASARKAN TONTONAN KESUKAANNYA DITINJAU DARI KONTRUKSI SEMANTIK
Abstract
Pemerolehan bahasa (language acquisition) adalah proses-proses yang
berlaku di dalam otak seorang anak ketika memperoleh bahasanya. Proses-proses
ketika anak sedang memperoleh bahasa terdiri dari dua aspek: pertama aspek
performance yang terdiri dari aspek-aspek pemahaman dan pelahiran. Kedua aspek
kompetensi (kemampuan linguistik). Kemampuan linguistik anak terdiri dari tiga
komponen, yaitu: kemampuan fonologi, semantik dan kalimat. Ketiga komponen ini
diperoleh anak secara serentak atau bersamaan. Pemerolehan bahasa ini lazim juga
dibagi menjadi pemerolehan sintaksis dan pemerolehan semantik. Pemerolehan
semantik adalah pemerolehan leksikon atau kosakata.Tahapan-tahapan pemerolehan
bahasa anak di seluruh dunia pada dasarnya adalah melalui proses yang sama hingga
ditemukan kerumitan-kerumitan linguistik yang timbul pada anak usia dini.
Kesamaan tersebut, menurut pandangan kaum mentalistik, merupakan bekal kodrati
pada saat lahir. Mengingat pentingnya masa keemasan (golden age) pada anak-anak,
yaitu usia 0-6 tahun, pada masa ini pertumbuhan otak mengalami perkembangan
yang sangat pesat, maka anak perlu stimulus yang dapat meningkatkan seluruh
potensinya. Potensiyang dimaksud antara lain kemampuan berbahasa, beretika,
sosial, kognitif, seni, dan fisik.
berlaku di dalam otak seorang anak ketika memperoleh bahasanya. Proses-proses
ketika anak sedang memperoleh bahasa terdiri dari dua aspek: pertama aspek
performance yang terdiri dari aspek-aspek pemahaman dan pelahiran. Kedua aspek
kompetensi (kemampuan linguistik). Kemampuan linguistik anak terdiri dari tiga
komponen, yaitu: kemampuan fonologi, semantik dan kalimat. Ketiga komponen ini
diperoleh anak secara serentak atau bersamaan. Pemerolehan bahasa ini lazim juga
dibagi menjadi pemerolehan sintaksis dan pemerolehan semantik. Pemerolehan
semantik adalah pemerolehan leksikon atau kosakata.Tahapan-tahapan pemerolehan
bahasa anak di seluruh dunia pada dasarnya adalah melalui proses yang sama hingga
ditemukan kerumitan-kerumitan linguistik yang timbul pada anak usia dini.
Kesamaan tersebut, menurut pandangan kaum mentalistik, merupakan bekal kodrati
pada saat lahir. Mengingat pentingnya masa keemasan (golden age) pada anak-anak,
yaitu usia 0-6 tahun, pada masa ini pertumbuhan otak mengalami perkembangan
yang sangat pesat, maka anak perlu stimulus yang dapat meningkatkan seluruh
potensinya. Potensiyang dimaksud antara lain kemampuan berbahasa, beretika,
sosial, kognitif, seni, dan fisik.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/kultura.v1i2.5180
Article Metrics
Abstract view : 741 timesPDF - 9145 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)