SUDAKO: ANGKUTAN KOTA SEBAGAI MODA TRANSPORTASI MASYARAKAT KOTA MEDAN PADA 1970-1998

Ponirin Ponirin

Abstract


Bagi sebagian orang, angkutan publik hanyalah alat pelayanan yang punya kegunaan sebagai nilai pakai. Angkutan publik dipandang sebagai kebutuhan alat angkut dengan rute jelas untuk mempermudah kegiatan masyarakat. Bagi sebagian orang lagi angkutan publik berperan sebagai relasi ekonomi yang memiliki utilitas (nilai pemenuhan kebutuhan) ruang dan waktu bagi masyarakat, terutama yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Begitu juga dengan dampak yang ditimbulkannya pada lingkungan, angkutan publik juga dipandang memiliki peran penting di dalamnya. Namun jika berbicara angkutan darat sebagai ranah publik, tidak hanya hal di atas yang perlu untuk dibicarakan. Peran lainnya yang mampu memunculkan sektor-sektor non-formal dalam ekonomi maupun media sosial tidak bisa dianggap remeh. Angkutan publik sebagai moda angkutan darat layak disejajarkan dengan ruang publik yang mampu menjelaskan situasi sosial antara kemunculan hingga perkembangannya, juga relasi kuasa di dalamnya. Bentuk angkutan pubik dalam kota adalah contoh penting dalam membicarakan situasi ini di Kota Medan yang pernah dikenal sebagai sudako.


Keywords


Sudako, Transportasi, Medan

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/ph.v6i2.28703

Article Metrics

Abstract view : 174 times
PDF - 428 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.