BURUH DI SENEMBAH MAATCHAPPIJ 1889-1939

Lister Eva Simangunsong, Tegar Giri Suharseno

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan kehidupan buruh di Senembah Maatschappij pada tahun 1889 sampai dengan tahun 1939. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Sejarah dengan Liblary Research untuk mengumpulkan data berupa litelatur, arsip dan dokumentasi. Metode Sejarah menguji dan menganalisa secara kritis data rekaman dan peninggalan sejarah melalui empat tahapan yaitu Heuristik, kritik sumber, interpretasi kemudian penyajian hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan. Keadaan kehidupan buruh yang sulit dikarenakan diberlakukannya Koeli Ordonnantie yang menerapkan Poenale Sanctie bagi para buruh (kuli). Kehidupan buruh tampaknya semakin membaik, karena direktur utama Senembah Maatchappij masa itu C.W. Janssen menaruh perhatian dengan nasib buruh dengan memberikan buruh tempat tinggal, pesangon bagi pensiunan buruh, pendidikan bagi anak-anak buruh yang menggunakan bahasa Jawa sebagai pengantar, dan fasilitas kesehatan bagi para buruh. Tan Malaka pernah bekerja sebagai guru serta bertugas mengawasi kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh Senembah Maatschappij menulis adanya “Kampung Potekim” yaitu kampung yang sengaja dibuat untuk menunjukkan tingginya kesejahteraan buruh di Senembah Maatschappij. Merupakan fakta yang sangat menarik jika kesejahteraan buruh ternyata hanyalah sebuah pencitraan belaka.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/ph.v2i1.9086

Article Metrics

Abstract view : 463 times
PDF - 1328 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


slot gacor slot